Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Bullying Marak Terjadi di Sekolah, Jangan Disepelekan

ilustrasi bullying disekolah (istock.com/1MoreCreative)

Perilaku bullying merupakan sebuah permasalahan sosial yang telah lama ada dan terus berdampak merugikan banyak individu, terutama para korban yang harus menanggung beban emosional dan psikologis yang sangat berat akibat perlakuan tidak menyenangkan yang mereka terima.

Dalam beberapa waktu terakhir, kasus-kasus bullying telah menjadi sorotan utama pada berbagai platform media sosial dan menciptakan kesadaran yang lebih besar terhadap isu ini di masyarakat. Berikut tujuh alasan bullying bisa terjadi di sekolah, simak penjelasannya dengan baik.

1. Ingin menjadi populer

ilustrasi populer di sekolah (istock.com/kali9)

Menjadi populer di sekolah mungkin menjadi impian bagi beberapa orang, karena dengan menjadi populer mereka akan mendapat perhatian lebih dari banyak orang. Sayangnya, banyak dari mereka menggunakan cara yang salah untuk meraih popularitas, seperti menjadi sok jagoan dan melakukan bully.

2. Faktor keluarga

ilustrasi pertengkaran dalam rumah tangga (istock.com/RomoloTavani)

Keluarga adalah tempat di mana seseorang belajar tentang interaksi sosial dan mengenali berbagai emosi. Ketika orang tua terlalu keras dalam mendidik anak, kurang memberikan perhatian, atau melakukan kekerasan dalam rumah tangga, hal ini bisa berdampak buruk pada perilaku anak. Anak yang menghadapi masalah di rumah mungkin lebih cenderung mengekspresikan masalahnya dengan cara melakukan bullying di luar rumah.

3. Tidak adanya tindakan tegas

ilustrasi tindakan dari guru (istock.com/darkbird77)

Maraknya kasus bullying di sekolah tidak lepas dari peran para guru yang mengajar di sekolah. Banyak guru yang hanya fokus pada siswa yang terlibat tawuran, bolos sekolah atau merokok di area sekolah, sementara kasus bullying diabaikan begitu saja.

Sebenarnya, sudah banyak murid korban bullying yang melapor kepada para guru di sekolah. Sayangnya, para guru menganggap remeh kasus bullying yang terjadi, dengan hanya mengucapkan "kamu kurang bergaul aja", "kamu aja yang baperan", atau "dia kan cuma bercanda".

4. Senioritas

ilustrasi bullying karena senioritas (istock.com/SolStock)

Senioritas merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak kasus bullying terjadi di sekolah. Banyak pelaku bullying yang kekurangan rasa hormat, sehingga seringkali mereka melakukan segala cara, termasuk melakukan bullying, untuk mendapatkan pengakuan dari adik kelas.

5. Korban yang takut melapor

ilustrasi korban bullying (istock.com/Tomwang112)

Alasan selanjutnya yang menyebabkan mengapa banyak terjadi kasus bullying adalah banyak korban yang takut melapor. Alasan mereka tidak melapor pada guru atau orang tua adalah karena mereka takut bahwa kasus bullying yang terjadi akan semakin parah.

6. Dukungan teman

ilustrasi dukungan teman saat melakukan bullying (istock.com/EgoitzBengoetxea)

Beberapa anak melakukan bullying karena ingin diterima oleh teman-teman sebayanya dan membuktikan bahwa mereka bisa menjadi bagian dari kelompok tertentu. Dalam hal ini, dukungan dari teman-teman mereka membantu pelaku bullying mendapatkan kekuasaan, popularitas, dan status.

7. Faktor media sosial

ilustrasi media sosial (unplash.com/@dole777)

Dengan kemajuan teknologi saat ini yang mempermudah kita mengakses hiburan melalui media sosial. Sayangnya, banyak konten berisi kekerasan yang muncul di platform tersebut yang dapat mendorong anak-anak untuk meniru dan melakukan hal serupa di lingkungan sekolah.

Dengan banyaknya kasus bullying yang terjadi, diharapkan seluruh masyarakat menyadari betapa bahayanya dampak yang terjadi akibat perilaku tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us