5 Hal Penting yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menambah Momongan

Kehadiran anak akan menambah kebahagiaan di dalam sebuah pernikahan. Bahkan tak jarang pasangan suami istri yang berencana untuk menambah momongan, untuk melengkapi kebahagiaan keluarganya, atau sekedar melengkapi jenis kelamin anak yang dimilikinya, yaitu ingin memiliki anak perempuan dan juga laki-laki.
Namun, menambah anak berarti juga akan menambah tanggung jawab dan biaya hidup tentunya juga akan semakin bertambah. Oleh karena itu, jika ingin menambah momongan, maka benar-benar harus dipikirkan dengan matang. Mulai dari kesiapan untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar, karena membesarkan anak bukan hal yang mudah.
Tidak hanya harus mencukupi kebutuhan materinya, namun juga harus bisa menyayangi dan mendidiknya dengan baik. Sebab, jika sesuatu hal yang buruk terjadi pada anak, maka orangtuanya adalah yang pertama kali disalahkan dan dimintai pertanggung jawabannya.
Nah, untuk mengurangi risiko hal-hal buruk yang bisa terjadi di masa mendatang, maka ada beberapa hal penting yang perlu disiapkan jika ingin menambah momongan. Penasaran apa saja itu? Yuk, mari simak ulasannya di bawah ini!
1. Mental dan fisik yang sehat

Jika ingin menambah anak lagi, maka pastikan untuk memiliki mental dan fisik yang sehat. Sebab, itu akan berpengaruh pada kondisi kesuburanmu. Selain itu, menambah anak lagi bisa menguras tenaga dan juga pikiran, sehingga jika tidak dalam kondisi yang sehat, maka nantinya dikhawatirkan bisa berdampak buruk pada proses pengasuhan anak.
Misalnya saja seperti melakukan tindakan kekerasan pada anak baik secara sadar atau tidak, karena kondisi mentalnya yang bermasalah, atau tidak mampu mengurus keperluan anak-anak dengan baik karena kondisi fisik yang melemah.
Oleh karena itu, jika berencana untuk menambah momongan lagi, maka sebaiknya jaga kesehatan mental dan fisikmu sebaik mungkin, atau berkonsultasi dengan dokter yang merawatmu jika memiliki masalah pada mental atau kesehatanmu.
2. Finansial yang stabil

Jika ingin menambah momongan lagi, maka sebaiknya kondisi finansialmu juga harus stabil. Sebab, akan lebih banyak pengeluaran nantinya, baik saat hamil atau setelah melahirkan.
Belum lagi untuk keperluan anak yang sebelumnya, yang mungkin juga tidak sedikit, apalagi jika sudah sekolah atau memiliki kondisi kesehatan yang membutuhkan perawatan yang cukup mahal.
Nah, agar kondisi finansialmu bisa stabil, maka sebaiknya kamu memiliki pemasukan tambahan. Misalnya saja seperti membuka usaha kecil-kecilan sambil bekerja, atau menjadi pekerja freelance saat libur. Kamu dan pasanganmu bisa bekerja sama untuk melakukan hal tersebut, agar terasa lebih ringan.
3. Kondisi rumah tangga yang kondusif

Agar proses program hamil untuk menambah momongan bisa berjalan lancar dan memberikan hasil yang positif, maka pastikan jika kondisi rumah tanggamu dalam keadaan kondusif.
Sebab, jika keadaan rumah tanggamu sedang tidak baik-baik saja, baik karena ada konflik dengan pasangan atau keluarga, atau karena masalah lainnya, maka bisa berdampak buruk pada program hamil yang sedang dijalani.
Misalnya saja mengalami stres atau kelelahan baik fisik atau secara mental karena pengaruh konflik tersebut. Hal tersebut tentu bisa mengganggu program hamil, lo.
Selain itu, tentu juga akan terasa tidak nyaman jika kondisi rumah tangga tidak kondusif saat mengandung atau setelah melahirkan, yang nantinya bisa berdampak pada kondisi kehamilan atau proses perawatan anak pasca melahirkan.
Sebab, ibu hamil yang mengalami masalah pada kondisi mentalnya karena stres, juga akan berdampak pada janin yang dikandungnya dan rentan mengalami baby blues setelah melahirkan nanti, jika konflik tidak kunjung terselesaikan.
4. Manajemen waktu dengan baik

