Warna Liturgi Minggu Palma dan Maknanya

Menyambut Pekan Suci, umat Kristiani akan memulainya dengan Minggu Palma hingga Minggu Paskah. Dalam momen ini, umat Katolik mengenang dan berpartisipasi dalam sengsara Yesus Kristus, karena sengsara merupakan masa terakhir kehidupan Kristus.
Saat Minggu Palma, umat akan membawa daun palma yang akan diberkati. Tak hanya itu, saat misa juga menggunakan warna liturgi tersendiri. Lalu apa warna liturgi Minggu Palma? Yuk, simak di artikel ini!
1. Mengenal Minggu Palma

Sebelum membahas warna liturgi, kamu perlu tahu dulu apa itu Minggu Palma. Mengutip Sabda, Minggu Palma mengingatkan kembali saat terakhir kali Yesus memasuki Yerusalem sebelum penyaliban-Nya. Hari ini disebut Minggu Palma, karena Yesus mengendarai keledai ke Yerusalem, ketika orang banyak melambaikan dahan Palma, melemparkan jubah di jalan di depannya, serta meneriakkan pujian.
Mereka mengira Yesus datang sebagai raja untuk menggulingkan imperialisme Romawi dan belum memahami bahwa rencana Allah adalah untuk mendirikan sebuah kerajaan yang kekal demi menyelamatkan semua manusia. Pada saat hari-hari terakhir dan kematian Yesus, Yerusalem penuh dengan peziarah untuk merayakan festival Paskah Yahudi.
Saat itu juga merupakan masa kekacauan dan kerusuhan politik, dengan Yerusalem dan Yudea berada di bawah kendali Kekaisaran Romawi. Yerusalem ramai dengan cerita-cerita tentang Yesus pada tahun itu.
Ia disebut pengkhotbah dan guru yang mengajar dengan penuh wibawa, merawat orang-orang yang terpinggirkan dan terbuang, menyembuhkan dengan mukjizat, menentang kemunafikan beberapa guru agama, menyatakan bahwa Ia menggenapi nubuat, dan bahwa Ia adalah Anak Allah. Pengikut Yesus, yakni Yohanes menulis tentang waktu itu dalam Yohanes 12:12-19.
2. Makna perayaan Minggu Palma

Mengutip Saint Patrick Catholic Church & School, Minggu Palma bermakna mengenang kedatangan Yesus di Yerusalem. Minggu Palma dikenal demikian karena umat beriman akan menerima daun palma yang mereka gunakan untuk berpartisipasi dalam peragaan ulang kedatangan Kristus di Yerusalem dengan prosesi.
Dalam Injil, Yesus memasuki Yerusalem dengan menunggangi keledai dan disambut pujian oleh penduduk kota yang meletakkan daun palma atau ranting kecil di depannya sebagai tanda penghormatan. Pada zaman itu, ini adalah sebuah praktik adat bagi orang-orang yang sangat dihormati.
3. Warna liturgi Minggu Palma

Mengutip laman Paroki Kranji - St. Mikael, warna liturgi Minggu Palma adalah merah. Dalam tradisi gereja Katolik, warna ini melambangkan darah, pengorbanan Kristus dan para martir-Nya, serta melambangkan api kasih Allah yang bernyala-nyala.
Warna ini digunakan pada hari Minggu Palma untuk memperingati sengsara Yesus dan pada hari Jumat Agung. Selain itu juga digunakan pada hari Minggu Pentakosta, dalam perayaan-perayaan sengsara Tuhan, pesta para rasul dan pengarang Injil, serta pada perayaan-perayaan para martir.
Jadi, warna liturgi Minggu Palma adalah merah. Warna ini akan menjadi dominan saat perayaan ekaristis. Mulai dari jubah pastur, pemazmur, dan petugas lain akan menggunakan warna senada.