Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UNESCO dan Tanoto Foundation Hadirkan Knowledge Summit

Potret mahasiswa peserta Knowledge Summit Tanoto Foundation dan UNESCO. (Dok. Tanoto Foundation)
Potret mahasiswa peserta Knowledge Summit Tanoto Foundation dan UNESCO. (Dok. Tanoto Foundation)

Generasi muda memegang peranan penting untuk menghadirkan solusi terkait dengan ragam masalah di masyarakat. Dengan angkatan kerja yang mulai beralih ke generasi muda, mereka pun menjadi harapan untuk mendorong kemajuan, terlebih dengan ragam solusi kreatif dan inovatif yang menjadi kelebihannya.

Melihat hal ini, Tanoto Foundation bersama UNESCO meluncurkan  program inovatif dengan menggandeng para generasi muda dari segi penelitian sosial dan kontribusinya terhadap pembuatan kebijakan. Melalui “Knowledge Summit”, UNESCO dan Tanoto Foundation berharap agar dapat memberdayakan pemuda Indonesia menghadapi tantangan masyarakat melalui solusi berbasis bukti. Perhelatan ini pun menjadi wadah dan kesempatan bagi para peneliti untuk mempresentasikan hasil riset mereka kepada para pemangku kebijakan.

1. Terdiri dari berbagai pelatihan, pendampingan, dan penelitian terarah

Potret peserta Knowledge Summit di UNESCO dan Tanoto Foundation (Dok. Tanoto Foundation)
Potret peserta Knowledge Summit di UNESCO dan Tanoto Foundation (Dok. Tanoto Foundation)

Setelah sebelumnya sukses meluncurkan YAR-TSRA pada tahun lalu, Knowledge Summit menawarkan sesuatu yang berbeda dengan platform yang lebih transformatif. Bukan hanya melalui inisiatif penelitian, Knowledge Summit membuka platform transformatif untuk membekali pemuda dengan keterampilan penting menanggapi tantangan di dunia nyata.

“Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, focus untuk mengembangkan sumber daya manusia dari berbagai segmen termasuk Pendidikan tinggi. Pemerintah yang bekerja sama dengan perguruan tinggi dan sektor pembangunan dapat menciptakan platform untuk membekali mereka dan menjadi landasan bagi mereka untuk menciptakan perubahan,” ungkap Michael Susanto, , Head of Leadership Development & Scholarship, Tanoto Foundation, dalam rilis yang diterima IDN Times.

Dengan pelatihan, pendampingan, dan penelitian yang terarah, para peserta terpilih akan diberdayakan untuk menyelidiki topik yang relevan. Baik secara personal maupun sosial, para peserta akan merancang metodologi yang solid dan menganalisis data untuk memberikan rekomendasi dan solusi terbaik.   

2. Jadi wadah kesadaran generasi muda yang semakin meningkat

Kerjasama Tanoto Foundarion bersama UNESCO yang dorong generasi muda, Knowledge Summit. (Dok. Tanoto Foundation))
Kerjasama Tanoto Foundarion bersama UNESCO yang dorong generasi muda, Knowledge Summit. (Dok. Tanoto Foundation))

Sebagai seseorang yang bersentuhan dengan ranah pendidikan, ia pun melihat fenomena anak muda yang kini semakin sadar akan isu-isu global. Dengan kesadaran inilah, Tanoto bersama UNESCO ingin agar kesadaran mereka tidak terbuang sia-sia.   

Michael menambahkan, “Kesadaran generasi muda terhadap isu-isu global seperti pendidikan, inklusi sosial, dan ketahanan iklim terus berkembang.”

Salah satu cara lain yang turut diluncurkan adalah program Global Youth as Researchers yang membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pembelajaran langsung di lapangan. Bukan hanya itu, program ini juga menciptakan solusi dan rekomendasi kebijakan yang dapat mengurangi kesenjangan, menjadi salah satu isu yang kian jelas di masa kini. Dari program ini, baik UNESCO maupun Tanoto Foundation, pun berharap bahwa kesadaran pemuda yang tinggi dapat selaras dengan kontribusi mereka untuk mendorong aksi-aksi lokal.  

