Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Alasan untuk Tidak Buru-Buru Pindah Fase Hidup, Awas Makin Kompleks!

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Rasanya banyak orang yang merasa ingin sekali segera pindah fase hidup, termasuk kamu. Pikirmu, dengan berpindah fase hidup artinya kamu bisa menyudahi segala kejenuhan hingga permasalahan yang muncul di dalamnya. Ya, saat kamu sedang di fase pendidikan, ingin sekali rasanya pindah ke fase pekerja. Nah, saat sudah bekerja, rasanya ingin sekali segera menikah.
 
Seterusnya akan begitu ketika kamu merasa tidak mampu bertahan di dalamnya. Padahal, pindah ke fase baru juga belum tentu jaminan kamu bisa bahagia, lho. Mengapa demikian? Coba simak alasan logis untuk bertahan di fase hidup yang sekarang berikut ini.
 

1. Pindah fase hidup butuh kemampuan yang lebih kompleks

ilustrasi bekerja (pixabay.com/Tumisu)

Sadar atau tidak, ketika kamu pindah fase hidup artinya kamu harus banyak beradaptasi di dalamnya. Kemampuan yang kamu miliki di fase sebelumnya bisa saja masih terpakai, harus dikembangkan, bahkan tidak berguna sama sekali. Intinya, kamu butuh banyak belajar dan memiliki kemampuan untuk menaklukkan fase hidup yang baru.
 
Sederhananya, ketika kamu ingin pindah fase dari dunia pendidikan ke dunia pekerjaan. Maka, saat jurusan pendidikanmu relevan dengan bidang kerja, artinya cukup mengembangkan saja. Pun ketika berbeda jurusan pendidikan dengan bidang pekerjaan, artinya banyak kemampuan yang harus kamu pelajari dan miliki.
 
Baik hanya mengembangkan maupun belajar dari nol, keduanya sama-sama menuntut kamu untuk bisa beradaptasi dengan banyak hal baru bukan? Iya, betul. Jadi, jangan terburu-buru ingin pindah fase hidup jika sadar diri kemampuan saat ini belum berkembang pesat.

2. Naik fase hidup artinya naik tingkat permasalahan

ilustrasi masalah hidup (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagian besar pindah fase hidup yakni arahnya naik, nih. Sederhananya, ketika kamu kelas 1 di tingkat SD, maka kamu akan naik ke kelas 2 SD. Menurutmu, apakah permasalahan yang kamu hadapi selama kelas berlangsung jadi lebih mudah? Tentu saja tidak.
 
Kamu memang meninggalkan permasalahan yang ada di kelas 1. Akan tetapi, permasalahan di kelas 2 tentu jauh lebih besar dari itu. Lantas, sudahkah kamu siap menghadapi badai yang lebih besar lagi? Bukankah masalah yang sekarang sudah cukup membuatmu muak? Coba pikirkan baik-baik.

3. Kalau sudah pindah fase tidak bisa balik lagi

ilustrasi orang sibuk (pixabay.com/mickey970)

Nah, ketika kamu telah menemukan fakta bahwa kamu belum siap dan mampu untuk menghadapi permasalahan yang lebih besar di fase hidup baru, maka jangan terburu-buru. Ingat, ketika kamu melangkah meninggalkan fase saat ini ke fase baru, kamu tidak bisa mundur lagi, lho.
 
Namun, ketika kamu bertahan di fase yang sekarang, kamu bisa mengembangkan dan mempersiapkan diri lebih matang. Cobalah untuk menikmati fasemu yang sekarang, melihat dari sisi positifnya, meski berdampingan dengan hal negatif.
 
Pada akhirnya, setelah ulasan di atas dan sadar bahwa tidak perlu terburu-buru berpindah fase hidup. Artinya, kamu bisa mengembangkan fase hidupmu yang sekarang, tanpa perlu meninggalkannya.
 
Seperti ketika kamu belum siap memasuki dunia pekerjaan, kamu bisa memperpanjang fase pendidikanmu dari jenjang S1 ke S2. Dengan begitu, kamu bisa memperpanjang fase hidupmu yang sekarang, sembari mengembangkan diri di dalamnya.
 
Namun, ketika kamu tetap yakin untuk ingin segera berpindah fase hidup, ya tidak apa-apa. Kehidupan ini milikmu, kamu berhak untuk memilih, namun juga wajib untuk bertanggung jawab. Jadi, jangan sampai salah pilih, pertimbangkan baik-baik terlebih dahulu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Melinda Fujiana
EditorMelinda Fujiana
Follow Us