5 Alasan Bermain Imajinatif Penting untuk Perkembangan Anak

Anak kecil dikenal dengan dunianya yang penuh imajinasi. Mereka bisa berpura-pura jadi dokter, pahlawan super, atau bahkan berbincang dengan boneka kesayangan mereka. Tapi di balik keseruannya, bermain imajinatif ternyata punya banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak, lho!
Tidak hanya bikin anak senang, aktivitas ini juga bantu mereka berkembang secara emosional, sosial, hingga kognitif. Yuk, simak alasan mengapa bermain imajinatif itu penting banget buat anak-anak!
1. Mengembangkan kemampuan bahasa secara alami

Saat anak berpura-pura jadi seseorang atau berada di tempat yang berbeda, mereka terdorong untuk menggunakan berbagai kosakata baru. Ini membuat mereka terbiasa menyusun kalimat dan mengekspresikan diri lewat bahasa.
“Bermain pura-pura memberi anak kesempatan menggunakan kata-kata yang mungkin tidak mereka gunakan dalam keseharian.” kata Dr Claire Halsey, psikolog anak dan pakar parenting, dilansir BBC.
Anak bisa mulai menyebut nama hewan, benda, atau bahkan membuat cerita sendiri dalam permainan mereka. Tanpa disadari, aktivitas ini jadi media belajar bahasa yang seru dan efektif. Kamu juga bisa ikut bermain dan mengenalkan kata-kata baru agar anak makin kaya kosakatanya.
2. Membantu anak memahami sudut pandang orang lain

Saat anak berpura-pura jadi tokoh tertentu, mereka sedang belajar memahami perasaan dan pikiran orang lain. Ini adalah dasar dari empati dan keterampilan sosial yang penting untuk masa depan mereka. Anak yang terbiasa role play biasanya lebih peka terhadap sekitar dan mudah beradaptasi dalam lingkungan sosial.
“Permainan imajinatif membantu anak mengeksplorasi kehidupan orang lain,” jelas Dr Halsey. "Anak bebas berpura-pura menjadi siapa saja dan membayangkan berada di tempat mana pun. Lewat permainan ini, mereka belajar memahami perasaan dan cara berpikir orang lain," tambahnya.
Lewat cara ini, anak belajar bahwa setiap orang punya peran dan cerita berbeda dalam hidupnya. Hal ini memperkuat kemampuan anak dalam membangun hubungan sosial yang sehat sejak dini.
3. Melatih kemampuan memecahkan masalah

Bermain imajinatif juga bisa bantu anak berpikir kreatif dan menyelesaikan masalah secara mandiri. Misalnya, saat berpura-pura menjadi astronot, mereka akan mencari cara untuk mendarat di bulan atau menyelamatkan kru. Ini mendorong otak mereka untuk aktif dan berpikir di luar kebiasaan.
“Saat anak berkreasi, mereka melatih bagian otak yang membantu mereka berpikir di luar kebiasaan. Mereka bisa memecahkan masalah secara acak dan sering kali menemukan ide cemerlang,” jelas Dr Halsey.
Anak-anak terbiasa menciptakan solusi dari skenario yang mereka buat sendiri. Saat anak dewasa, kemampuan ini akan terbawa dan berguna dalam banyak situasi kehidupan nyata.
4. Membantu anak mengeksplorasi dunia sekitar

Bermain imajinatif memberi ruang bagi anak untuk menjelajahi dunia yang belum mereka temui secara langsung. Mereka bisa berpetualang ke hutan, menjadi penjelajah, atau menghadiri pesta teh bersama boneka. Ini bukan sekadar seru-seruan, tapi juga memperkuat rasa ingin tahu anak.
Dr Halsey menjelaskan bahwa, bermain imajinatif memberi anak kesempatan untuk menjelajah hal-hal di luar kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas ini juga membuat mereka lebih sadar akan lingkungan sekitar dan mendorong mereka untuk bertanya dan belajar. Kamu bisa ikut terlibat dengan mengenalkan berbagai tekstur atau suara yang mereka temui dalam permainan.
5. Meningkatkan rasa percaya diri anak

Saat anak bebas berimajinasi dan menciptakan cerita, mereka merasa lebih berdaya dan dihargai. Ketika kamu memuji hasil kreativitas mereka, itu akan membuat mereka merasa bangga dan percaya pada kemampuannya. Ini penting untuk membangun self-esteem sejak dini.
“Memberi pujian pada anak atas kreativitas mereka dapat membantu membangun kepercayaan diri,” ujar Dr Halsey.
Anak yang percaya diri cenderung lebih siap menghadapi tantangan dan lebih nyaman mengekspresikan dirinya. Maka, biarkan anak menjelajah dan beri dukungan atas imajinasi luar biasa mereka.
Bermain imajinatif bukan sekadar kegiatan iseng, tapi jadi bagian penting dalam proses tumbuh kembang anak. Lewat permainan ini, mereka belajar berbahasa, memahami emosi, berpikir kritis, hingga mengenal dunia. Jadi, yuk beri ruang untuk anak bermain bebas dan jadilah teman main yang suportif!