3. Terbagi menjadi empat kategori, salah satunya mendorong kesehatan mental yang kerap diabaikan

Tanoto Foundation (tanotofoundation.org)
Tanoto Foundation (tanotofoundation.org)

Dalam Knowledge Summit, penelitian para generasi muda disorot berdasarkan empat kategori yang mendesak. Salah satunya yakni kesehatan mental, isu ini semakin gencar dibicarakan melihat banyaknya problematika di masyarakat.

Di kategori ini, para peserta pun secara langsung terpengaruh oleh pemahaman terkait dengan kesehatan mental. Sebelumnya, isu ini juga sempet diangkat dalam YAR-TSRA yang mendorong para pemuda untuk secara kritis menerapkan perspektif dan solusi terkait dengan isu-isu kesehatan mental. Misalnya yakni depresi pasca-melahirkan atau yang juga dikenal sebagai baby blues, pemuda di program ini melihat adanya hubungan tidak sehat antara pihak posyandu dan masyarakat yang ingin mereka atasi.   

4. Isu digitalisasi juga diangkat, ikuti tren dan kebutuhan masyarakat di era sekarang

Kerjasama Tanoto Foundation dengan UNESCo (Dok. Tanoto Foundation)
Kerjasama Tanoto Foundation dengan UNESCo (Dok. Tanoto Foundation)

Dengan kehadiran AI hingga ragam teknologi digital, digitalisasi juga merupakan isu yang tidak dilewatkan. Meskipun mungkin para generasi muda dikenal sebagai tech-savvy, etika digital ketika menggunakan AI masih menjadi masalah yang harus diperhatikan.

Untuk itu, kategori ini masuk ke dalam Knowledge Summit yang diharapkan dapat menciptakan peluang baru untuk mengatasi ragam masalah dan tantangan signifikan. Menariknya, UNESCO bersama Tanoto Foundation melihat bahwa para peserta muda bisa menghasilkan penelitian yang berkualitas yang diimplementasikan di Indonesia.    

 “Saat ini, kita menyaksikan bagaimana para pelajar menghasilkan penelitian berkualitas, seperti dampak pelaksanaan kebijakan pemerintah terkait aksi iklim di Kepulauan Seribu; menggunakan teknologi digital untuk memetakan petualangan kuliner tersembunyi di Kota Makassar; serta strategi untuk mendorong pendidikan yang lebih inklusif bagi anak-anak di desa nelayan di Medan. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pemuda dapat berkontribusi dan mendorong perubahan,” ungkap Maki Katsuno-Hayashikawa, Direktur dan Perwakilan UNESCO Regional Office Jakarta. 

5. Terakhir, isu iklim inovatif juga jadi salah satu kategori, merespons ancaman iklim yang semakin memburuk

Potret peserta Knowledge Summit di UNESCO dan Tanoto Foundation (Dok. Tanoto Foundation)
Potret peserta Knowledge Summit di UNESCO dan Tanoto Foundation (Dok. Tanoto Foundation)

Dengan isu iklim yang semakin memburuk, Tanoto Foundation bersama dengan UNESCO juga mengajak para pemuda untuk menghadikran inovasi dan solusi terhadap perubahan iklim. Pasalnya, perubahan iklim adalah ancaman nyata yang memengaruhi kehidupan dan mata pencaharian saat ini.

Di Indonesia sendiri, masalah iklim ini kian disorot karena menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat. Seperti misalnya masalah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh UMKN, berdasarkan data Institute for Essential Services Reform, (IESR), emisi UMKM setara dengan industri besar, sehingga diperlukan solusi berbasis Net Zero Emission yang dapat membuka peluang UMKM bersaing di kancah global.

Salah satu peserta Knowledge Summit pun meneliti masalah ini yang menyorot pentingnya   solusi lokal dalam menghadapi tantangan global. Sehingga, penelitian mahasiswa ini memberikan wawasan praktis tentang praktik berkelanjutan yang melindungi komunitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.     

Tentunya, kerjasama UNESCO bersama Tanoto Foundation ini diharapkan bisa membawa dampak besar kepada penelitian dan pembuatan kebijakan di Indonesia. Tanoto Foundation pun positif dengan inisiasi ini, akan ada semakin banyak program lainnya yang merumuskan hal serupa. 

"Kami berharap ke depannya semakin banyak upaya kolaboratif yang diinisiasi untuk menghadirkan perspektif dan kreativitas pemuda ke dalam solusi pembangunan,” tutup Michael.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Hani Safanja
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us