6 Tips Ajak Anak Kondangan biar Bisa Tenang Selama Acara

- Orang dewasa bisa menolak undangan, apalagi anak yang belum mengerti. Beri tahu rencana kondangan beberapa hari sebelumnya.
- Jangan membawa anak yang sering tantrum. Kondangan perlu memperhatikan kenyamanan anak.
- Gantian dengan pasangan mengalihkan perhatian anak, ajak duduk di tempat sepi, dan hindari berlama-lama.
Ketika kamu belum punya pasangan, kondangan sendirian rasanya gak percaya diri. Namun, selepas dirimu menikah dan memiliki buah hati juga tak lantas menjadi lebih mudah. Pergi ke pesta pernikahan siapa pun bersama pasangan saja lain dengan membawa serta anak.
Kondangan bareng pasangan dan satu anak bisa terasa ribet, apalagi jika anakmu lebih dari itu. Kalian pasti khawatir anak akan berulah di tempat hajatan. Saat itu benar-benar terjadi, kalian malu berat serta tidak enak pada keluarga mempelai.
Situasi di tempat pernikahan memang lain dengan lokasi wisata. Anak boleh jadi sulit enjoy. Ia bahkan tak mengenal pasangan pengantin dan belum mengerti apa itu pernikahan. Untuk memperkecil peluang terjadinya hal-hal yang gak diinginkan, coba enam tips ini saat kamu berniat ajak anak kondangan.
1. Beri tahu rencana kondangan beberapa hari sebelumnya

Orang dewasa saja bisa menolak atau bad mood bila mendadak diajak pergi ke suatu tempat yang baginya tak menarik. Apalagi anak-anak yang tidak tahu tentang pentingnya memenuhi undangan. Kondangan belum relevan bagi dunia anak.
Namun, kamu dan pasangan perlu mengajarkannya pelan-pelan. Agar anak juga belajar memahami kehidupan sosial dalam situasi yang berbeda dari kebiasaannya bermain dengan teman. Begitu undangan datang, beri tahu anak apa isi undangan itu.
Pelan-pelan jelaskan bahwa pengirim undangan adalah dua orang. Satu pria dan satu perempuan. Mereka ingin menjadi seperti kamu dan pasangan sehingga mesti menikah dulu. Nah, kalian semua diundang buat menyaksikan pernikahan itu. Gambarkan suasananya nanti serta bagaimana anak harus bersikap selama di sana.
2. Jangan membawa anak yang masih sering tantrum

Karakter anak juga perlu dipertimbangkan sebelum kamu membawanya ke tempat seramai hajatan. Umumnya anak-anak memang kurang nyaman di keramaian. Terlebih ada suara musik yang keras sehingga telinganya sakit.
Beberapa anak bisa cemas sampai menangis kencang. Risiko ini lebih besar pada anak yang di rumah saja gampang tantrum. Anak yang masih kerap tantrum tanpa penyebab yang jelas sebaiknya gak diajak kondangan dulu.
Ini artinya, kamu harus meninggalkannya di rumah bersama orang yang tepercaya. Bahkan cuma salah dari dirimu atau pasangan yang berangkat memenuhi undangan pun tak apa-apa. Jangan terlalu takut nanti kalian dikira lagi berantem. Saat ada orang yang bertanya, katakan saja anakmu masih mudah rewel sehingga pasangan menjaganya di rumah.
3. Pakaian dan dandanan mengutamakan kenyamanan anak

Beberapa orangtua terkadang kurang bijak dalam mendandani anak. Hanya lantaran anak diajak kondangan lantas pakaian serta dandanannya seperti orang dewasa saja. Bagi anak tentu ini sangat tidak nyaman.
Ia mungkin merasa kepanasan dalam balutan pakaiannya. Itu yang kemudian membuat anak gampang gak betah dan ingin secepatnya pulang. Tetaplah memakaikan pakaian yang sudah biasa dikenakannya. Gak usaha busana khusus pesta.
Anak perempuan juga tidak perlu memakai kosmetik seperti ibunya. Pemakaian kosmetik untuk orang dewasa justru dapat mengganggu kulitnya yang masih sensitif. Asal anak merasa nyaman, dia pasti cukup kooperatif digandeng ke sana kemari. Apalagi ada banyak hidangan termasuk es krim kesukaannya.
4. Gantian dengan pasangan mengalihkan perhatian anak

Hanya karena kalian datang bersama, bukan artinya sepanjang acara mesti bareng terus. Khususnya saat anak sudah terlihat gelisah. Sebelum ia menangis atau rewel, salah satu dari kalian mesti mengalihkan perhatiannya ke hal-hal yang menarik.
Contohnya, pengantin adalah sahabatmu di kantor. Selagi kamu asyik mengobrol dengannya, pasanganmu dapat membawa anak berjalan-jalan melihat dekorasi gedung. Juga mencicipi berbagai sajian.
Bahkan mereka bisa seru-seruan memainkan sesuatu selama gak berisik dan tetap sopan. Anak juga dapat diajak berjalan-jalan di luar ruangan supaya menghirup udara segar dan lebih rileks. Cara ini efektif buat menenangkan kembali anak yang mudah bosan.
5. Ajak anak duduk di tempat yang agak sepi

Dari sekian banyak tempat duduk yang tersedia, hindari beberapa titik. Pertama, di dekat sound sytem dan generator karena pasti sangat berisik. Kedua, barisan paling dekat panggung jika pertunjukannya tidak menarik buat anak-anak.
Ketiga, kursi yang terus dilewati orang sehingga anak gak bisa duduk dengan tenang dan fokus. Kalian dapat memilih kursi di pojok-pojok atau di bawah pohon yang rindang di barisan paling belakang. Ambilkan makanan dan minuman yang disukainya serta nikmati bersama.
Ini membuat anak tetap merasa intim dengan kedua orangtuanya. Dia gak berpikir perhatian orangtua tercuri oleh orang lain. Dengan kalian duduk agak jauh dari tamu lain, anak merasa lebih bebas untuk bergerak serta tak malu bicara jika perlu sesuatu.
6. Jangan berlama-lama

Kondangan bawa anak menuntutmu untuk bijak mengukur waktu. Guna menghindari puncak acara dan keramaian tamu, kalian bisa datang lebih awal atau justru mendekati waktu resepsi selesai. Namun, lebih disarankan untuk kalian datang awal agar pulang pun lebih cepat.
Pun jika kalian ingin leluasa menikmati hidangan, datang lebih awal memastikan semua menu masih lengkap. Walaupun tujuan kalian kondangan bukan memuaskan perut, tapi menyedihkan juga bila hampir semua hidangan tinggal sisa-sisa. Gunakan waktu secara efisien.
Kalian datang, memasukkan sumbangan, bersalaman dengan pengantin, menikmati hidangan secukupnya, lalu pulang. Sekalipun ada berbagai hiburan, kalian tak perlu di sana hingga acara usai. Kecuali, pengantinnya masih saudara dekat.
Anak memang perlu berlatih menghadiri berbagai acara dan berinteraksi dengan banyak orang. Akan tetapi, tidak semua anak suka dengan keramaian. Hajatan termasuk suasana ramai yang dapat amat mengganggu anak. Jika kamu berniat ajak anak kondangan, lakukan pendekatan agar ia bisa lebih siap hadir sebagai bagian dari tamu undangan.