Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sebab Tak Perlu Malu Hidup dari Gaji ke Gaji, Asal Gak karena Boros

ilustrasi karyawan
ilustrasi karyawan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Apa artinya hidup dari gaji ke gaji? Itu untuk menggambarkan orang yang pemenuhan kebutuhannya tiap bulan sangat bergantung dari gajinya. Di minggu keempat mereka sudah harap-harap cemas.

Mereka takut sisa uang tak cukup untuk menyambung hidup, sekaligus juga mereka amat menantikan tanggal gajian lagi. Pembayaran upah tertunda beberapa hari saja bisa bikin kebutuhan dapurnya tidak terpenuhi.

Fenomena hidup dari gaji ke gaji dapat disebabkan oleh pendapatan yang memang kecil. Bisa pula penghasilan sebetulnya besar, tapi pengeluarannya juga besar Kalau kamu bukan pemboros, pemasukan kecil yang memaksamu hidup dari gaji ke gaji jangan membuatmu malu. Semoga penjelasan berikut bikin kepercayaan dirimu kembali.

1. Sebagai pekerja wajar kamu bergantung pada gaji berikutnya

ilustrasi bekerja (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Baik kamu bekerja di sektor formal maupun informal, waktu cairnya pendapatan memang penting. Kebanyakan orang memperoleh penghasilan tidak jauh dari upah minimum daerahnya. Ini menyulitkanmu untuk punya kelebihan dana guna belanja bulan berikutnya jika tak kunjung gajian.

Jangan ada perasaan seakan-akan dirimu lagi gak sabar menunggu pemberian perusahaan. Gajimu bukan pemberian, itu memang hakmu. Lumrah sekali dirimu menantikannya setelah sebulan bekerja sebaik mungkin.

Berapa pun gaji orang-orang, tidak ada pekerja yang tak bahagia saban menerima transferan. Sebaliknya, pekerja dengan upah tinggi pun bakal cemas bahkan marah kalau haknya terlambat dibayarkan. Jika ada orang yang mengejekmu karena hidup dari gaji ke gaji abaikan saja.

2. Meski gaji kecil, bisa menyisihkan sesedikit apa pun sudah bagus

ilustrasi bekerja (pexels.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Vitaly Gariev)

Memang punya penghasilan kecil membuat kondisi finansialmu lebih rawan. Kalau ada kebutuhan yang sangat besar, kamu bisa gak mampu membiayainya. Akan tetapi, selama itu tidak terjadi kehidupanmu relatif aman.

Apalagi bila dirimu dibandingkan dengan orang yang sama sekali tidak memiliki pendapatan. Jelas secara keuangan kamu lebih beruntung. Bahkan dengan penghasilan pas-pasan, dirimu masih dapat menabung.

Walau tentu saja tabunganmu gak sebanyak seandainya pemasukanmu lebih gede. Mungkin per bulan kamu cuma bisa menyisihkan 50 sampai 100 ribu rupiah buat ditabung. Itu sudah baik sekali. Tak perlu membandingkan laju pertumbuhan saldomu dengan orang yang penghasilannya lebih besar.

3. Bahkan bisa gak ngutang juga hebat

ilustrasi bekerja (pexels.com/George Milton)
ilustrasi bekerja (pexels.com/George Milton)

Andai pun kamu belum bisa konsisten menabung lantaran hidup dari gaji ke gaji, jangan merasa terlalu buruk. Faktanya memang tak mudah membagi pendapatan yang tidak seberapa untuk bermacam-macam kebutuhan. Barangkali bulan-bulan lalu dirimu sudah sempat menabung.

Namun, ada kebutuhan lebih dari biasanya sampai tabungan nol lagi. Kamu belum pernah memiliki lebih banyak uang sehingga tabungan masih tersisa meski sudah dipakai memenuhi kebutuhan ekstra. Akan tetapi, setidaknya dirimu tak sampai berutang.

Pencapaian ini kurang istimewa apabila pendapatanmu sudah besar. Malah keterlaluan kalau gajimu gede, tapi tetap saja sering berutang. Gak usah terlalu fokus pada tabunganmu yang tidak pernah jauh dari saldo mengendap. Lebih perhatikan kemampuanmu mandiri sekalipun belum bebas finansial.

4. Dari tabungan sedikit demi sedikit, masa depan terbangun

ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika dirimu berhasil konsisten menabung sekalipun jumlah setorannya kecil dan gak menentu, masa depan masih cerah. Perjalananmu membangun fondasi ekonomi yang lebih kokoh memang panjang. Namun, kesempatan untukmu memperbaiki nasib masih terbuka lebar.

Apalagi kamu tipe orang yang berhati-hati. Semua barang yang digunakan sehari-hari dirawat dengan baik. Kerusakan menjadi sangat jarang terjadi. Ini melindungi dana daruratmu yang mungkin belum seberapa, tapi terus bertambah.

Bila dana darurat 3 sampai 6 bulan pengeluaran akhirnya tercapai, tabungan berikutnya dapat dialokasikan buat tujuan lain. Seperti membeli emas beberapa tahun sekali. Atau, modal buka usaha kecil-kecilan untuk menambah pendapatan. Berjalan lebih pelan bukan berarti kamu gak bakal sampai ke tujuan.

5. Tak mudah mendapatkan gaji lebih besar atau pekerjaan sampingan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Vitaly Gariev)

Kamu memang tidak boleh mudah menyerah. Bila ada kesempatan bekerja dengan gaji yang lebih bagus, jangan disia-siakan. Akan tetapi, tidak ada gunanya menyalahkan diri bila kamu tak mampu memperoleh pekerjaan impian itu dalam waktu singkat.

Bertahan saja dulu di pekerjaan yang sekarang walau kamu harus hidup dari gaji ke gaji. Daripada dirimu kembali menjadi pengangguran malah makin repot. Kamu barangkali juga ingin bekerja sampingan.

Namun, mungkin tidak gampang buat membagi waktu dan energimu yang telah tersedot di pekerjaan utama. Padahal, dirimu juga tak mungkin meninggalkan pekerjaan utama demi pekerjaan sampingan yang hanya memberimu lebih sedikit uang. Bila momennya belum berpihak padamu, bersabarlah dan syukuri kondisimu sekarang.

Hidup dari gaji ke gaji memang belum memberimu ketenangan. Akhir bulan masih menjadi ancaman. Akan tetapi, selama hidup dari gaji ke gaji tidak disebabkan oleh pemborosan, kamu tak berada di jalur yang salah. Dirimu hanya perlu memikirkan cara meningkatkan pendapatan secara bertahap. Tidak usah malu dan takut selamanya kamu bakal hidup susah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Kata-kata Poster Cara Mengurangi Jejak Karbon, Jaga Bumi Kita!

04 Sep 2025, 08:15 WIBLife