5 Fakta Anak Pertama yang Jarang Diketahui, Benar Lebih Pintar?

Anak pertama biasanya memiliki kadar perhatian yang lebih banyak dibandingkan adik-adiknya. Sifat penyayang dari anak pertama pun biasanya lebih menonjol.

Menurut Carina Wolff, lulusan S1 psikologi di New York University yang dilansir Bustle, anak pertama terbiasa untuk merawat adiknya dan kebiasaan tersebutlah yang membuat anak pertama menjadi tempat untuk perlindungan atau bantuan. Hal ini pun akhirnya menumbuhkan sikap peduli yang besar bagi anak pertama.

Fakta berikutnya yang dimiliki anak pertama adalah memiliki kemungkinan kecil untuk terlibat dalam perilaku berisiko. Anak pertama biasanya lebih sering menghindari hal-hal berbahaya untuk kehidupannya atau bahkan untuk keluarganya.

Hal tersebut selaras dengan yang dikatakan Carina, di mana anak pertama cenderung memiliki perilaku yang baik. Dirinya pun terbiasa menghindari segala macam aktivitas berisiko selama menjalankan kehidupannya.

Anak pertama ternyata lebih mudah ketika mempelajari bahasa baru atau bahasa kedua, selain bahasa ibunya. Dilansir psychologytoday, Mark Travers, seorang psikolog dari Amerika, menyebutkan bahwa anak pertama menunjukkan kemampuan bahasa kedua lebih baik dibandingkan adik-adiknya.

Mark Travers menunjukkan pula penelitian di Frontiers in Psychology yang dilakukan oleh Dr. Karin Keller. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa dalam keluarga bilingual, anak pertama cenderung memiliki kemampuan bahasa kedua yang lebih baik karena dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan anak pertama yang lebih tinggi.

Fakta berikutnya dilansir cafemom, di mana Jeanne Sager, penulis aktif di New York Times dan Vice, menyebutkan bahwa anak pertama memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan anak berikutnya. Hal tersebu ada pada penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Ghent Belgia dalam Journal of Research in Personality.

Hasil penelitiannya menerangkan bahwa urutan kelahiran anak ternyata memengaruhi tujuan hidupnya. Anak pertama atau anak tertua biasanya memiliki tujuan untuk ‘menguasai’ dan ‘menang’, sehingga menyebabkan anak pertama memiliki ambisi lebih tinggi untuk mempelajari banyak hal.

Melansir Bustle, Dr. Seda Gragossion, seorang psikolog, menyebutkan bahwa anak pertama biasanya identik dengan sikap kepemimpinan. Ini karena anak pertama terbiasa untuk menjadi pemimpin dan membimbing adik-adiknya.

Selain itu, Carina menuliskan bahwa anak pertama lebih mungkin untuk memegang peran kepemimpinan. Hal tersebut terbukti dari beberapa profesi yang diperankan anak pertama, mulai dari presiden AS, astronaut, hingga CEO.

Itulah beberapa fakta menarik anak pertama yang jarang diketahui. Tentunya, gak semua anak pertama memiliki kepribadian yang sama karena pada dasarnya setiap anak memiliki keunikan dan kepribadian masing-masing sesuai dengan pengaruh lingkungannya.