Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Etika Dasar dalam Menggunakan Gadget bagi Anak, Jangan Lengah!

Ilustrasi menggunakan gadget (Unsplash/McKaela Taylor)

Di era globalisasi ini tentu semuanya seakan dituntut untuk piawai dalam menggunakan gadget. Tidak hanya orang dewasa yang sudah mengenal penggunaan gadget, tetapi juga anak-anak yang bahkan terbiasa bermain game secara online.

Hal yang marak terjadi justru penggunaan gadget bagi anak sering memberikan dampak yang tidak baik karena kemudahannya. Orangtua memiliki peran penting untuk meminimalkan kemungkinan buruk tersebut dengan mengajarkan anak mengenai etika menggunakan gadget yang benar.

1. Waktu menggunakan ponsel

Ilustrasi menggunakan gadget (Unsplash/Patricia Prudente)

Anak-anak yang sudah mengenal gadget biasanya cenderung mudah dalam terjerumus pada kecanduan. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya orangtua dalam memgajarkan anak mengenai waktu saat menggunakan ponsel.

Ada baiknya orangtua menentukan kapan anak sebaiknya bermain ponsel dan berapa durasinya. Hal ini termasuk bila anak ingin menghubungi seseorang melalui gadget. Selalu berikan pengertian pada anak mengenai etika kapan dapat menghubungi orang lain dan kapan sebaiknya tidak menghubungi orang lain.

2. Gadget bukan pengganti interaksi sosial secara langsung

Ilustrasi penggunaan gadget (Unsplash/Jelleke Vanooteghem)

Semua orang mungkin setuju bahwa eksistensi gadget seakan mendekatkan yang jauh. Namun, sering kali justru gadget dapat menjauhkan yang dekat.

Tentu saja orangtua perlu secara rutin mengingatkan anak bahwa gadget hanyalah media untuk membantu orang bersosialisasi. Keberadaan gadget bukanlah cara untuk mengganti interaksi sosial secara langsung.

3. Meminta izin pada orangtua

Ilustrasi penggunaan gadget (Unsplash/Vitolda Klein)

Khusus untuk anak-anak yang masih berada di bawah umur, penggunaan gadget harus berada pada izin orangtua. Tidak heran bila pengawasan orangtua merupakan hal paling penting saat anak menggunakan gadget.

Biasakan anak untuk selalu meminta izin dalam menggunakan gadget. Selain itu, ajarkan juga etika pada anak untuk tidak langsung menelepon orang lain tanpa izin terlebih dahulu.

4. Pemilihan konten yang layak dilihat

Ilustrasi konten dalam gadget (Unsplash/Kelly Sikkema)

Sering kali orangtua sudah sangat berupaya selektif dalam memilih konten untuk anak-anaknya. Bahkan, tidak jarang gadget yang dimiliki anak juga terhubung pada gadget milik orangtua.

Meski sudah berupaya dengan baik, banyak juga konten atau bahkan iklan yang tetap sensitif untuk dilihat anak-anak. Oleh sebab itu, berikan anak pengertian mengenai apa yang boleh ia lihat dan apa yang tidak. Hal ini membantu anak dan orangtua untuk dapat menyeleksi konten secara bersama-sama.

5. Terapkan tanggung jawab dan konsekuensi

Ilustrasi penggunaan gadget untuk anak (Unsplash/Emily Wade)

Menggunakan gadget bagi anak-anak tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Orangtua juga perlu mengajarkan anak mengenai tanggung jawan dalam menggunakan gadget.

Selain tanggung jawab, ajarkan pula mengenai konsekuensi yang mungkin terjadi bila anak menggunakan gadget secara tidak bijak. Gunakan bahasa yang mudah dipahami agar anak dapat menerima maksud dari orangtuanya secara baik.

 

Melalui pengajaran etika yang tepat bagi anak, penggunaan gadget secara bijak dapat dilakukan dengan mudah. Semua ada etikanya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tresna Nur Andini
EditorTresna Nur Andini
Follow Us