3 Tips Cegah Stres saat Menghadapi Orangtua Toksik, Butuh Ambil Sikap!

24 Mei 2023, 20:46 WIB

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/kindelmedia)

Orangtua adalah orang yang terdekat dan harusnya paling memahami dirimu. Tempat dimana kamu bisa merasa aman, berbagi keluh kesah, dan beragam perasaan lainnya. Namun, sayangnya tak semua orangtua bisa selalu bersikap suportif pada anaknya.

Ada banyak orangtua yang tak memahami anaknya dan cenderung menjadi toksik. Dapat terlihat dari sikap orangtua yang sulit menunjukkan kasih sayang, tak pernah mengapresiasi dan juga bisa bersikap abusif. Sekalipun hidup dengan orangtua toksik itu sulit, kamu tetap bisa bertahan dengan melakukan tiga hal berikut!

1. Sadari bahwa perilaku toksik itu sulit berubah, berdamai adalah kuncinya

ilustrasi wanita pandai menempatkan diri (unsplash.com/candice_picard)

Mengubah karakter seseorang adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Dan kebanyakan sifat toksik yang melekat dalam diri seseorang akan selamanya seperti itu. Hanya intensitasnya saja yang berkurang jika ia ingin berubah menjadi lebih baik. Dalam konteks orangtua dan anak, pasti sifat ini akan terus melekat dalam waktu lama.

Oleh karenanya, lebih baik kamu yang berdamai dengan keadaan tersebut. Sadari bahwa itu sudah menjadi bagian dari diri orangtuamu yang tak bisa diubah. Anggap itu sebagai salah satu cobaan dalam hidup yang harus kamu hadapi. Dan untuk menghadapinya kamu harus menjadi kuat dan bersikap bodo amat.

2. Sibukkan diri dengan hal yang mengalihkan pikiranmu dari perasaan sedih

ilustrasi ngobrol bareng teman (unsplash.com/bewakoofofficial)

Alih-alih selalu membebani pikiran dengan perasaan yang campur aduk, lebih baik kamu segera mencari pelarian. Kerjakan apa pun pekerjaan yang bisa membuat kamu sibuk dan pikiran menjadi teralihkan dari permasalahan yang sedang dihadapi. Cari ketenangan, bisa dengan pergi berjalan ke luar rumah, kumpul bareng teman dan sebagainya.

Terkadang amarah bisa juga membuatmu lebih produktif dalam bekerja. Kamu akan semakin bersemangat dan tertantang untuk menunjukkan diri pada orangtua. Terlebih jika kamu sering diremehkan dan tak dianggap. Ini adalah cambuk yang bisa membuatmu tergerak untuk bisa mematahkan omongan orang terhadapmu.

3. Jangan banyak berpikir, lakukan sesuatu untuk dirimu sendiri

ilustrasi wanita sedang bekerja (unsplash.com/microsoft365)

Lebih baik untuk gak banyak memikirkan apa yang sedang kamu hadapi. Kerjakan apa yang menurutmu baik dan membuatmu bertumbuh. Terlalu banyak pertimbangan bisa membuatmu melewatkan banyak kesempatan. Selagi kamu bisa bertanggung jawab maka tak masalah, kerjakan hal yang kamu suka.

Jangan pusing dengan omongan orangtua yang mungkin terkadang membuatmu tak habis pikir. Jangan mengharapkan dukungan yang terlalu besar, karena bisa jadi kamu tak akan mendapatkannya. Terlalu berharap dengan orang lain bisa membuatmu kecewa apalagi jika tak sesuai ekspektasimu.

Terkadang hal yang memberatkan adalah orangtua tidak menyadari perilakunya yang toksik. Selalu menganggap apa yang dilakukannya selalu benar. Jadi, mau tidak mau kamu yang harus menguatkan diri dan tetap mindful, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.