Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Membacakan Buku untuk Anak Setiap Hari, Lebih Bonding!

ilustrasi membaca buku
ilustrasi membaca buku (pexels.com/ Lina Kivaka)
Intinya sih...
  • Meningkatkan kemampuan bahasa sejak dini, otak anak menyerap segalanya dari cerita yang dibacakan.
  • Menumbuhkan imajinasi dan kreativitas, membuka jendela imajinasi anak terhadap dunia yang luas.
  • Membantu anak mengelola emosi, cerita sebagai alat untuk memahami perasaan dan cara menghadapinya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah dunia serba digital seperti sekarang, dimana hiburan bisa didapat dalam genggaman. Kegiatan membaca buku untuk anak mungkin terdengar seperti kebiasaan yang sudah ditinggalkan. Padahal, kebiasaan sederhana ini punya dampak besar yang sering kali diremehkan. Bahkan hanya dengan 10-15 menit sehari, efeknya bisa sampai jangka panjang.

Membacakan buku bukan hanya tentang mengenalkan anak pada huruf dan kata. Namun juga menciptakan ikatan, membangun imajinasi, dan membantu mereka memahami dunia dengan cara yang unik. Anak-anak mungkin belum bisa membaca sendiri, tapi otaknya bisa menyerap segalanya. Berikut lima manfaat membacakan buku untuk anak yang sayang dilewatkan!

1. Meningkatkan kemampuan bahasa sejak dini

ilustrasi seorang anak
ilustrasi seorang anak (pexels.com/Alexander Dummer)

Anak yang terbiasa dibacakan buku setiap hari cenderung punya kosakata yang lebih banyak. Sebab anak mendengarkan setiap kalimat dalam buku yang jadi pelajaran baru bagi mereka. Anak akan belajar tentang struktur kalimat, intonasi, bahkan ekspresi dan emosi. Mereka belajar mengenali bunyi, pola kata, hingga makna kalimat dari cerita yang kamu bacakan.

Ini penting banget karena di usia dini, otak anak bisa menyerap seperti spons. Bahasa yang mereka dengar akan jadi bahan baku utama dalam membentuk kemampuan bicara, mendengar, bahkan cara berpikir. Jadi, semakin sering kamu membacakan buku, semakin kuat fondasi bahasanya akan terbentuk.

2. Menumbuhkan imajinasi dan kreativitas

ilustrasi anak-anak
ilustrasi anak-anak (pexels.com/Naomi Shi)

Saat kamu membacakan cerita tentang pangeran, dinosaurus, astronot, atau cerita petualangan, ini bisa membuka jendela imajinasi anak. Mereka belajar bahwa dunia ini luas, penuh kemungkinan, dan tak terbatas hanya pada hal-hal yang bisa dilihat di rumah atau sekolah saja. Imajinasi inilah yang kelak akan berkembang menjadi kreativitas saat mereka tumbuh besar.

Anak-anak yang terbiasa mendengar cerita akan lebih mudah berandai-andai, berkreasi, dan mengekspresikan ide-ide uniknya. Nantinya, gak hanya bermanfaat untuk hal seni atau hobi, tapi juga akan berguna dalam memecahan masalah, berinovasi, dan berpikir kritis. Pastinya kemampuan yang akan berguna seumur hidup.

3. Membantu anak mengelola emosi

ilustrasi anak bersedih
ilustrasi anak bersedih (pexels.com/rdne)

Cerita gak hanya menyenangkan, tapi juga bisa jadi alat untuk memahami perasaan. Lewat buku, anak belajar bahwa merasa sedih, marah, takut, atau senang itu wajar. Mereka juga belajar cara tokoh dalam cerita menghadapi perasaannya, yang bisa mereka tiru saat menghadapi situasi serupa dalam kehidupan nyata.

Misalnya, saat kamu membacakan cerita tentang tokoh yang takut gelap, tapi berani mencoba tidur tanpa lampu, anak bisa merasa ‘aku juga bisa seperti itu’. Hal ini memberikan mereka bahasa dan pemahaman untuk mengelola emosinya sendiri, bahkan sebelum mereka benar-benar bisa menjelaskannya dengan kata-kata.

4. Menguatkan bonding antara orangtua dan anak

ilustrasi ibu dan anak
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/ Artem Podrez)

Ada sesuatu yang spesial saat kamu membacakan buku sambil memeluk anak. Momen ini menciptakan rasa aman, nyaman, dan kedekatan emosional yang gak tergantikan. Anak merasa diperhatikan, didengarkan, dan dicintai. Semua itu terbentuk lewat kegiatan yang terlihat sederhana ini.

Rutin membacakan buku bisa jadi ritual yang mereka nanti-nantikan setiap hari. Bukan cuma tentang ceritanya, tapi tentang kehadiranmu. Kamu juga bisa mengenali lebih dalam karakter, ketertarikan, dan cara berpikir anak dari reaksi mereka terhadap sebuah cerita. Hubungan yang kuat ini jadi bekal penting untuk komunikasi di masa depannya.

5. Membangun kebiasaan cinta membaca

ilustrasi anak belajar
ilustrasi anak belajar (pexels.com/olia danilevich)

Terakhir, membaca memang bukan kemampuan instan, tapi kebiasaan yang bisa dibentuk sejak dini. Anak-anak yang sering dibacakan buku akan tumbuh dengan persepsi bahwa membaca itu menyenangkan, bukan kewajiban. Dimana ini akan jadi langkah awal untuk menciptakan anak sebagai pembaca aktif di masa depan, belajar secara mandiri dan terbuka terhadap informasi.

Dengan membacakan buku setiap hari, sama saja kamu sedang menanam benih minat baca yang akan tumbuh seiring waktu. Saat mereka sudah bisa membaca sendiri nanti, mereka cenderung akan mencari buku karena merasa bahwa membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan, bukan tekanan dari sekolah.

Kebiasaan membacakan buku setiap hari memang kelihatan sepele, tapi efeknya luar biasa. Di tengah kesibukan dan godaan ponsel, meluangkan waktu untuk membaca bersama bisa jadi hadiah terbaik yang kamu berikan untuk masa depan anak, lho!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

4 Penyebab Genteng Rumah Mudah Bocor, Harus Dicegah!

09 Okt 2025, 23:42 WIBLife