Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan antara Anak Aktif dan Hiperaktif, Sering Terkecoh!

Ilustrasi anak yang aktif bermain (Unsplash/MI PHAM)

Setiap anak lahir dengan karakteristiknya masing-masing. Ada anak yang memang cenderung menutup diri, namun ada pula anak yang aktif dalam mengekspresikan perasaannya.

Salah satu contohnya adalah anak yang cenderung aktif hingga hiperaktif. Kedua hal tersebut merupakan dua istilah yang berbeda, namun sering keliru dalam diartikan. Untuk dapat mengetahui perbedaan kedua istilah tersebut, kamu perlu memahami beberapa perbedaan antara anak aktif dan hiperaktif berikut ini.

1. Perbedaan dalam fokus

Ilustrasi anak kecil sedang fokus (Unsplas/Jerry Wang)

Setiap anak memiliki cara yang berberbeda untuk dapat fokus terhadap suatu hal. Tentu saja ini termasuk dari anak-anak aktif dan hiperaktif sebab mereka memiliki perbedaan dari cara fokus.

Untuk anak-anak yang aktif, mereka biasanya masih dapat fokus pada satu hal. Namun, anak-anak yang cenderung hiperaktif mengalami kesulitan dalam memusatkan fokusnya sehingga sering keliru dalam melakukan sesuatu.

2. Perbedaan dalam merespons sebuah instruksi

Ilustrasi anak kecil merespon instruksi (Unsplash/Paige Cody)

Orangtua biasanya sangat sering memberikan instruksi pada anak, khususnya bila mereka sedang melakukan sesuatu. Instruksi ini justru direspon dengan cara yang berbeda antara anak yang aktif dan anak yang hiperaktif.

Anak-anak aktif mampu merespons sebuah instruksi dengan baik, namun dengan penyampaian yang mudah dipahami. Sementara itu, anak-anak hiperaktif biasanya memerlukan waktu lebih untuk dapat mampu merespons instruksi secara tepat.

3. Memiliki rasa lelah yang berbeda

Ilustrasi anak kecil sedang tiduran (Unsplash/Michal Bar Haim)

Memiliki aktivitas yang padat karena sibuk bermain tentu akan memberikan rasa lelah tersendiri. Hal ini sering dirasakan oleh anak-anak yang gemar menghabiskan waktunya untuk bermain.

Perbedaan yang mencolok justru terlihat dari respons anak dalam menghadapi rasa lelah. Anak-anak aktif akan cenderung beristirahat sebab rasa lelah yang dirasakannya. Namun, anak-anak yang hiperaktif justru seakan tidak mengenal rasa lelah sebab terus bersemangat dalam melakukan aktivitasnya.

4. Kemampuan dalam bersosialisasi

Ilustrasi hubungan sosial antar anak-anak (Unsplash/Ben Wicks)

Memang tidak dapat dimungkiri bahwa setiap anak memiliki cara mereka masing-masing dalam merespons lingkungan sosialnya. Tentu saja hal ini juga termasuk dengan kemampuan anak dalam menjalin kedekatan bersama teman-temannya.

Anak-anak yang aktif biasanya mampu masuk ke dalam lingkungan sosial yang ada sehingga tidak menemukan hambatan yang berarti. Sementara itu, anak-anak hiperaktif justru memiliki kemampuan sosialiasi yang sedikit lebih kurang sebab cenderung menutup diri dan sulit didekati. Perlu ada cara khusus agar mereka merasa nyaman untuk dekat dengan seseorang.

5. Respons dalam berbicara

Ilustrasi anak kecil berbicara (Unsplash/Torsten Dederichs)

Selain memiliki aktivitas yang padat dalam bermain, biasanya ank-anak juga berada pada usia yang gemar berbicara. Segala hal bisa saja dijadikan pertanyaan bagi mereka.

Tentu saja anak-anak memiliki respons yang berbeda dalam berbicara. Anak-anak yang aktif biasanya dapat menyampaikan maksud dan pesannya dengan baik, sedangkan anak-anak yang hiperaktif cenderung mengalami kesulitan dalam menyampaikan pesan sebab mereka terfokus pada aktivitas motorik yang dilakukannya.

 

Entah setiap anak itu aktif ataupun hiperaktif, mereka tetap memiliki karakteristiknya tersendiri yang membuatnya tampak berharga dan ceria. Tentunya tetap sama-sama memerlukan bimbingan dari orangtua, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us