Dua orang yang telah menikah seharusnya memang sama-sama siap untuk membangun rumah tangga yang mandiri. Kalian melepaskan diri dari tanggung jawab orangtua. Sering kali juga diikuti dengan mencari tempat tinggal sendiri.
Kemandirian dalam rumah tanggamu penting untuk memastikan kalian gak menjadi beban tambahan untuk orangtua. Dengan kemandirian pula, kalian lebih mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Cek apakah keluarga kecilmu termasuk mandiri dari kelima tanda di bawah ini.
Sekecil apa pun bantuan keuangan yang kamu minta dari orangtua atau mertua merupakan tanda kemandirian rumah tanggamu masih kurang. Lain halnya dengan bila sebenarnya kamu serta pasangan sudah mandiri finansial, tetapi orangtua masih ingin memberi tambahan uang. Ini tak menggugurkan kemandirian kalian.
Bahkan jika kalian masih tinggal bersama orangtua karena harus merawat mereka, biaya hidup sehari-hari dari kalian. Bukan justru kalian menumpang hidup pada orangtua. Permintaan bantuan keuangan yang cuma setahun sekali seperti ketika tahun ajaran baru, juga termasuk tanda kamu dan pasangan belum mandiri.
Buat kalian yang masih sering bingung ketika berhadapan dengan masalah, kudu belajar lagi, ya. Ciri kemandirian berikutnya yang harus ada dalam rumah tangga ialah kemampuan membuat keputusan serta memecahkan problem. Keduanya sepaket, tidak bisa cuma salah satu.
Kalian gak sedikit-sedikit menghubungi orangtua untuk meminta pendapat dan arahan. Walaupun di setiap keputusan sendiri akan ada konsekuensi, kalian siap menanggungnya. Banyak masalah dalam keluarga pun terselesaikan tanpa perlu melibatkan pihak ketiga.
Andai pun orangtua mengajukan diri untuk mengasuh anak selama kalian bekerja, kalian sadar diri untuk tak membuat mereka kecapekan. Kalian tetap mengerjakan tugas-tugas rumah tangga sehingga orangtua cuma menemani anak sampai kalian pulang kerja. Bahkan, kalian menyediakan ART dan atau pengasuh.
Dengan demikian, keberadaan orangtua di rumah selama kalian bekerja lebih buat mengawasi keamanan anak saja. Tentu sesekali kalian mungkin betul-betul memerlukan peran orangtua untuk menjaga anak. Namun, ini bukan tugas harian mereka dan situasinya darurat.
Keluarga yang mandiri juga tentang kemampuan kalian membentenginya dari campur tangan berlebihan siapa pun. Kalian bukannya anti dengan setiap saran yang kadang dilontarkan oleh orang lain nyaris seperti otomatis. Boleh jadi masukan mereka semata-mata berangkat dari pengalaman pribadi.
Akan tetapi, intervensi yang sampai berusaha memengaruhi jalannya rumah tangga kalian tidak dibiarkan. Bahkan sekalipun orangtua yang melakukannya. Kalian mampu menyatakan rasa keberatan dan teguh pada keputusan sendiri.
Kemandirian dalam keluarga tentu gak bisa dicapai hanya oleh satu orang. Semandiri apa pun dirimu misalnya, kalau pasangan terlalu manja, dia selalu lari ke keluarganya tiap ada masalah. Bahkan tak ada problem di antara kalian pun, bentuk-bentuk dukungan dari orangtua masih terus diharapkannya.
Kekompakan tidak akan terbentuk di antara kalian. Selagi pasangan lari ke keluarganya, kamu seperti menjalankan rumah tangga seorang diri dan itu gak mungkin berhasil. Apabila kalian kompak, menghadapi masalah apa pun bakal terasa lebih mudah.
Agar rumah tanggamu lebih cepat mandiri, bicarakan kelima poin di atas sejak kalian belum menikah. Sepakati dengan pasangan perihal pentingnya membentuk keluarga yang tidak merepotkan siapa-siapa. Juga, memiliki batas tegas atas usaha orang lain mencampuri urusan-urusan kalian.