Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Kesalahan dalam Membersihkan Karpet yang Perlu Kamu Hindari

ilustrasi karpet yang dijemur (pexels.com/bouchta-lachhab)

Membersihkan karpet terlihat seperti pekerjaan rumah tangga biasa. Tapi jika dilakukan dengan cara yang salah, justru bisa membuat karpet cepat rusak dan bahkan menimbulkan masalah kesehatan. Supaya karpet tetap awet dan rumahmu tetap sehat, hindari beberapa kesalahan umum saat membersihkannya.

Berikut beberapa kesalahan dalam membersihkan karpet yang sering dilakukan dan cara menghindarinya berdasarkan saran dari para ahli. Yuk, langsung scroll!

1. Terlalu banyak menggunakan air

ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/burst)

Memakai terlalu banyak air saat membersihkan karpet adalah kesalahan yang cukup umum dan berisiko tinggi. Ini karena terlalu banyak air yang dipakai bisa meresap ke bantalan di bawah karpet dan menyebabkan pertumbuhan jamur serta bau tidak sedap. Selain itu, kelembapan berlebih bisa merusak struktur karpet dan bahkan lantai di bawahnya.

“Air yang terlalu banyak bisa merembes sampai ke lapisan bawah karpet dan menyebabkan jamur, lumut, atau kerusakan pada lantai,” kata Christina Giaquinto.

Agar lebih aman, gunakan air secukupnya dan pastikan karpet benar-benar kering setelah dibersihkan. Ventilasi yang baik, kipas angin, atau dehumidifier bisa membantu mempercepat proses pengeringan. Jangan biarkan karpet lembap terlalu lama karena ini bisa mengundang bakteri dan jamur berkembang.

2. Jarang menyedot debu

ilustrasi vakum cleaner (pexels.com/cottonbro)

Tidak menyedot debu secara rutin membuat kotoran dan debu menumpuk di dalam serat karpet. Hal ini bisa menyebabkan serat karpet cepat rusak dan tampilan karpet jadi kusam.

"Debu yang menumpuk akan bertindak seperti amplas yang mengikis karpet dari dalam," jelas Will Cotter, ahli kebersihan dari HappyCleans, dilansir Homes and Gardens.

Menyedot debu setidaknya seminggu sekali sangat dianjurkan, apalagi di area yang sering dilalui. Gunakan vacuum cleaner dengan pengaturan yang sesuai agar tidak merusak tekstur karpet. Kebiasaan sederhana ini bisa memperpanjang usia karpet dan menjaga kualitas udara di rumah.

3. Menggunakan pembersih yang salah

ilustrasi produk pembersih (pexels.com/shvetsa)

Setiap jenis karpet memiliki bahan yang berbeda, sehingga membutuhkan produk pembersih khusus. Menggunakan pembersih serbaguna tanpa membaca label bisa membuat warna karpet pudar atau bahkan menyebabkan kerusakan pada serat.

Dilansir Homes and Gardens, Vanessa Terra Bossart, pemilik Green Terra Cleaning, menekankan agar selalu periksa label atau petunjuk perawatan dari produsen sebelum membersihkan karpet. Jika kamu ragu, uji produk terlebih dahulu di bagian tersembunyi. Ini langkah kecil yang bisa mencegah kerusakan besar pada tampilan karpet.

“Penggunaan produk yang salah bisa menyebabkan karpet berubah warna, serat rusak, atau meninggalkan residu lengket yang menarik lebih banyak debu,” ujar Vanessa.

4. Tidak menguji produk pembersih baru

ilustrasi seorang pria membawa peralatan bersih-bersih (pexels.com/rdne)

Langsung menggunakan produk baru di seluruh permukaan karpet tanpa pengujian bisa berakhir dengan bencana. Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan warna karpet luntur atau bahkan bereaksi negatif terhadap jenis kain tertentu.

"Sebelum memakai produk baru, uji dulu di bagian tersembunyi untuk memastikan tidak menyebabkan luntur atau pudar,” ujar Christina Giaquinto.

