4 Tips Dampingi Anak pada Fase Phalic, Ajarkan Hal Bijak

Melansir laman undip.ac.id, perkembangan psikoseksual anak terdiri dari lima fase, yaitu fase oral, fase anal, fase phalic, fase laten dan fase genital. Pada setiap fase, anak akan mengalami perkembangan dan kepuasan seksual yang berbeda. Sementara itu, fase phalic terjadi pada anak usia tiga sampai lima tahun. Fase ini ditandai dengan ketertarikan anak pada alat kelamin sehingga anak mulai memperhatikan bagian tubuh mereka serta mulai mengerti perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
Fase phalic sangat penting dalam perkembangan psikoseksual anak. Banyak orangtua merasa cemas ketika anak-anak mulai memasuki fase phalic. Lantaran, orangtua banyak yang belum tahu bagaimana bersikap ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda ketertarikan terhadap bagian tubuhnya. Oleh karena, dibutuhkan pengetahuan bagi orangtua untuk mendampingi anak pada fase tersebut. Sederet tips dampingi anak pada fase phalic berikut ini bisa dijadikan referensi untuk orangtua dalam mengambil langkah.
1. Berikan penjelasan jujur dan sederhana pada anak

Pada fase phalic, anak akan mulai tertarik dan memperhatikan bagian-bagian tubuhnya. Ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang bagian-bagian tubuhnya dan perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, biasanya anak akan mulai banyak bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan anggota tubuhnya khususnya bagian alat kelamin.
Sebaiknya berikan penjelasan yang jujur dan menggunakan bahasa sederhana ketika anak mulai bertanya. Jelaskan apa bagian-bagian tubuh dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak agar dia bisa paham. Hindari penjelasan yang rumit dan bersifat menakut-nakuti anak.
2. Hindari reaksi berlebihan

Terkadang anak-anak pada fase phalic akan menunjukan ketertarikan terhadap kelaminya dengan cara mengeskplorasi bagian tubuh mereka. Misalnya menyentuh alat kelamin bahkan mungkin memainkan atau menggesekan alat kelamin mereka sendiri. Perilaku ini sebenarnya adalah hal yang normal, namun mungkin akan membuat orangtua kaget dengan perilaku anaknya.
Meskipun orangtua merasa cemas, namun reaksi berlebihan akan membuat anak bingung dan malu. Sebisa mungkin hindari reaksi berlebihan ketika melihat anak sedang memperlihatkan ketertarikan pada bagian tubuhnya.
Sebaiknya, beritahu anak secara tenang tanpa reaksi marah atau bentakan yang dapat membuat anak trauma. Jadikan momen ini untuk memberitahu anak tentang pentingnya menjaga anggota tubuh, misalnya dengan menjaga kebersihan dan mengenakan pakaian yang tertutup untuk melindungi tubuh.
3. Tanamkan nilai positif tentang tubuh

Fase phalic adalah saat yang tepat bagi orangtua untuk menanamkan nilai-nilai positif tentang anggota tubuh manusia. Pasalnya, pada fase ini anak-anak sangat tertarik terhadap bagian-bagian tubuhnya. Orangtua dapat mengajarkan bahwa setiap bagian tubuh memiliki fungsi yang berbeda, selain itu tubuh mereka adalah sesuatu yang istimewa serta patut dihargai.
Selain itu, pada fase ini orangtua dapat mulai mengajarkan tentang konsep privasi. Salah satunya dengan mengajarkan bahwa beberapa bagian tubuhnya tidak boleh sembarangan disentuh orang lain kecuali oleh orangtua dan diri mereka sendiri. Diharapkan anak mulai belajar untuk menghargai tubuhnya dengan cara yang sehat dan penuh penghormatan.
4. Ajarkan batasan sosial

Mengajarkan batasan sosial saat anak memasuki fase phalic penting untuk membantu mereka memahami konsep privasi, penghormatan terhadap diri sendiri dan rasa hormat terhadap orang lain. Pada fase ini, anak-anak mulai merasa penasaran dengan tubuh mereka dan perbedaan gender. Mereka perlu belajar bahwa tidak semua hal tentang tubuh bisa ditunjukkan atau dibicarakan secara bebas di depan umum.
Tanpa pemahaman tentang batasan sosial, anak mungkin akan menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial. Misalnya menyentuh tubuh di tempat umum atau bertanya tentang hal-hal yang bersifat pribadi kepada orang asing. Pemahaman terhadap batasan sosial juga membantu anak memahami pentingnya menghormati ruang pribadi diri sendiri dan orang lain.
Fase phalic merupakan bagian dari perkembangan normal yang akan membantu anak membentuk identitas diri dan pemahaman tentang peran gender. Dengan pengetahuan yang cukup seperti pada tips dampingi anak pada fase phalic serta sikap bijak, orangtua dapat mendampingi anak melalui fase ini dengan baik. Beberapa tips di atas dapat menjadi referensi bagi orangtua yang sedang mendampingi anaknya melewati fase phalic. Semoga bermanfaat!