5 Alasan Pentingnya Validasi Emosi untuk Anak, Jangan Diabaikan!

Setiap anak memiliki cara unik dalam merasakan dan mengekspresikan emosi mereka. Terkadang, emosi yang mereka tunjukkan dapat terlihat sederhana, namun sebenarnya memiliki makna yang mendalam.
Bagi orangtua, memahami pentingnya tanggapan terhadap emosi anak adalah langkah yang tidak boleh diabaikan. Ada banyak alasan yang mendasari mengapa hal ini sangat penting untuk perkembangan mereka. Yuk, ketahui mengapa validasi emosi untuk anak sangat penting!
1. Mengajarkan penerimaan diri

Memvalidasi emosi anak dapat membantu mereka menyadari bahwa tidak ada emosi yang salah atau tidak boleh dirasakan. Dengan demikian, anak belajar untuk menerima perasaan mereka, baik itu kebahagiaan, kesedihan, maupun kemarahan, tanpa merasa malu atau takut mengungkapkannya.
Penerimaan diri yang diajarkan melalui validasi emosi ini menjadi dasar bagi perkembangan kepercayaan diri dan kesehatan emosional anak. Melalui validasi emosi yang diberikan, anak lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan rasa percaya diri dan ketenangan batin.
2. Membangun rasa aman dan percaya

Memberikan validasi dapat menciptakan lingkungan yang penuh dukungan di mana anak merasa aman untuk mengungkapkan perasaan mereka tanpa takut dihukum atau diabaikan. Dengan merasakan penerimaan dan pemahaman, anak belajar untuk percaya pada diri mereka sendiri dan pada hubungan mereka dengan orang dewasa.
Rasa aman ini tidak hanya memperkuat ikatan emosional antara orangtua dan anak, tetapi juga memberi anak keyakinan untuk menjelajahi dunia emosional mereka dengan lebih terbuka. Ketika anak merasa diterima dan didukung, mereka mengembangkan rasa percaya diri dan kepercayaan yang lebih besar terhadap orang lain, yang sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosionalnya.
"Ketika memvalidasi perasaan anak, ini memberi tahu mereka bahwa mereka memiliki tempat yang aman untuk mengungkapkan dan mengolah apa yang mereka rasakan," jelas Laura Fonseca, pekerja sosial klinis berlisensi yang mengkhususkan diri dalam menangani anak-anak dan remaja di Missouri, dilansir Psych Central.
3. Meningkatkan kecerdasan emosional

Ketika orangtua atau pengasuh menerima dan mengakui perasaan anak, mereka membantu anak untuk lebih memahami emosi mereka sendiri. Proses ini mengajarkan anak untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengelola perasaan dengan cara yang sehat, yang merupakan dasar dari kecerdasan emosional.
Anak yang mendapatkan validasi emosi akan lebih mampu untuk mengenali tanda-tanda perasaan mereka dan membuat keputusan yang lebih baik dalam menghadapinya. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk lebih empati terhadap perasaan orang lain, yang penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat.
"Mengetahui dan memahami emosi diri sendiri membantu perkembangan psikologis yang sehat, karena mengajarkan anak untuk lebih peka terhadap perasaan mereka," jelas Kate Monahan, seorang psikolog perkembangan dan pendidik keluarga bersertifikat, dilansir Psych Central.
4. Mengajarkan cara mengontrol emosi

Monahan menjelaskan, ketika validasi emosional dipadukan dengan bimbingan empatik dan percakapan dengan orangtua, anak-anak bisa belajar cara mengatasi dan mengungkapkan emosi mereka dengan lebih baik. Ini dapat mengurangi masalah seperti ledakan emosi, tantrum, dan ketidakmampuan mengelola perasaan.
Anak-anak seringkali kesulitan menyampaikan apa yang mereka rasakan, yang membuat mereka bertindak impulsif. Dengan validasi emosi yang konsisten, anak-anak belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka, sehingga mengurangi perilaku negatif dan membantu mereka lebih tenang dalam menghadapi perasaan.
5. Mendukung kesehatan mental dan ketangguhan

Memberikan validasi emosi pada anak juga dapat membantunya mengembangkan kemampuan untuk menghadapi perasaan sulit dengan cara yang sehat, tanpa menekan atau mengabaikannya. Validasi emosi juga mengajarkan anak untuk mengenali dan mengelola perasaan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan ketangguhan mentalnya.
Anak-anak yang merasa dipahami dan didukung cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Anak yang memiliki rasa optimis pada dirinya akan lebih mampu mengatasi stres, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup, yang berkontribusi pada perkembangan kesehatan mental yang lebih baik.
Validasi emosi untuk anak bukanlah hal yang bisa dianggap remeh atau diabaikan. Penting bagi orangtua dan pengasuh untuk selalu memberi perhatian dan pemahaman terhadap perasaan anak, karena ini adalah kunci untuk membentuk individu yang sehat secara emosional dan siap menghadapi dunia.