Langkah ini penting terutama untuk karpet berbahan wol, sutra, atau bahan alami lainnya. Reaksi negatif dari bahan pembersih tidak hanya merusak penampilan, tetapi juga mengurangi usia pakai karpet. Jangan tergoda untuk melewati proses pengujian hanya demi kepraktisan.

5. Menggunakan terlalu banyak sabun

ilustrasi membersihkan lantai (pexels.com/matilda-wormwood)

Penggunaan sabun atau deterjen secara berlebihan dapat meninggalkan residu lengket di karpet. Residu ini akan menarik debu dan kotoran lebih cepat, sehingga karpet justru menjadi kotor lebih cepat.

“Menggunakan terlalu banyak sampo bisa menghasilkan efek sebaliknya, karena sisa sabun bisa menjebak lebih banyak kotoran,” jelas Christina Giaquinto.

Ikuti takaran yang disarankan pada label produk pembersih untuk hasil maksimal. Jika menggunakan mesin pembersih, pastikan kamu juga membilas karpet dengan baik agar tidak ada sisa sabun tertinggal. Menjaga keseimbangan antara kebersihan dan keamanan bahan karpet sangat penting.

6. Menggosok noda terlalu kuat

ilustrasi menggunakan sarung tangan (pexels.com/ron-lach)

Saat noda tumpah ke karpet, banyak orang refleks menggosoknya dengan keras. Padahal, teknik ini justru bisa membuat noda makin menyebar dan merusak serat karpet. Taylor Riley, co-owner Impact Cleaning Professionals, dilansir Homes and Gardens, juga menjelaskan bahwa, menggosok terlalu kuat hanya akan mendorong kotoran makin dalam dan membuat serat jadi rapuh.

Alih-alih digosok, sebaiknya tekan lembut area bernoda dengan kain bersih secara perlahan. Kamu juga bisa menggunakan bahan alami seperti baking soda atau cairan pembersih khusus noda. Metode ini lebih efektif dan aman untuk menjaga tampilan serta tekstur karpet.

7. Menunda membersihkan tumpahan

ilustrasi anjing berbaring di karpet berbulu (pexels.com/pixabay)

Semakin lama noda dibiarkan, semakin sulit juga untuk dibersihkan. Cairan yang menyerap ke dalam serat karpet bisa meninggalkan bekas permanen jika tidak segera ditangani. Giaquinto menyarankan agar jangan tunggu hingga noda mengering karena itu akan membuatnya menetap lebih dalam.

Begitu ada tumpahan, segera bersihkan dengan kain lembut dan produk pembersih yang tepat. Penanganan cepat sangat krusial untuk menghindari perubahan warna atau kerusakan serat. Kebiasaan ini bisa jadi penyelamat untuk karpet kesayanganmu di rumah.

8. Tidak membersihkan bagian bawah karpet

ilustrasi karpet yang dijemur (pexels.com/bouchta-lachhab)

Banyak orang lupa kalau bagian bawah karpet juga bisa menyimpan debu dan kotoran. Padahal, jika tidak dibersihkan, kotoran ini bisa merusak lantai dan mempercepat kerusakan karpet. Kotoran yang terperangkap di bawah karpet bisa bertindak seperti amplas yang mengikis lantai dan meninggalkan bekas.

Saat menyedot debu atau mengepel lantai, biasakan untuk mengangkat karpet dan membersihkan bagian bawahnya juga. Ini juga momen tepat untuk memutar posisi karpet agar ausnya merata. Perawatan menyeluruh seperti ini akan membuat karpet dan lantai di bawahnya tetap awet.

Kesalahan kecil dalam membersihkan karpet bisa berdampak besar jika terus dilakukan. Seperti yang telah disebutkan dalam artikel di atas bahwa, langkah kecil yang konsisten akan berdampak besar di masa depan, apalagi jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Yuk, pahami dan hindari kesalahan di atas agar karpet tetap terjaga, bersih, awet, dan nyaman untuk seluruh anggota keluarga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us