Mengurus anak sambil mengerjakan hal-hal lainnya seperti pekerjaan rumah tangga atau bahkan bekerja di luar rumah, tentu akan menyita waktu dan bisa membuat sang ibu kerepotan dan tidak bisa menyelesaikan semua dengan baik, jika tidak memiliki manajemen waktu yang baik.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan yang berencana untuk memiliki anak lagi, untuk belajar mengelola waktu dengan baik. Bahkan hal tersebut sangat disarankan untuk dilakukan sebelum ia memiliki anak, agar nantinya bisa mengurus rumah tangga dengan baik.
Apalagi memiliki anak dengan jumlah yang tidak sedikit, tentu harus pandai mengatur waktu, agar semua anak bisa mendapatkan perhatian dan tidak kekurangan kasih sayang. Sebab, tidak sedikit terdapat kasus kriminal yang dilakukan oleh anak-anak karena kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya.
Perlu diingat bahwa anak tidak hanya perlu dicukupi kebutuhan materinya saja, namun juga membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya.
5. Kesiapan anak untuk memiliki adik

Meski sering dianggap remeh atau sepele, namun sebenarnya hal ini cukup penting untuk dipersiapkan jika ingin menambah momongan, yaitu kesiapan anak untuk memiliki adik. Apalagi jika anak masih terlalu kecil, seperti masih balita atau toddler, yang di mana masih membutuhkan perhatian yang ekstra dari orangtuanya, karena masih belum sepenuhnya bisa mandiri atau karena faktor-faktor lainnya.
Jika terlalu dipaksakan padahal anak belum siap atau bahkan tidak menginginkan kehadiran seorang adik, maka dikhawatirkan nantinya anak bisa melakukan tindakan yang buruk ke adiknya jika sudah lahir karena merasa adiknya adalah saingannya atau bahkan menganggapnya sebagai musuh karena takut mencuri perhatian dari orangtuanya, sehingga ia diabaikan.
Namun, jika kamu dan pasanganmu tetap menginginkan untuk menambah momongan, maka sebaiknya lakukan beberapa pendekatan kepada anak agar ia lebih siap atau bahkan antusias untuk memiliki adik. Misalnya saja dengan memberi pengertian tentang pentingnya kehadiran adik untuk keluarga kecilmu atau agar anak mendapatkan teman baru.
Selain itu, ajarkan juga anak tentang beberapa hal sederhana yang bisa meningkatkan kemandiriannya. Misalnya seperti mengajarkan untuk ke toilet sendiri atau makan sendiri. Dengan begitu, anak tidak akan terlalu tergantung kepada orangtuanya saat ingin melakukan dua hal tersebut, terutama jika orangtuanya masih sibuk mengurus adiknya.
Namun, tentu disesuaikan dengan tahapan perkembangan usia anak yang seharusnya, ya. Sebab jika terlalu memaksakan anak untuk melakukan hal-hal yang masih belum sesuai dengan tahapan perkembangannya sesuai usianya, maka dikhawatirkan anak bisa menjadi tertekan dan merasa tidak nyaman.
Menambah momongan harus dipikirkan dengan matang dan disesuaikan dengan keadaan. Sebab, jika memaksakan padahal situasi dan kondisi tidak memungkinkan, maka bisa memicu masalah di kemudian hari. Jadi, jika ingin menambah momongan, maka pertimbangkan matang-matang dan persiapkan ke-5 hal di atas, untuk mengurangi risiko timbulnya masalah yang bisa terjadi di kemudian hari.