5 Sikap Mertua yang Memicu Pertengkaran, Setop Ikut Campur

Jadilah mertua yang bijak!

Sebelum menjadi seorang mertua, tentunya akan merasakan yang namanya jadi menantu, bukan? Sama-sama merasakan menjadi menantu, tapi kenapa, ya, setelah menjadi mertua mereka tidak bisa belajar dari kesalahan? Kesalahan berulang-ulang dari generasi diturunkan kegenerasi berikutnya, itulah yang membuat pertengkaran diantara keduanya tidak bisa dihindarkan lagi.

Saat jadi menantu, punya mertua yang suka ikut campur urusan rumah tangga, pastinya akan membuat kalian tidak nyaman, bukan? Tapi kenapa saat kalian menjadi mertua, hal ini justru dilakukan juga? Seakan kebiasan seperti ini, sangat susah untuk dihapuskan. Padahal mertua yang suka ikut campur, hanya akan memancing pertengkaran. Setop ikut campur dalam urusan rumah tangga anakmu itu, biarkan mereka belajar mandiri untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Selain suka ikut campur urusan rumah tangga anaknya, ada deretan sikap mertua yang akan memicu pertengkaran di rumah tangga sang anak.

1. Suka ikut campur urusan rumah tangga anaknya

5 Sikap Mertua yang Memicu Pertengkaran, Setop Ikut CampurIlustrasi keluarga ( unsplash.com/shawnee)

Kesalahan pertama dan seringkali dilakukan kebanyakan mertua pada umumnya, yaitu mereka seringkali ikut campur urusan rumah tangga anaknya. Alih-alih ingin membantu menyelesaikan masalah, yang ada justru sebaliknya permasalahannya akan semakin melebar kemana-mana. Pertengkaran tidak akan usai jika kalian sebagai mertua, masih terus mencampuri urusan rumah tangga anaknya.

Sadarlah para mertua, anakmu ini sudah dewasa mereka sudah punya kehidupan sendiri. Tugas kalian hanya mengarahkan, jangan terlalu ikut campur terlalu dalam lagi. Biarkan mereka menentukan pilihannya sendiri, dengan begitu mereka akan bisa belajar membangun rumah tangganya sendiri.

2. Memandang rendah dan membicarakan kejelekan sang menantu

5 Sikap Mertua yang Memicu Pertengkaran, Setop Ikut CampurIlustrasi keluarga ( unsplash.com/Marissa)

Wahai para mertua stop memandang rendah menantimu sendiri, karena mereka juga anakmu. Memandang rendahnya sama halnya memandang rendah dirimu sendiri. Jangan under stimed, mereka itu pilihan dari anakmu sendiri, hargai dan sayangi dirinya, selayaknya anak kandungmu sendiri.

Tidak cukup sampai merendahkan saja, banyak sekali mertua yang justru membicarakan kejelekan menantunya sendiri. Wahai para mertua, berhentilah melakukan dua hal tersebut, janganlah kau buka kejelekan menantumu, karena itu akan menimbulkan pertengkaran diantara kalian. Stop merendahkan apalagi menjelekkan menantimu sendiri ya, anggaplah mereka selayaknya anak kandungmu sendiri, dengan begitu hubungan diantara kalian akan berjalan harmonis dan jauh dari pertengkaran.

3. Memaksa sang menantu menjadi seperti yang diinginkannya

5 Sikap Mertua yang Memicu Pertengkaran, Setop Ikut CampurIlustrasi makan bersama ( unsplash.com/national)
dm-player

Sadarlah wahai mertua, janganlah suka memaksakan menantu seperti yang kamu mau. Contohnya saja saat sang menantu ingin menyajikan makanan, biarkanlah mereka memasak sesuai seleranya sendiri, jangan memaksanya sesuai seleramu. Masih banyak hal lainnya lagi, yang tidak seharusnya kamu paksaan, karena apapun yang berawal dari paksaan itu tidak baik untuk dilakukan.

Hidup berdampingan bersama menantu dengan sama-sama saling menghargai keinginan masing-masing, akan jauh lebih baik untuk dilakukan. 

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Punya Mertua yang Toksik, Sikapnya Gak Konsisten!

4. Suka membanding-bandingkan menantu yang satu dengan yang lainnya

5 Sikap Mertua yang Memicu Pertengkaran, Setop Ikut CampurIlustrasi pertemanan ( unsplash.com/ Mattew)

Setiap menantu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi janganlah membandingkannya. Jika menantu yang satu pintar memasak belum tentu menantu yang satunya lagi pandai dalam urusan memasak pula, biarpun yang satunya tidak pandai dalam urusan memasak tapi yakinlah mereka pandai dalam hal lainnya.

Membandingkannya hanya akan memicu terjadinya pertengkaran. Jadilah mertua yang bijak, yang mau menerima kelebihan dan kekurangan dari menantu, jika hal ini bisa dilakukan, maka hubungan diantara kalian akan bisa harmonis dan jauh dari pertengkaran.

5. Menghakimi menantu yang dianggap tidak bisa mengurus anak dan cucunya

5 Sikap Mertua yang Memicu Pertengkaran, Setop Ikut CampurIlustrasi ibu dan anak ( unsplash.com/Brooke)

Tidak sedikit mertua yang terus saja menghakimi menantunya, lantaran mereka menganggap sang menantu tidak bisa mengurus anak dan cucunya dengan baik. Berbeda cara mengasuh anak menjadikan hubungan antara mertua dan menantu sering terjadi konflik. Sang mertua ingin menantunya mendidik sang cucu, seperti caranya mendidik sang anak, padahal tidak seharusnya mereka bersikap demikian.

Boleh saja mertua membimbing dan mengarahkan menantu untuk mendidik cucunya, tapi serahkan tugas dan tanggungjawab sepenuhnya pada sang menantu. Jangan egois, menantimu lebih berhak mendidik sang cucu, karena merekalah yang melahirkannya, biarkan mereka mendidiknya sesuai dengan caranya sendiri.

Semoga saja pembahasan di atas bisa menyadarkan para mertua agar tidak lagi bersikap seperti itu. Dengan begitu hubunganmu dengan sang menantu bisa harmonis dan jauh dari pertengkaran.

Baca Juga: 5 Karakter Calon Mertua yang Menjadi Red Flag dalam Hubungan, Yakin?

Andri Wiyatno Photo Verified Writer Andri Wiyatno

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya