5 Hal yang Perlu Dipahami Orangtua Tentang Over Parenting, Wajib Tahu!

- Over parenting membuat anak terlalu bergantung pada orangtua, menghambat perkembangan mandiri dan percaya diri.
- Anak yang terbiasa dibantu orangtua kesulitan membuat keputusan sendiri dan kurang percaya diri.
- Anak dari over parenting rentan terhadap masalah kesehatan mental, tekanan ekspektasi tinggi, dan kesulitan mengatasi masalah di masa depan.
Pernahkah kamu merasa cemas ketika anakmu menghadapi masalah dan merasa perlu segera turun tangan untuk membantu mereka? Over parenting, atau yang dikenal juga dengan istilah “helicopter parenting,” adalah fenomena di mana orangtua terlalu terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka.
Meskipun niat orangtua biasanya baik, dampak dari pola asuh ini bisa memengaruhi perkembangan anak secara negatif. Jadi, apa yang perlu kamu ketahui agar tidak terjebak dalam over parenting? Nah, berikut adalah lima hal yang perlu kamu pahami tentang over parenting!
1. Dapat menghambat kemandirian dan kemampuan anak untuk mengambil keputusan

Over parenting sering kali membuat anak jadi terlalu bergantung pada orangtua. Misalnya, kamu selalu mengambil alih masalah anak, padahal itu justru menghalangi mereka belajar cara menyelesaikan masalah sendiri. Akibatnya, anak-anak bisa tumbuh jadi kurang mandiri dan kurang percaya diri.
Anak yang terbiasa mendapat bantuan orangtua dalam segala hal juga akan kesulitan untuk membuat keputusan sendiri. Mereka akan merasa cemas dan ragu-ragu ketika dihadapkan pada situasi yang membutuhkan pemikiran mandiri. Itu sebabnya, penting untuk memberikan anak ruang untuk belajar mandiri dan mengasah kemampuan membuat keputusan.
2. Pengawasan yang berlebihan bisa menurunkan rasa percaya diri anak

Jika kamu terlalu sering mengawasi dan membantu anak dalam setiap langkah, mereka bisa merasa bahwa mereka tidak mampu melakukannya sendiri. Kondisi ini dapat menurunkan rasa percaya diri anak dan menghambat mereka untuk mencoba hal-hal baru. Padahal, salah satu cara terbaik untuk belajar adalah melalui pengalaman, termasuk kegagalan.
Anak yang merasa selalu membutuhkan bantuan orangtua cenderung merasa tidak cukup baik dan tidak mampu menyelesaikan masalah tanpa dukungan. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya memberikan dukungan yang seimbang, tanpa terlalu mengontrol atau masuk campur dalam setiap keputusan anak.
3. Risiko masalah kesehatan mental meningkat akibat over parenting

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan dengan over parenting lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Ketika anak tidak diberi kesempatan untuk menghadapi tantangan atau kegagalan, mereka kesulitan mengatasi stres dan tekanan.
Selain itu, anak yang selalu dilindungi dari kesulitan mungkin merasa tertekan dengan ekspektasi tinggi yang orangtua berikan. Tekanan ini bisa berdampak buruk pada kesejahteraan emosional mereka, sehingga mereka merasa tidak pernah cukup baik. Orangtua perlu memberi dukungan emosional yang sehat dan memberi anak kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka.
4. Anak yang terlalu dilindungi akan kesulitan mengatasi masalah di masa depan

Anak yang selalu dilindungi dari segala kesulitan akan kesulitan mengatasi masalah di masa depan. Tanpa pengalaman menghadapai tantangan dan belajar dari kegagalan, mereka bisa kesulitan dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan konflik saat dewasa. Oleh karena itu, memberikan kesempatan bagi anak untuk menghadapi masalahnya sendiri sangat penting untuk perkembangan mereka.
Jika anak tidak diberi ruang untuk mengatasi masalah sendiri, mereka akan kehilangan keterampilan penting dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan konflik. Hal ini bisa membuat mereka merasa bingung atau cemas ketika dihadapkan pada situasi yang membutuhkan pemikiran kritis. Maka dari itu, orangtua perlu memberikan kesempatan anak untuk berkembang melalui pengalaman mereka.
5. Tekanan dari orangtua yang berlebihan bisa membuat anak merasa tertekan dan tidak bahagia

Over parenting sering kali membuat anak merasa tertekan karena mereka merasa harus memenuhi ekspektasi orangtua. Tekanan ini bisa berdampak buruk pada kesejahteraan emosional anak dan membuat mereka merasa tidak cukup baik. Oleh karena itu, orangtua perlu memberikan dukungan yang tidak membebani anak.
Selain itu, anak yang merasa tertekan oleh ekspektasi orangtua bisa mengalami stres berlebihan yang memengaruhi kesehatan mental mereka. Akibatnya, anak akan merasa tidak bahagia dan kehilangan minat dalam hal-hal yang mereka sukai. Memberikan dukungan yang seimbang dan membiarkan anak menikmati masa kecil mereka tanpa tekanan berlebihan sangatlah penting.
Nah, itulah lima hal yang perlu kamu pahami tentang over parenting. Dengan pemahaman ini, kamu bisa menghindari over parenting dan membantu anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan sehat secara mental. Ingat, memberi anak ruang untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri adalah salah satu hadiah terbaik yang bisa orangtua berikan. Semoga bermanfaat!