Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Ini Harus Kamu Pahami Saat Pendapatan Istri Melebihi Gaji Suami

rawpixel.com

Saat sudah berumah tangga, akan ada banyak sekali hal-hal remeh-temeh yang akan menjadi masalah jika tidak bisa dipahami dengan baik. Salah satunya ketika pendapatan istri lebih besar dari suami, hal tersebut tentu saja akan menimbulkan ‘gejolak’ jika tidak dibicarakan baik-baik.

Meski secara psikologis masing-masing merasa tak nyaman, namun hal tersebut bukan menjadi alasan untuk tidak mendapatkan keharmonisan berumah tangga. Ketika kamu mengalami situasi di mana pendapatan suami lebih kecil daripada istri, maka lima hal ini wajib kamu pahami agar keharmonisan rumah tangga bisa tetap hangat.

1.Bicarakan kondisi keuangan di awal dengan baik-baik

moneyunder30.com

Ingat ya, komunikasi merupakan salah satu hal penting ketika seseorang sudah memutuskan untuk berumah tangga. Termasuk dalam hal kesenjangan pendapatan, membicarakannya bersama merupakan salah satu solusi efektif agar tak menjadi masalah besar di kemudian hari. Jika masing-masing sudah bisa menerima, maka perbedaan pendapatan bukan lagi menjadi hal paling krusial dalam urusan rumah tangga.

2.Yakinkan diri bahwa gaji suami mesti disatukan dengan gaji istri karena sudah merupakan satu kesatuan dalam naungan keluarga

moneyunder30.com

Karena sudah berada dalam satu ikatan pernikahan, maka segala hal yang berkaitan dengan keduanya mutlak menjadi urusan bersama. Pendapatan maupun pengeluaran rumah tangga akan menjadi tanggung jawab bersama sehingga tak ada lagi beban psikologis yang merasa lebih rendah atau lebih tinggi dalam hal pendapatan.

3.Jadi tim yang baik dalam menyusun anggaran keuangan rumah tangga

Pixabay.com/gracinistudios

Setelah gaji suami dan istri disatukan, maka tugas selanjutnya adalah menjadi tim yang solid dalam menyusun anggaran keuangan rumah tangga. Jangan karena merasa gajinya lebih besar atau lebih kecil, suami dan istri tidak mau menjalankan fungsinya dalam mengelola keuangan dengan baik. Tim keuangan yang solid dibentuk atas dasar kepercayaan dan saling menghargai antara suami dan istri.

4.Tentukan siapa si 'juru bayar' dan si 'bendahara'

thewealthwisher.com

Untuk menghindari pemborosan terhadap pengeluaran yang kurang perlu, tentukan siapa yang menjadi bendahara dan juru bayar. Jangan asal pilih, tentukan bendahara berdasarkan keahliannya mengatur keuangan sehingga bisa menempatkan pos-pos pengeluaran dengan bijak. Seorang bendara yang baik harus mampu memikirkan pos tabungan, investasi, biaya tak terduga, bahkan hal-hal paling sederhana urusan rumah tangga lainnya.

5.Kerjasama dalam urusan rumah tangga, jangan terpatok pada 'tugas' masing-masing

Pixabay.com/089photoshootings

Jangan terpatok pada kebiasaan kuno bahwa tugas suami mencari nafkah dan istri mengatur rumah tangga ya? Tergantung situasi dan kondisi, pembagian tugas tersebut bisa dilakukan suami atau istri secara bergantian agar keharmonisan tetap terjaga.

Seorang suami tidak harus emosi ketika istri tidak masak karena sibuk kerja, sementara istri juga tak mesti ngambek ketika suami tidak kerja ketika harus mengurus rumah tangga. Semua hal dan urusan dalam kehidupan rumah tangga harus disikapi secara proporsional.

Jadi, gak masalah lagi kan ketika gaji istri lebih besar dari suami karena sejatinya pendapatan suami-istri adalah milik bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Iip Afifullah
EditorIip Afifullah
Follow Us