Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Atasi Anak Mengalami Gagap, Orangtua Wajib Paham

ilustrasi orang tua berbicara dengan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Gagap adalah gangguan berbicara yang ditandai dengan pengulangan suku kata, pemanjangan bunyi, atau kesulitan dalam mengeluarkan kata-kata. Meski bisa diderita oleh siapa saja tanpa memandang usia, kondisi ini umumnya sering ditemukan pada anak-anak.

Mengutip National Institute on Deafness and other Communication Disorders (NIDCD), 5 hingga 10 persen dari anak-anak akan mengalami gagap selama beberapa periode dalam hidup mereka. Kondisi ini biasanya terjadi pada rentang usia 2 sampai 6 tahun, yaitu ketika anak-anak sedang dalam masa mengembangkan kemampuan bicara mereka.

Gagap bisa cukup membuat tertekan, baik bagi anak maupun orangtua. Cara terbaik untuk menanganinya adalah dengan tidak berfokus pada kondisi si anak, melainkan terus bersabar dan memberikan dukungan kepadanya.

Berikut beberapa tips bagi orangtua dalam menangani anak-anak yang menderita gagap. Butuh cara khusus untuk berkomunikasi dengan mereka!

1. Luangkan waktu khusus bersama anak

ilustrasi orangtua dan anak (unsplash.com/Bruno Nascimento)

Walaupun hanya lima menit, selalu luangkan waktu untuk memberikan perhatian penuh pada si anak. Ciptakan juga suasana tenang dan nyaman agar dia bisa lebih percaya diri dalam berkomunikasi.

Kamu bisa memanfaatkan momen tersebut dengan menanyakan bagaimana harinya atau mengajaknya bercerita. Ajak juga anggota keluarga lainnya untuk melakukan hal demikian.

2. Berbicaralah secara perlahan

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Anete Lusina)

Ketika bersama anak yang mengalami gagap, cobalah untuk berbicara dengannya secara pelan dan tenang tanpa terburu-buru. Ambillah jeda di sela-sela percakapan bila perlu.

Percakapan yang santai jauh lebih efektif dibandingkan dengan saran seperti "pelan-pelan" atau "coba ucapkan lagi secara perlahan".

3. Fokus mendengarkan anak tanpa interupsi

ilustrasi ayah berbicara dengan anak (pexels.com/Monstera)

Hal yang tak kalah penting adalah memerhatikan apa yang ingin disampaikan si anak, bukan bagaimana cara dia menyampaikannya. Dengarkan ucapannya dengan sungguh-sungguh tanpa sedikitpun berusaha menyela pembicaraan atau memberikan saran seperti "pelan-pelan" atau  "bisa diulang lagi?"

Agar si anak tahu bahwa ucapannya bisa dipahami, kamu juga bisa memberikan gestur atau feedback kepadanya usai dia berbicara.

4. Bangun kepercayaan dirinya

ilustrasi anak membantu ibunya di dapur (pexels.com/Gustavo Fring)

Ada beragam cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Salah satunya adalah dengan memberikannya pujian deskriptif. Aktivitas ini merupakan apresiasi yang dilakukan dengan cara memerhatikan dan menyebutkan semua hal baik yang dilakukan si anak dengan tujuan membuatnya makin termotivasi dan mau bekerjasama.

Contohnya, ucapan "ibu senang kamu bisa membersihkan merapikan mainan di kamarmu" jauh lebih baik dibandingkan dengan ucapan yang tidak spesifik seperti "anak pintar". 

5. Tanggapi kondisi gagap pada anak dengan terbuka dan suportif

ilustrasi seorang ibu berbicara dengan anaknya (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kamu tidak harus menjelaskan pada si anak tentang kondisi yang dialaminya. Namun apabila ia tiba-tiba mengangkat topik ini ke permukaan atau tampak terganggu dengan masalah ini, kamu juga tak perlu ragu untuk terbuka padanya. 

Jelaskan pada si anak bahwa gagap adalah suatu yang bisa terjadi pada siapa saja dan tak perlu terlalu dicemaskan. Hal ini sama seperti sebagian anak-anak yang mengalami kesulitan saat belajar sepeda atau lainnya. Intinya, selalu berikan dia dukungan.

Umumnya, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu enam bulan. Namun, apabila masalah ini tetap berlanjut lebih daripada waktu yang disebutkan, semakin parah, atau si anak merasa sangat tertekan karenanya, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us