5 Tips Mengatasi Rivalitas Antara Kakak dan Adik

Rivalitas antara kakak beradik? Itu hal biasa. Dari rebutan mainan sampai adu prestasi, persaingan itu wajar. Tapi kalau sudah berujung pertengkaran hebat setiap hari, waktunya intervensi!
Hal ini tentu saja membuat orang tua merasa sangat kesal dengan rivalitas yang ada. Tapi jangan khawatir, rivalitas antara kakak beradik ini masih bisa ditangani dengan berbagai cara, kok.
Berikut 5 tips mengatasi rivalitas kakak beradik tanpa harus jadi wasit dadakan terus menerus.
1. Kenali sumber persaingan

Sebelum perang reda, kita harus tahu dulu penyebabnya. Apa yang memicu rivalitas ini? Rebutan mainan? Perhatian orangtua yang kurang merata? Atau mungkin karena salah satu merasa selalu dibanding-bandingkan? Pahami akar masalahnya, baru kita bisa cari solusinya.
Si kakak cemburu karena adiknya lebih pintar matematika, sedangkan si adik kesal karena kakaknya selalu mendapat prioritas. Tipsnya amati perilaku mereka, ajak ngobrol terpisah, dan dengarkan curhatan mereka dengan sabar.
2. Berikan waktu yang berkualitas untuk anak-anak

Orangtua seringkali sibuk, dan tanpa sadar perhatiannya terbagi tidak merata. Sisihkan waktu khusus untuk setiap anak, tanpa gangguan HP atau pekerjaan rumah lainnya. Bikin mereka merasa spesial dan dihargai secara individual.
Buat satu hari khusus untuk jalan berdua sama si kakak, hari lain untuk si adik. Atau, masing-masing punya "acara rahasia" bersama orangtuanya. Buat kegiatan yang mereka sukai, jangan dipaksakan.
3. Ajarkan tentang bersosialisasi

Anak-anak perlu belajar bernegosiasi, berbagi, dan menyelesaikan konflik. Ajarkan mereka cara berkomunikasi dengan baik, menyatakan pendapat tanpa menyakiti perasaan orang lain, dan mencari solusi bersama.
Main peran, bermain game yang membutuhkan kerja sama, atau ajak mereka berdiskusi untuk menyelesaikan masalah kecil di rumah. Berikan contoh yang baik, tunjukkan bagaimana kalian menyelesaikan konflik di rumah.
4. Jangan membandingkan anak-anak

Ini yang paling penting! Jangan pernah membandingkan prestasi atau perilaku satu anak dengan anak lainnya. Setiap anak unik, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Menyebutkan "Kakakmu lebih rajin lho!" hanya akan memperkeruh suasana.
Alih-alih membandingkan, pujilah usaha mereka. "Wah, kamu sudah berusaha keras mengerjakan PR-nya, ya!" Fokus pada usaha dan kemajuan anak-anak bukan pada hasil akhir atau perbandingan.
5. Buat mereka saling membantu

Libatkan mereka dalam kegiatan bersama yang membutuhkan kerja sama. Ini akan membantu mereka belajar menghargai satu sama lain dan mengurangi rasa kompetitif.
Memasak bersama, membersihkan rumah, mengerjakan proyek sekolah bersama, atau bermain game yang membutuhkan kerja sama tim. Pilih kegiatan yang mereka sukai dan bisa dinikmati bersama.
Rivalitas memang bikin kepala pusing, tapi dengan pendekatan yang tepat, persaingan ini bisa diubah menjadi kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama. Ingat, tujuannya bukan untuk menghilangkan rivalitas sepenuhnya, tapi untuk mengelola dan mengarahkannya ke hal yang positif.