Menjadi orangtua tunggal yang baik setelah bercerai merupakan sebuah tantangan tersendiri. Dibutuhkan kesabaran dan ketangguhan mental agar bisa melalui hari-hari dalam membesarkan dan mendidik anak sendirian.
Namun, jangan khawatir. Meski menjadi orangtua tunggal bukan perkara mudah, yakinlah kamu pasti bisa menghadapi tantangan satu ini. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
Setiap orang punya alasan mengapa memutuskan untuk bercerai dengan mantan pasangannya. Entah karena alasan untuk kebaikan salah satu pihak atau untuk kebaikan semua pihak. Namun, yang pasti perceraian akan membawa duka tersendiri bagi seseorang.
Pasti tidak mudah menjadi orangtua tunggal. Diperlukan kesiapan mental, fisik, waktu dan keuangan yang memadai. Maka dari itu, carilah support system yang baik ketika kamu menjadi orangtua tunggal, sehingga kamu gak akan merasa sendirian. Masih ada orang-orang baik yang siap mendukung dan membantumu.
Perceraian bukan hanya meninggalkan luka batin pada dirimu. Namun, juga meninggalkan luka batin pada anak-anakmu. Jadi, jangan hanya memikirkan perasaanmu. Pikirkan juga perasaan anakmu setelah mengetahui perceraian kedua orangtuanya.
Pasti tidak mudah bagi sang anak harus menyaksikan kedua orangtuanya berpisah. Idealnya seorang anak pasti menginginkan keluarga yang utuh. Oleh sebab itu, temani dan dampingilah sang anak dalam melewati masa-masa sulit setelah perceraian orangtuanya.
Walau telah berpisah dengan pasangan, bukan berarti hubungan anak dengan orangtuanya juga dipisahkan. Kamu gak berhak memisahkan anak dan orangtuanya. Meski kamu gak suka atau benci dengan mantan pasanganmu.
Biarkanlah anak tetap berkomunikasi baik dengan orangtua yang satunya lagi. Jangan batasi hubungan mereka. Ingatlah, perceraian hanya terjadi di antara kamu dan mantan pasangan, bukan di antara anak dan orangtuanya.
Anak tidak boleh sekali pun dilibatkan dalam permasalahan orangtuanya. Tugas orangtua adalah menyelesaikan masalah mereka sendiri dan jangan biarkan anak sampai ikut kepikiran dengan masalah orangtuanya.
Kalau anak dilibatkan dalam masalah orangtua, hal ini tentu akan sangat tidak baik untuk kesehatan mental dan pikirannya. Sang anak dapat merasa trauma dan tertekan dengan keadaan dari kedua orangtuanya. Untuk itu, lebih bijaklah dalam menghadapi masalah antara kamu dan mantan.
Setelah bercerai, tentunya keadaan gak akan sama lagi seperti pada saat menikah. Mungkin akan ada beberapa aturan yang harus dipatuhi sebagai konsekuensi dari sebuah perceraian. Maka, hal ini perlu dilaksanakan dengan baik demi kebaikan semua pihak.
Kalau ada kesepakatan yang dibuat olehmu dan mantan pasangan setelah bercerai, jalanilah dengan penuh tanggung jawab. Misalnya, mengenai biaya kehidupan anak, jadwal bertemu dengan anak dan sebagainya. Semua harus dikomunikasikan agar akhir dari perceraian tidak merugikan pihak manapun.
Perceraian memang akhir dari sebuah hubungan, tapi bukan akhir dari sebuah kehidupan. Meski tidak mudah menjadi orangtua tunggal yang baik setelah bercerai, tapi yakinlah kamu pasti bisa menjadi orangtua terbaik untuk anakmu.