4 Cara Mengajarkan Kebiasaan Makan yang Baik dan Sehat pada Toddler

- Menjadi teladan yang baik untuk anak, termasuk dalam kebiasaan makan.
- Anak usia toddler hanya butuh makanan dalam porsi kecil yang sesuai dengan usianya.
- Makan bersama keluarga dan tidak menggunakan makanan sebagai imbalan atau hadiah dapat membantu membangun kebiasaan makan yang baik pada anak.
Gak suka makan sayur, buah, dan makanan sehat lain jadi salah satu permasalahan yang kerap dialami toddler. Di usia ini, anak biasanya enggan mencoba dan sangat pemilih dalam makanan, bahkan gak jarang juga anak mungkin akan melepeh makanan yang menurutnya asing.
Kondisi ini tentunya cukup membuat orangtua kewalahan dan khawatir akan kebutuhan nutrisinya. Untuk mengatasinya, di bawah ini ada beberapa tips mengajarkan kebiasaan makan yang baik dan sehat bagi toddler. Yuk, simak sampai habis!
1. Jadilah teladan untuk anakmu

Jika kamu sering mendapati anakmu melepeh makanan, membuang-buangnya, dan gak menghabiskan makanannya, maka langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengubah kebiasaan itu adalah jadi teladan yang baik untuknya. Anak adalah peniru yang andal, dia akan meniru segala hal yang orangtuanya lakukan, termasuk dalam kebiasaan makan.
Dilansir Parents, Jane Kauer, seorang peneliti, menyebut bila orangtua yang selalu menikmati beragam makanan bergizi jauh lebih mungkin memiliki anak dengan sikap makan yang baik dibandingkan dengan orangtua yang terus menerus berdiet, makan berlebihan, menolak sayuran, atau membiarkan anaknya makan sendirian. Dengan kata lain, orangtua perlu mencontohkan hubungan yang baik dengan makanannya.
2. Sajikan makanan dalam porsi kecil

Banyak orangtua yang selalu ingin anaknya bisa makan banyak dengan tujuan agar ia merasa kenyang dan nutrisi hariannya terpenuhi. Padahal, anak usia toddler hanya butuh makanan dalam porsi kecil yang sesuai dengan usianya.
Lydia Denworth (penulis) dan Emily LaRose (ahli gizi), dikutip Parents, menjelaskan, memberi porsi makan yang terlalu banyak akan membuat anak merasa terintimidasi dan membuat orangtua merasa kecewa karena makanannya gak habis, padahal anak sudah mencicipinya. Jadi, saat kamu hendak mulai mengajarinya makan makanan sehat, mulailah sedikit demi sedikit dan jangan memaksanya ketika ia sudah gak bisa memakannya lagi.
3. Jadwalkan waktu makan bersama keluarga

"Waktu makan bersama keluarga menawarkan cara yang bagus agar orangtua dan anak bisa lebih terhubung satu sama lain, sekaligus mendorong kebiasaan makan yang positif," Cassandra Miasnikov, penulis topik psikologi positif, dikutip dari Business Insider.
Selain itu, kegiatan makan bersama ini juga bisa membantu anak mengonsumsi makanannya dengan lebih lambat. Cara ini dinilai lebih baik dibandingkan dengan membiarkan anak makan sambil menonton.
"Makan lebih lambat dapat meningkatkan pencernaan dan mengurangi kemungkinan sakit perut bagi anak. Selain itu, cara ini juga bermanfaat buat orangtua karena bisa membuatmu merasa lebih kenyang setelah makan," kata Miasnikov.
4. Hindari menggunakan makanan sebagai hadiah

Terakhir, untuk membangun kebiasaan makan makanan sehat pada anak, jangan pernah menjadikan "makanan" sebagai imbalan atau hadiah. Maksudnya, saat kamu mengajak anak untuk makan sayur, jangan iming-imingi dia dengan hadiah camilan cokelat, biskuit, atau sebagainya.
Leann Birch, profesor di bidang perkembangan manusia dan studi keluarga, dilansir Parents, mengungkapkan bila cara tersebut gak akan membuat anak suka makan makanan sehat. Sebaliknya, ini malah akan jadi salah satu bentuk tekanan untuknya. Anak malah akan menilai bahwa camilan atau "hadiahnya" itu sesuatu yang lebih berharga dibandingkan makanan sehat yang ia konsumsi sebelumnya.
"Jadi, alih-alih memberinya imbalan, cukup tawarkan saja makanan sehat tersebut. Untuk makanan manis atau biskuit, kamu bisa tawarkan pada anak saat jadwal camilan saja dan jangan kaitkan dengan makanan sehat yang harus anak makan," ungkap Birch.
Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan sehat bagi toddler. Kamu mungkin akan alami beberapa kendala pada awalnya, namun jangan menyerah dan tetaplah konsisten, serta lakukan secara perlahan-lahan.