Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Membangun Ikatan dengan Anak, Jadi Orangtua Sesungguhnya

Ilustrasi membangun ikatan dengan anak(Pexel.com/Gustavo Fring)

Menjadi orangtua adalah perjalanan yang penuh tantangan dan keindahan. Di tengah kesibukan, sering kali kita lupa bahwa anak-anak bukan hanya perlu kita bimbing, tapi juga ingin merasa dekat dan dimengerti.

Menjalin ikatan yang kuat dengan anak bukanlah hal instan. Butuh waktu, perhatian, dan usaha. Di artikel ini, kita akan membahas lima cara yang bisa kita lakukan untuk memperkuat hubungan dengan anak dan menjadi orangtua yang lebih hadir.

1. Luangkan waktu tanpa gangguan teknologi

Ilustrasi membangun ikatan dengan anak(Pexel.com/Oleksandr P)

Cobalah untuk benar-benar meluangkan waktu bersama anak tanpa adanya gangguan teknologi seperti ponsel atau televisi. Dalam era digital seperti sekarang, kita sering kali lebih sibuk dengan gadget daripada mendengarkan cerita anak atau sekadar bermain bersama. Menghabiskan waktu tanpa perangkat teknologi akan menunjukkan pada anak bahwa kehadiran mereka adalah hal yang berharga bagi kita.

Waktu berkualitas ini bisa berupa hal sederhana, seperti makan bersama, berjalan-jalan di taman, atau bermain board game di rumah. Ketika kita hadir sepenuhnya, anak-anak akan merasa lebih diperhatikan dan dihargai. Dengan begini, mereka akan lebih terbuka dan nyaman untuk berbagi apa pun yang mereka rasakan.

2. Dengarkan dengan sepenuh hati, bukan hanya mendengar

Ilustrasi membangun ikatan dengan anak(Pexel.com/Ketut Subiyanto)

Mendengarkan anak dengan sepenuh hati berarti kita fokus pada cerita mereka tanpa buru-buru memberi nasihat atau menghakimi. Terkadang, anak hanya butuh didengar, tanpa perlu diceramahi atau dihakimi.

Ketika mereka merasa kita mendengarkan mereka dengan tulus, mereka akan merasa lebih nyaman untuk menceritakan hal-hal yang mereka alami, baik itu kesulitan di sekolah maupun masalah dengan teman.

Melalui cara ini, kita bisa menunjukkan pada anak bahwa mereka dihargai dan pendapat mereka penting. Membangun kepercayaan semacam ini akan membuat mereka lebih yakin untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka, bahkan ketika sudah beranjak dewasa

3. Berikan apresiasi atas usaha mereka, bukan hanya hasilnya

Ilustrasi membangun ikatan dengan anak(Pexel.com/Kamaji Ogino)

Sering kali kita fokus pada hasil akhir, seperti nilai yang bagus atau prestasi tertentu, dan melupakan usaha yang anak lakukan untuk mencapainya. Padahal, memberikan apresiasi pada proses akan membuat anak lebih percaya diri dan lebih semangat untuk mencoba hal baru. Misalnya, jika mereka berusaha keras mengerjakan tugas atau belajar bermain alat musik baru, berikanlah pujian untuk usaha tersebut, bukan hanya menunggu hasilnya.

Dengan memberi apresiasi pada setiap usaha yang anak lakukan, mereka akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus mencoba, bahkan jika belum berhasil. Ini juga mengajarkan mereka bahwa yang penting adalah proses belajar, bukan hanya hasil akhirnya.

4. Sediakan ruang untuk mereka menyatakan diri

Ilustrasi membangun ikatan dengan anak(pexel.com/Gustavo Fring)

Setiap anak memiliki karakter dan minat yang unik. Sebagai orang tua, penting untuk memberi mereka ruang untuk berekspresi dan menunjukkan siapa mereka tanpa merasa dihakimi atau dikendalikan. Ini bisa berupa membiarkan mereka memilih hobi yang mereka sukai, memberi kebebasan dalam berkreasi, atau sekadar mengizinkan mereka memilih pakaian sendiri.

Dengan memberi mereka ruang untuk mengekspresikan diri, kita mengajarkan mereka untuk menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri. Kita juga bisa lebih memahami siapa diri mereka sebenarnya, bukan hanya siapa yang kita harapkan mereka menjadi.

5. Jadilah contoh yang baik, bukan sekadar memberi nasihat

Ilustrasi membangun ikatan dengan anak(pexel.com/Gustavo Fring)

Anak belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang kita katakan. Oleh karena itu, jika kita ingin anak menjadi pribadi yang baik, kita juga perlu menunjukkan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.

Jadilah contoh dalam hal bersikap jujur, bertanggung jawab, dan menghargai orang lain. Sikap dan tindakan kita sehari-hari akan memberi mereka pemahaman nyata tentang nilai-nilai yang kita anggap penting.

Dengan menjadi contoh yang baik, anak akan lebih mudah memahami nilai-nilai positif tanpa perlu banyak kata-kata. Mereka akan melihat dan meniru sikap kita sebagai panutan, yang akan menjadi bekal berharga bagi mereka di masa depan.

Menjalin ikatan yang kuat dengan anak adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran dan ketulusan. Melalui waktu berkualitas, mendengarkan sepenuh hati, menghargai usaha, memberi ruang berekspresi, dan menjadi contoh yang baik, kita bisa membangun fondasi hubungan yang kokoh dan penuh cinta.

Ingatlah, bahwa kehadiran kita adalah hal yang paling berharga bagi anak. Mari berusaha menjadi orangtua yang selalu hadir dan mendukung, bukan hanya karena tanggung jawab, tapi karena cinta yang tulus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Afifah
EditorAfifah
Follow Us