Terbiasa bercerita dengan orangtua soal segala hal? Maka kamu pasti akan sering curhat juga kepada mereka saat sudah berumah tangga. Padahal, berbagi cerita tentang masalah rumah tangga dengan orangtua tentu gak bisa dilakukan sembarangan.
Di satu sisi, mereka adalah sosok yang dekat dan bisa memberikan support. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa mereka mungkin terlalu terlibat atau memberi nasihat yang gak sesuai dengan situasimu. Untuk itu, simak lima tipsnya berikut ini.
Jangan sampai diabaikan, memilih waktu dan tempat yang tepat untuk curhat adalah langkah awal yang sangat penting. Jangan melakukan pembicaraan ini saat orangtua atau kamu sendiri sedang terburu-buru atau dalam keadaan emosional yang sedang gak stabil.
Waktu yang tenang, seperti setelah makan malam atau saat weekend, bisa jadi momen yang baik untuk bicara. Juga, carilah tempat yang nyaman dan privat, dimana kamu dan orangtua bisa mengobrol tanpa gangguan. Hindari tempat umum atau situasi dimana pembicaraan kalian bisa terganggu oleh orang lain.
Selanjutnya, saat curhat kepada orangtua, usahakan untuk menjelaskan masalah dengan jelas dan singkat. Sebisa mungkin, jangan bertele-tele atau terlalu emosional dalam menjelaskan situasi yang kamu alami.
Jelaskan inti permasalahan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi dirimu dan rumah tanggamu. Hindari menyalahkan pasangan atau pihak lain secara langsung, karena ini bisa bikin orangtua bersikap defensif atau berpihak. Fokuslah pada fakta dan bagaimana perasaanmu terhadap situasi tersebut, ya.
Setelah menjelaskan masalah, berikan kesempatan kepada orangtuamu untuk memberikan nasihat dan pendapat mereka. Dengarkan dengan baik dan jangan terburu-buru menolak atau membantah. Ingatlah bahwa mereka memberi nasihat berdasarkan pengalaman hidup, yang mungkin berbeda dengan situasimu.
Kamu memang gak selalu harus mengikuti setiap nasihat yang diberikan. Akan tetapi, mendengarkan dengan hati yang terbuka bisa membantumu mendapatkan perspektif baru yang mungkin belum kamu pikirkan sebelumnya.
Gak hanya itu, kamu juga harus menetapkan batasan dalam curhat kepada orangtua. Ingat, gak semua detail masalah rumah tangga perlu dibagikan. Pilihlah informasi yang relevan dan penting untuk disampaikan saja, tanpa membuka semua aspek pribadi atau intim dari hubunganmu.
Menjaga privasi pasangan juga sama pentingnya. Sebisa mungkin, hindari membicarakan hal-hal yang sangat pribadi atau hal-hal yang bisa bikin pasangan merasa gak nyaman jika diketahui oleh orangtuamu. Tetapkan batasan yang jelas dalam curhat sehingga mencegah orangtua terlalu terlibat dalam masalah pribadimu.
Setelah curhat kepada orangtua bukan berarti semuanya bisa kamu anggap selesai. Nah, langkah selanjutnya adalah mencari solusi bareng dan tetap berkomunikasi dengan pasangan. Jangan hanya mengandalkan nasihat orangtua tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan pasangan. Ingatlah bahwa pasanganmu adalah bagian dari masalah dan juga bagian dari solusi.
Diskusikan nasihat yang diberikan orangtua dengan pasangan, dan cari cara untuk mengimplementasikannya bersama. Komunikasi yang baik dengan pasangan adalah kunci untuk menyelesaikan masalah rumah tangga. Dengan melibatkan pasangan, maka itu akan memastikan bahwa solusi yang diambil adalah yang terbaik untuk kedua belah pihak.
Curhat tentang masalah rumah tangga kepada orangtua memang bukan hal yang mudah, selama masih bisa dipendam, sebaiknya ditahan dulu, ya. Namun jika sudah sangat mendesak, dengan mengikuti lima tips di atas, kamu bisa melakukannya dengan bijak dan efektif. Memang, orangtua adalah support system yang penting, namun kamu juga perlu menjaga keseimbangan antara keterlibatan mereka dan privasi serta kemandirian rumah tanggamu. Setuju?