4 Tips Agar Anak Menghindari Pamer, Berikan Penjelasan!

Setiap anak sudah pasti dilahirkan dengan berbagai karakter yang berbeda-beda. Karakter anak tidak selalu positif, sebab biasanya anak-anak masih membentuk karakter mereka dengan mengadaptasi dari lingkungan.
Salah satunya apabila anak memiliki kebiasaan pamer. Hal ini bisa membuatnya kesulitan untuk mendapatkan teman jika tidak segera teratasi. Oleh sebab itu, orangtua perlu tahu beberapa tips berikut ini untuk mencegah agar anak tidak sampai pamer secara berlebihan.
1. Biasakan anak untuk selalu bersyukur

Hal pertama yang perlu orangtua ajarkan pada anak adalah bagaimana caranya untuk selalu bersyukur dengan berbagai macam keadaan. Memang banyak anak yang tidak menyadari bahwa rasa syukur yang mereka miliki merupakan hal penting, sehingga tidak boleh sampai disepelekan.
Jika anak terbiasa untuk bersyukur, maka tidak ada alasannya untuk bersikap tinggi hati dan pamer dengan apa yang dimilikinya. Justru anak akan lebih senang menunjukkan rasa senangnya terhadap sesuatu melalui cara bersyukur, bukannya pamer pada orang lain.
2. Ajarkan anak untuk turut memikirkan perasaan orang lain

Anak-anak biasanya tidak memahami dengan pasti apa yang mungkin akan orang lain rasakan dari segala ucapan atau pun tindakan yang mereka lakukan. Inilah mengapa peran orangtua sangat penting untuk menjelaskan hal tersebut pada anak, sehingga mereka dapat mengerti dan tidak lagi mengulangi kesalahannya.
Orangtua perlu mengajarkan anak untuk turut memikirkan perasaan orang lain hal ini cukup penting agar nantinya orang lain tidak sampai merasa tersinggung dengan sikapnya. Bukan tidak mungkin jika anak justru akan kehilangan banyak teman karena karakternya tersebut, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk bersosialisasi lagi.
3. Jelaskan konsekuensi dari kebiasaan pamer

Memang tidak semua anak memahami dengan jelas berbagai konsekuensi yang mungkin terjadi jika ia bersikap berlebihan, termasuk pamer. Anak harus tahu bahwa tindakan pamer yang ia lakukan bisa mendatangkan banyak masalah serius jika dibiarkan.
Orangtua dapat menjelaskan apa saja konsekuensi dari kebiasaan pamer yang dilakukan oleh anak dengan bahasa yang mudah dipahami olehnya. Setidaknya jika anak mengetahui berbagai konsekuensi buruk, seperti susahnya menemukan teman, dicap sebagai orang yang arogan, kurang bersyukur, dan lain sebagainya. Maka ia bisa berusaha untuk menghentikan kebiasaan pamer tersebut.
4. Berikan contoh nyata pada anak

Orangtua merupakan sosok terdekat bagi anak yang setiap gerak-geriknya pasti akan sangat diperhatikan. Tidak heran apabila orangtua akan benar-benar menjadi contoh penting bagi anak, sehingga jangan sampai menunjukkan perilaku yang buruk dan berpotensi dicontoh oleh anak.
Setidaknya jika memang orangtua ingin anaknya tidak suka pamer, maka orangtua pun harus melakukan hal demikian. Tentunya cara tersebut dapat membantu untuk menghentikan dan mencegah kebiasaan pamer yang dimiliki oleh anak.
Orangtua memang tidak boleh bosan bosan dalam mendidik dan menjelaskan anak mengenai banyak hal. Cara ini penting agar nantinya anak tidak sampai tumbuh menjadi pribadi yang sombong atau pun senang pamer dengan orang lain. Buang jauh-jauh kebiasaan pamer yang dimiliki anak!