Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menyakinkan Orang Tua dengan Jurusan Kuliah yang Kita Pilih

ilustrasi seorang pria menunjukkan ponsel pada perempuan muda (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Ngomongin soal bikin yakin orang tua tentang jurusan kuliah yang kita pilih, kayaknya bakal jadi topik yang seru buat dibahas. Kita semua pasti pernah ngalamin momen-momen seru kayak gini, kan, yang mana kita pengen banget ngejar passion kita, tetapi orang tua punya pendapat yang berbeda.

Namun, kamu jangan khawatir. Ada banyak cara buat ngomongin hal-hal kaya gini dengan santai tetapi tetap serius. Nah, yuk kita bahas beberapa tips buat meyakinkan orang tua tentang pilihan jurusan kuliah kita!

1. Jelaskan tentang minat dan bakat kita

ilustrasi bersama orangtua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika kita ingin meyakinkan orang tua tentang jurusan kuliah yang kita pilih, itu bisa menjadi tantangan, bukan? Pertama-tama, yang penting adalah kita harus memahami dengan baik mengapa mereka mungkin meragukan pilihan kita. Orang tua sering kali peduli tentang masa depan kita dan ingin memastikan kita memilih jalur yang tepat untuk karier dan kehidupan yang sukses.

Oleh karena itu, penting untuk membahas dengan mereka mengenai minat, bakat, dan tujuan kita secara terbuka. Misalnya, jika kita tertarik pada jurusan tertentu karena alasan passion atau bakat alami, kita harus menjelaskan dengan jelas dan meyakinkan mereka bahwa kita memiliki keinginan dan potensi untuk berhasil di bidang itu.

2. Jelaskan tentang prospek karier

ilustrasi membacakan buku untuk ayah (pexels.com/Kampus Production)

Kita perlu menunjukkan kepada mereka bahwa jurusan yang kita pilih memiliki prospek karier yang cerah dan relevan dengan zaman sekarang. Kita bisa cari tahu secara mendalam tentang peluang kerja dan potensi gaji di bidang yang kita minati.

Misalnya, jika kita memilih jurusan teknologi informasi, kita bisa membahas bagaimana industri teknologi terus berkembang pesat, dan bahwa ada banyak peluang karier menarik di bidang tersebut, seperti pengembang perangkat lunak, analis data, atau ahli keamanan cyber.

3. Jurusan yang dipilih hasil pertimbangan matang

ilustrasi ayah dan anak sedang berbicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Nah, yang penting juga nih, kita harus kasih tahu orang tua bahwa kita sudah memikirkan dengan serius soal jurusan yang mau kita ambil. Dengan menunjukan kalau kita sudah riset secara mendalam dan memikirkannya dengan matang, orang tua bakal lebih yakin kalau keputusan yang kita buat adalah keputusan yang dewasa.

Terkadang, orang tua bisa khawatir soal uang atau hal-hal lainnya yang ada hubungannya dengan jurusan yang kita pilih. Jadi, penting banget buat diskusi terbuka dan jujur soal ini. Kita bisa cerita rencana kita buat atasi masalah ini, seperti nyari beasiswa, magang, atau kerja paruh waktu yang sesuai sama jurusan kita.

4. Manfaat jangka panjang dari jurusan yang dipilih

ilustrasi bersama orangtua (pexels.com/Elina Fairytale)

Terus, hal yang nggak kalah pentingnya adalah ngehighlight manfaat jangka panjang dari jurusan yang kita pilih. Kita bisa cerita bagaimana ilmu dan skill yang akan kita dapat gak hanya membantu di dalam dunia di karier, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Contohnya, kalo kita pilih jurusan psikologi, kita bisa jelasin bagaimana pemahaman tentang perilaku manusia bisa berguna di berbagai situasi, seperti mengelola konflik, atau pengembangan diri.

Dengan menyorot hal-hal sperti itu, kita bisa membantu orang tua untuk melihat bahwa pendidikan kita gak cuma soal mendapatkan kerja, taetapi juga soal jadi pribadi yang lebih baik dan bisa ngasih manfaat buat masyarakat.

5. Jelaskan rencana cadangan

ilustrasi berbicara dengan orangtua (pexels.com/Julia M Cameron)

Nah, yang terakhir nih, kita harus tunjukin ke orang tua bahwa kita punya rencana cadangan dalam pendidikan kita. Meskipun kita mungkin sudah punya jurusan kuliah dan ambisi yang jelas, tapi ya kadang-kadang situasi bisa berubah, dan kita harus siap buat beradaptasi.

Jadi, penting sekali untuk vokal tentang keterbukaan kita dalam bereksplorasi dan mengembangkan diri semasa kuliah, dan kita bakal terus menyesuaikan tujuan kita sesuai dengan perubahan yang terjadi. Dengan nunjukin sikap yang terbuka dan fleksibel, kita bisa memberi kepercayaan ke orang tua bahwa kita punya kemampuan buat menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yoga Hendriyansah
EditorYoga Hendriyansah
Follow Us