Apakah Kamu Berada dalam Toxic Sibling Relationship? Kenali 5 Cirinya

- Saudara kandung bisa menjadi anugerah, tapi hubungan toksik juga mungkin terjadi.
- Kritik yang merendahkan, manipulasi, dan kebohongan adalah tanda hubungan saudara yang tidak sehat.
- Langkah untuk mengatasi hubungan toksik antara saudara termasuk ekspresikan perasaanmu dan pertimbangkan bantuan profesional
Punya saudara kandung sering kali dianggap anugerah karena mereka bisa jadi teman berbagi cerita, penopang di saat sulit, dan bagian penting dalam hidupmu. Namun, kenyataannya gak semua hubungan antar saudara berjalan harmonis. Adakalanya hubungan ini justru menjadi sumber stres yang menguras emosi dan mental.
Jika kamu merasa hubungan dengan saudara mulai gak sehat, bisa jadi kamu sedang berada dalam toxic sibling relationship. Yuk, kenali cirinya di artikel ini agar kamu bisa mengambil langkah yang tepat.
1. Mereka sering mengkritikmu secara berlebihan

Kritik memang bisa menjadi hal yang membangun, tetapi jika kritik dari saudaramu terasa lebih seperti serangan pribadi, ini adalah tanda bahaya. Menurut Dr. Jamie, trauma-certified therapist, anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kritik cenderung mengadopsi pola tersebut dan menerapkannya pada saudara kandung mereka.
Saudaramu mungkin tahu kelemahanmu dan menggunakannya untuk menyakitimu. Jika kamu merasa direndahkan terus-menerus, itu adalah tanda hubungan yang gak sehat.
2. Mereka suka memanipulasi

Manipulasi adalah salah satu ciri utama toxic sibling relationship. Bisa jadi saudaramu sering playing victim untuk mendapatkan simpati atau membuatmu merasa bersalah demi memenuhi keinginannya.
Misalnya, mereka mungkin selalu membuatmu yang harus membayar tagihan ketika kalian keluar bersama dengan alasan bahwa kamu ‘lebih mampu’. Pola seperti ini bisa membuatmu merasa terkuras secara emosional dan finansial.
3. Mereka sering berbohong

Kejujuran adalah fondasi hubungan yang sehat. Jika saudaramu sering berbohong untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, ini adalah tanda mereka gak menghargai hubungan kalian.
Dr. Jamie menjelaskan bahwa kebiasaan berbohong sering muncul dari pola asuh yang gak memberikan ruang bagi anak untuk menjadi diri sendiri. Akibatnya, mereka merasa harus memanipulasi kenyataan demi diterima atau dicintai.
4. Mereka terus mengulangi perilaku negatif

Ketika kamu sudah mengungkapkan perasaan dan meminta saudaramu untuk berhenti melakukan sesuatu yang menyakitkan, tapi mereka tetap melakukannya, ini adalah tanda hubungan yang toksik. Misalnya, setiap kali kalian bertemu, mereka selalu membuat komentar yang merendahkan meskipun kamu sudah memintanya berhenti. Menurut Dr. Jamie, jika perilaku ini terus terjadi, itu adalah tanda bahwa mereka gak menghargai batasan yang kamu tetapkan.
5. Mereka terlalu kompetitif

Rasa cemburu dan kompetisi memang biasa terjadi antara saudara kandung, tetapi jika ini terjadi secara berlebihan hingga menimbulkan konflik, kamu perlu waspada. Pola ini sering kali berasal dari perasaan bahwa salah satu anak lebih disukai oleh orang tua. Ketika kompetisi menjadi gak sehat, hubungan kalian bisa dipenuhi rasa iri dan dendam yang menghambat terciptanya ikatan yang positif.
6. Cara mengatasi toxic sibling relationship

Jika kamu menyadari adanya tanda-tanda di atas dalam hubungan dengan saudaramu, jangan khawatir. Masih ada cara untuk mengatasinya, kok. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba:
- Ekspresikan perasaanmu
Cobalah bicara dengan saudaramu dalam suasana yang tenang dan aman. Sampaikan perasaanmu tanpa menyalahkan, misalnya dengan mengatakan, "Aku merasa kecewa ketika kamu melakukan itu." Dengan begitu, kamu membuka ruang untuk komunikasi yang lebih baik. - Tetapkan batasan
Menurut para ahli, menetapkan batasan yang jelas adalah langkah penting untuk melindungi diri dari dampak negatif hubungan yang toksik. Misalnya, kamu bisa menentukan hal-hal apa saja yang gak ingin kamu toleransi lagi, seperti kritik yang merendahkan atau manipulasi finansial. - Pertimbangkan bantuan profesional
Apabila hubungan kalian sangat sulit diperbaiki, mencari bantuan dari terapis bisa menjadi solusi yang baik. Seorang terapis keluarga bisa membantu kalian mengeksplorasi akar permasalahan dan mencari cara untuk memperbaiki hubungan. - Gak apa-apa untuk menjauh
Dalam beberapa kasus, menjaga jarak dari saudara bisa menjadi pilihan terbaik untuk kesehatan mentalmu. Menurut Dr. Jamie, ketika upaya memperbaiki hubungan gak berhasil dan perilaku toksik terus berlanjut, penting untuk mendahulukan kesejahteraanmu.
Hubungan dengan saudara kandung bisa menjadi salah satu hubungan yang paling berarti dalam hidup, tetapi juga bisa menjadi sumber stres jika bersifat toksik. Mengenali ciri-ciri toxic sibling relationship adalah langkah pertama untuk melindungi dirimu.
Ingat, kamu berhak untuk memiliki hubungan yang sehat dan suportif. Jangan ragu untuk mengambil langkah yang diperlukan demi kesehatan mental dan kebahagiaanmu!