Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Tanda Ayah Mengalami Baby Blues, Tak Hanya Dialami Ibu!

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Helena Lopes)

Bicara soal baby blues, pikiran kita barangkali langsung tertuju pada ibu yang baru melahirkan. Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi ini diduga berkaitan dengan perubahan hormon yang menyebabkan perubahan suasana hati. Ditambah lagi, kelelahan yang biasa dialami para ibu baru dapat memperburuk depresi yang dialami.

Namun sebuah studi yang terbit dalam Journal of American Medical Association pada 2010 mengungkap sebuah fakta yang mengejutkan. Studi tersebut menemukan bahwa 10 persen laki-laki di seluruh dunia menunjukkan tanda-tanda depresi sejak sang istri hamil di trimester pertama hingga 6 bulan setelah sang anak dilahirkan.

Lantas, apa saja tanda-tanda ayah mengalami post-partum depression atau yang juga dikenal dengan baby blues syndrome? Dirangkum dari Webmd, Parents, dan New Parents Support, simak informasinya berikut ini.

1. Ayah cenderung merasa bingung, takut, dan tak memiliki keyakinan akan masa depan. Pikirannya mudah kalut

ilustrasi orang merasa tertekan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

2. Tak hanya itu, ayah juga semakin mudah merasa tersinggung, frustrasi, dan marah tanpa alasan

ilustrasi orang merasa sedih (pexels.com/Andrew Neel)

3. Tanda lainnya ialah kerap menarik diri dari keluarga. Sering kali pekerjaan dijadikan sebagai pelarian sehingga ayah menjadi workaholic

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Tim Gouw)
ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Tim Gouw)

4. Namun, bukan tak mungkin ayah kehilangan konsentrasi, minat, dan motivasi. Alhasil, performanya di kantor menurun signifikan

ilustrasi orang merasa sedih (unsplash.com/Nik Shuliahin)

5. Kondisi ini dapat diperparah dengan insomnia dan kekurangan tidur yang dialami ayah karena sulit terlelap di malam hari

ilustrasi orang merasa kelelahan (pexels.com/Thirdman)

6. Di samping perubahan mental, tak sedikit ayah mengalami perubahan fisik seperti mudah sakit dan berat badan turun akibat kehilangan nafsu makan

ilustrasi orang sakit (pexels.com/Andrea PIacquadio)
ilustrasi orang sakit (pexels.com/Andrea PIacquadio)

7. Selain itu, ayah berpotensi menerapkan pola pengasuhan negatif kepada sang anak

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Monstera)
ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Monstera)

8. Baby blues syndrome pada ayah juga dapat mendorong perilaku berisiko, seperti konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang

ilustrasi orang mengonsumsi alkohol (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi orang mengonsumsi alkohol (pexels.com/cottonbro)

9. Tanpa sadar, ini dapat mengundang berbagai konflik dalam rumah tangga hingga memicu keretakan

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sindrom baby blues pada ayah bukanlah sesuatu yang bisa disepelekan. Sebab, ini dapat berkembang menjadi depresi kronis dan memicu berbagai konflik dalam rumah tangga.

Untuk menghindari hal ini, segera komunikasikan dengan anggota keluarga dan minta bantuan tenaga profesional seperti psikolog untuk mendapatkan penangan yang tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Albin Sayyid Agnar
EditorAlbin Sayyid Agnar
Follow Us