5 Cara Bijak Menyikapi Informasi Parenting di Medsos, Harus Kritis!

- Cek kredibilitas sumber informasi sebelum dipraktikkan. Pastikan informasi berasal dari ahli parenting yang kredibel dan berpengalaman.
- Pahami bahwa setiap anak unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Jangan terjebak dengan metode yang viral, tapi pahami karakter anakmu terlebih dahulu.
- Waspadai konten yang membuat merasa gagal sebagai orangtua. Jangan biarkan standar kesuksesan parenting di medsos memengaruhi perasaanmu.
Di era digital kayak sekarang, informasi parenting bertebaran di mana-mana. Tinggal scroll Instagram, TikTok, atau Facebook sebentar aja, pasti ketemu konten tentang cara mendidik anak yang katanya paling benar. Mulai dari tips MPASI, cara mengatasi tantrum, sampai metode belajar yang bikin anak jadi jenius.
Tapi, jangan langsung telan mentah-mentah semua informasi yang beredar! Gak semua konten parenting di medsos itu akurat atau cocok buat diterapkan ke anakmu. Daripada bingung mana yang bener mana yang sekadar viral, yuk simak lima cara bijak menyikapi informasi parenting di media sosial!
1. Cek kredibilitas sumber informasi sebelum dipraktikkan

Sebelum langsung coba tips parenting yang kamu temuin di medsos, cek dulu siapa yang kasih informasinya. Apakah dia psikolog anak? Dokter spesialis? Atau cuma influencer yang kebetulan punya anak?
Orang yang kredibel biasanya punya latar belakang pendidikan atau pengalaman profesional yang relevan. Mereka juga gak asal ngomong, tapi sering kasih referensi ilmiah buat mendukung sarannya. Kalau yang ngasih info cuma modal "pengalaman pribadi" doang, mending pikir-pikir lagi deh sebelum dipraktikkan ke anakmu.
2. Pahami kalau setiap anak itu unik dan punya kebutuhan berbeda

Yang namanya konten viral, biasanya dikemas seolah-olah berlaku universal. Padahal kenyataannya, setiap anak punya karakteristik dan kebutuhan yang beda-beda. Metode yang berhasil buat anak influencer A, belum tentu cocok buat anakmu.
Daripada maksa menerapkan semua tips yang kamu lihat, lebih baik pahami dulu karakter anakmu. Apa yang bikin dia nyaman? Apa yang membuatnya stress? Dengan begitu, kamu bisa menyaring informasi mana yang relevan dan mana yang sebaiknya diabaikan aja.
3. Waspadai konten yang bikin kamu merasa gagal jadi orangtua

Media sosial sering menampilkan gambaran parenting yang sempurna. Anak-anak yang selalu rapi, rumah yang bersih terus, makanan homemade yang instagramable setiap hari. Kalau gak hati-hati, konten kayak gini bisa bikin kamu merasa gak kompeten sebagai orangtua.
Ingat, yang ditampilkan di medsos itu cuma highlight reel, bukan realita sehari-hari. Di balik foto anak yang anteng makan sayur, mungkin ada puluhan kali drama yang gak difoto. Jadi, jangan biarkan konten parenting di medsos jadi standar kesuksesanmu sebagai orangtua!
4. Diskusikan dengan ahli atau komunitas parenting yang terpercaya

Kalau kamu menemukan informasi parenting yang menarik tapi masih abu-abu, jangan sungkan buat diskusi lebih lanjut. Konsultasi ke dokter anak, psikolog, atau bergabung dengan komunitas parenting yang kredibel bisa jadi solusinya.
Di komunitas, kamu bisa dapat perspektif dari orangtua lain yang mungkin udah pernah coba metode tersebut. Mereka bisa kasih insight tentang plus minusnya, atau bahkan kasih alternatif lain yang lebih cocok. Yang penting, pilih komunitas yang supportif dan gak judgemental, ya!
5. Prioritaskan intuisi dan naluri sebagai orangtua

Di tengah banjirnya informasi parenting, jangan sampai kamu lupa sama intuisimu sendiri sebagai orangtua. Kamu yang paling kenal anakmu, kamu yang tiap hari berinteraksi sama dia. Kalau ada tips yang rasanya gak cocok atau malah bikin kamu gak nyaman, gak usah dipaksa.
Percaya deh, naluri orangtua itu kuat banget. Kalau kamu merasa ada yang janggal dari suatu metode parenting, meskipun udah viral dan dipuji banyak orang, lebih baik ikuti kata hatimu. Lagipula, gak ada yang namanya orangtua sempurna. Yang penting, kamu terus belajar dan berusaha kasih yang terbaik buat anakmu.
Sekarang udah paham kan gimana caranya menyikapi informasi parenting di medsos? Intinya, jangan langsung percaya dan praktikkan semua yang kamu lihat. Tetap kritis, cek faktanya, dan sesuaikan dengan kondisi keluargamu. Yuk, jadi orangtua yang bijak di era digital ini!


















