Cara Ajarkan Anak Toilet Training dalam 3 Hari di Usia 2 Tahun

Seiring dengan pertumbuhan anak, melatih mereka untuk terbiasa menggunakan toilet adalah tahapan penting. Tahapan ini disebut sebagai toilet training, umumnya dimulai sejak anak berusia 2 tahun.
Tentunya, mengajarkan hal baru akan terasa menantang baik bagi orangtua, maupun anak. Namun, meskipun terlihat menantang, orangtua bisa mengajarkan anak toilet training dalam waktu 3 hari. Tentunya disesuaikan dengan kesiapan si kecil, berikut tips ajarkan anak toilet training dalam kurun waktu 3 hari atau yang biasa disebut three-day potty training method!
1. Melatih anak toilet training di kala weekend

Dilansir Parents, metode pelatihan toilet tiga hari adalah proses yang dipercepat untuk mengajari balita cara bertransisi dari menggunakan popok ke buang air kecil dan buang air besar di toilet.
“Metode ini lebih mudah dilakukan oleh anak-anak daripada pendekatan bertahap, yang dapat membingungkan mereka. Cara ini dapat membantu si kecil lebih memahami bagaimana rasanya harus pergi ke toilet yang diajarkan di akhir pekan. Orangtua hanya perlu memilih akhir pekan yang tepat," jelas Ari Brown, MD, co-author "Baby 411: Clear Answers & Smart Advice For Your Baby's First Year".
Pasalnya, 3 hari merupakan waktu yang cukup untuk anak membuat kebiasan dan terbiasa melakukan potty training di rumah. Namun, Brown mengingatkan bahwa 3 hari yang dilakukan tidaklah selalu mulus, sehingga anak bisa saja meninggalkan genangan di lantai atau anak masih belum terbiasa berkomunikasi jika dirinya perlu pergi ke toilet.
Jika anak masih belum terbiasa, Brown menyarankan anak untuk kembali ke popok dan coba lagi di akhir pekan berikutnya. Ulangilah kebiasaan ini sampai anak menyesal karena mengulangi kesalahan, dan jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda perkembangan, orangtua bisa beralih dari popok ke celana dalam.
2. Berikan akses yang mudah ke toilet

Untuk memulai metode ini, orangtua tentunya perlu memberikan akses yang mudah ke toilet. Beritahukanlah anak di mana toilet berada, dan berikan mereka akses yang mudah untuk menjangkau toilet.
Selain itu, disarankan orangtua sudah mempersiapkan anak dua minggu sebelumnya dengan sering membicarakan mengenai "toilet". Persiapan ini juga akan membantu anak untuk bertransisi dari popok ke toilet.
“Anak-anak butuh waktu untuk memprosesnya. Jadi, memberitahu mereka sebelumnya jauh lebih efektif daripada hanya satu hari dengan mengatakan, 'Jangan pakai popok lagi, kamu akan pergi ke toilet,' yang terlalu berlebihan," tambahnya.
Brown juga menyarankan untuk menggunakan waktu dua minggu untuk memperkenalkan kosakata tentang pergi ke toilet, seperti apa yang dimaksud dengan "basah" dan "kering", atau isyarat toilet yang bisa dilakukan anak sekiranya belum lancar berbicara.
3. Ajarkan anak duduk di toilet

Saat melatih anak menggunakan toilet, banyak ahli merekomendasikan untuk memulai dengan membiasakan duduk terlebih dulu. Bujuklah anak untuk mendengarkan tubuh mereka, dan duduklah di toilet ketika mereka tahu bahwa mereka ingin buang air kecil atau buang air besar. Di sinilah orangtua harus waspada dan mengawasi anak untuk melihat tanda-tanda mereka perlu ke toilet.
Ini bisa jadi tidak kentara dan dapat bervariasi tergantung pada apakah anak harus buang air kecil atau buang air besar, tetapi sering kali meliputi yang berikut ini:
- Jeda dalam permainan
- Ekspresi panik atau kosong
- Bunyi-bunyian (seperti mendengus)
- Wajah memerah
- Buang angin
Selain itu, orangtua perlu menegaskan bahwa cara yang benar untuk menggunakan toilet adalah dengan duduk. Bukan hanya untuk meminimalisir kecelakaan, cara ini juga dapat membatasi variabel yang dapat membingungkan anak.
“Ketika seorang anak sedang belajar, orangtua ingin meminimalkan jumlah variabel yang perlu mereka pikirkan. Memutuskan apakah akan duduk atau berdiri bisa membuat mereka ragu-ragu selama beberapa detik-dan detik-detik itu bisa sangat penting," tutur Maureen O'Brien, PhD, direktur pengasuhan dan perkembangan anak di The First Years, di Avon, Massachusetts, dikutip Parents.
4. Buat jadwal potty training agar anak terbiasa

Untuk membiasakan anak dapat menggunakan toilet, orangtua juga perlu menetapkan rutinitas yang perlu dipatuhi oleh anak. Kuncinya adalah konsistensi, sehingga orangtua perlu melakukan pelatihan terus menerus di akhir pekan, sekiranya di pekan pertama anak belum bisa melakukan potty training dengan baik.
Orangtua bisa membiasakan untuk mengarahkan anak di pagi hari sebelum dan sesudah tidur siang, setelah makan, dan sebelum tidur. Selain itu, untuk mengatur rutinitas ini, orangtua juga perlu mengatur waktu tidur siang dan malam dengan jam yang teratur. Dengan ini, anak pun akan membiasakan diri sebelum diminta untuk pergi ke toilet sebelum menyentuh tempat tidur.
5. Ajarkan reward yang sederhana, namun menyenangkan

Dilansir The Bump, memberikan reward atau imbalan juga bisa jadi cara asyik untuk mendorong anak merasa senang melakukan toilet training. Reward atau imbalan ini pun tidak harus selau berupa benda atau barang. Orangtua bisa secara sederhana mengajak anak untuk menekan tombol "flush" setiap selesai menggunakan toilet agar mereka bersemangat untuk melakukannya.
Namun, orangtua perlu tahu kapan harus berhenti memberikan hadiah dan reward. Ada baiknya setelah dua minggu pertama anak belajar untuk memiliki tujuan yang lebih besar, yaitu menggunakan toilet dengan bersih dan benar.
"Setelah dua minggu pertama potty training, sebaiknya hentikan pemberian hadiah setiap kali anak berhasil menggunakan pispot. Sebagai gantinya, mulai tetapkan target jangka panjang. Misalnya, berikan hadiah setelah anak berhasil menggunakan pispot sepanjang hari tanpa masalah," ujar Allison Jandu, pendiri Potty Training Consultant.
Itu dia cara yang dapat dilakukan orangtua untuk melatih anak melakukan toilet training dalam 3 hari. Semoga informasi di atas bisa membantu ya, Parents!