5 Tips Parenting untuk Generasi Beta, Ajarkan Digital Well-being

Tahun 2025 akan menandai lahirnya generasi baru, yaitu Generasi Beta. Anak-anak yang lahir antara tahun 2025 hingga 2039 ini akan tumbuh di dunia yang benar-benar berbeda dari generasi sebelumnya. Dengan kemajuan kecerdasan buatan (AI), teknologi pintar, dan otomatisasi yang semakin canggih, Generasi Beta akan hidup dalam realitas di mana dunia digital dan fisik menyatu.
Sebagai orangtua dari Generasi Beta, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Kita tidak hanya perlu mendidik mereka agar siap menghadapi masa depan, tetapi juga memastikan mereka tetap memiliki nilai-nilai kehidupan yang kuat, keseimbangan dalam penggunaan teknologi, serta empati terhadap sesama.
Lalu, bagaimana cara membesarkan anak-anak Generasi Beta di tengah perubahan dunia yang pesat? Berikut tips parenting yang dapat membantu orangtua menghadapi tantangan membesarkan generasi ini.
1. Menjadi role model dalam penggunaan teknologi
Anak-anak Generasi Beta tumbuh dengan smartphone, tablet, dan internet sebagai bagian dari kehidupan. Mereka melihat dan meniru kebiasaan orangtua dalam menggunakan teknologi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola waktu di depan layar.
Batasi penggunaan gadget dan buat aturan yang jelas, seperti tidak menggunakan ponsel saat makan atau sebelum tidur. Tunjukkan kepada anak bahwa teknologi sebaiknya digunakan untuk hal yang produktif, seperti belajar atau berkreasi, bukan hanya sekadar hiburan.