Karakteristik Generasi Beta, Kelahiran Mulai Tahun 2025

- Generasi Beta lahir mulai tahun 2025, di era teknologi yang semakin canggih.
- Mempunyai kefasihan teknologi di tingkat yang lebih lanjut, fokus pada keberlanjutan, dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik.
- Cenderung tidak memiliki work-life balance, memiliki kreativitas tanpa batas, ambisi untuk belajar melampaui batas, dan peduli terhadap keberlanjutan dan sosial.
Generasi Beta adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak-anak yang lahir mulai tahun 2025. Sebagai penerus Generasi Alpha, mereka diperkirakan akan tumbuh dalam era yang semakin canggih dengan teknologi yang lebih mendominasi kehidupan sehari-hari.
Di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat, karakteristik Generasi Beta tentu menarik untuk dicermati. Apa saja ciri khas mereka yang akan membedakan mereka dari generasi sebelumnya? Simak lengkapnya di bawah ini!
1. Apa itu Generasi Beta?

Menurut artikel yang diterbitkan UNIS HANOI, Generasi Beta lahir antara tahun 2025 sampai dengan 2039. Generasi ini juga muncul sebagai generasi pertama yang mengalami/menjalankan kehidupan hanya di abad ke-21. Tentunya, generasi ini lahir di era teknologi yang semakin canggih.
Generasi Beta akan sangat bersinggungan dengan teknologi dan AI. Generasi ini juga diperkirakan memiliki hasrat untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan yang berkelanjutan.
2. Karakteristik Generasi Beta

UNIS HANOI menjabarkan beberapa karakteristik yang akan dimiliki oleh Generasi Beta. Berikut adalah penjelasannya:
- Perspektif global: Gen Beta diprediksi akan fokus pada keberagaman dan kolaborasi lintas budaya.
- Fokus pada keberlanjutan: Generasi ini akan memfokuskan pada keberlanjutan (sustainability) dan pengambilan keputusan yang berdasar pada kondisi iklim.
- Mempunyai kefasihan teknologi di tingkat yang lebih lanjut, seperti AI, IoT, dan realitas virtual.
- Memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik daripada generasi-generasi sebelumnya
- Karena hidup dengan terobosan teknologi, generasi ini cenderung memiliki pandangan hidup yang futuristik atau melihat ke masa depan.
- Tumbuh dan dibesarkan oleh masyarakat yang lebih dinamis
- Terkoneksi lebih masif melalui interaksi digital, namun di lain sisi, sikap individualitas pun semakin tumbuh dalam diri mereka.
3. Dampak AI pada karakteristik Generasi Beta

- Cenderung tidak memiliki work-life balance (tidak ada batasan jelas antara kerja dan kehidupan).
- Memiliki kreativitas tanpa batas, karena didukung juga oleh AI.
- Memiliki ambisi untuk belajar melampaui batas.
- Kemampuan yang tinggi dalam menggunakan teknologi.
- Lebih peduli terhadap keberlanjutan dan sosial.
Itu dia daftar karakteristik Generasi Beta yang kelahirannya dimulai pada tahun 2025. Generasi ini diprediksi memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dalam teknologi.