3 Cara Sederhana Bantu Pedagang Kecil Tetap Survive, Cobain!

29 Agu 2024, 14:20 WIB

ilustrasi seorang pedagang kaki lima (pexels.com/Savio Yu)

Salah satu cara seseorang mendapatkan penghasilan untuk bertahan hidup adalah berdagang. Terbukti, banyak pedagang yang sudah berhasil meraih kesuksesan dan mewujudkan kehidupan yang mapan. Tidak hanya itu, mereka bahkan mampu mendapatkan harta melimpah yang dapat diwariskan pada generasi penerusnya.

Namun, nasib orang tidak selalu mujur. Jika ada pedagang yang sukses, maka ada pula pedagang kecil yang masih merintis usaha atau bahkan sudah berdagang dari lama tetapi belum mampu mengubah kehidupannya jadi lebih baik.

Ketika sudah mengalami keadaan seperti itu, harapan mereka sebenarnya sederhana saja, yaitu bisa makan setiap hari dan memenuhi kebutuhan dasar yang lain. Sayangnya, mencapai target tersebut saja sering kali sulitnya bukan main.

Oleh sebab itu, bantulah para pedagang kecil yang kamu temui agar bisa tetap survive melewati kondisi sulit. Berikut beberapa cara sederhana yang bisa dicoba.

1.Berusaha untuk tidak menawar harga saat membeli

ilustrasi seorang pedagang yang berjualan di teras toko (pexels.com/Quý Nguyễn)

Tidak seperti kebanyakan pedagang yang berusaha meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, pedagang kecil hanya berharap barang jualannya hari itu laku, sehingga mereka dan keluarganya bisa makan dan sedikit menabung untuk keperluan sehari-hari.

Namun, terkadang harapan itu pupus tatkala masih ada saja orang yang berusaha menawar harga saat hendak membeli. Situasi ini menjadi serba salah, karena bila dilepas maka akan rugi, dan bila ditolak maka tidak akan mendapatkan penghasilan.

Jika kamu memiliki kehidupan yang sudah stabil dan punya kelebihan rezeki, maka jangan berpikir dua kali saat membeli dari pedagang kecil. Bayar saja sesuai dengan harga yang dibanderol, hitung-hitung untuk membantunya makan di hari itu. Sekali pun mereka mengambil keuntungan, nominal uang yang harus kamu keluarkan pun tidak akan sebanyak saat membeli barang mahal di pusat perbelanjaan, kan?

2.Membantu mempromosikan barang dagangan para pedagang kecil

ilustrasi seorang perempuan yang sedang membeli makanan (pexels.com/Kampus Production)

Salah satu faktor yang menyebabkan seorang pedagang punya banyak pelanggan adalah karena rajin memberikan promosi lewat iklan atau menggunakan jasa figur publik untuk endorsement, sehingga dapat dikenal khalayak luas. Namun, tentu ini memerlukan banyak tenaga dan juga biaya. Cara ini sudah jelas memberatkan para pedagang kecil.

Nah, ternyata kamu bisa membantu para pedagang kecil itu menjangkau lebih banyak pembeli dengan mempromosikan barang dagangannya. Kamu dapat melakukannya sendiri, seperti dengan mengunggah informasi ke media sosial atau menceritakan kepada orang-orang terdekat. Meski tampak sederhana untukmu, tetapi siapa yang tahu bila ternyata ini menjadi jalan pembuka rezeki bagi mereka yang membutuhkan.

3.Memesan barang dalam jumlah banyak bila memungkinkan

ilustrasi seorang pedagang buku bekas (pexels.com/Pixabay)

Terkadang kamu akan menemui pedagang kecil yang sebenarnya memiliki barang dagangan bagus, hanya saja kurang laku, karena kalah saing dengan pedagang lain yang punya modal lebih besar. Entah itu pedagang makanan, mainan, pakaian, atau apa saja, semua perlu biaya untuk menyambung hidup. Jika sampai tidak mendapatkan penghasilan, jelas mereka akan mengalami kesulitan.

Jika suatu saat nanti kamu punya rezeki melimpah, tidak ada salahnya mencoba untuk memesan barang-barang yang dijual oleh pedagang kecil tersebut dalam jumlah yang cukup banyak bila memungkinkan. Tentu ini akan memberikan penghasilan yang lumayan besar bagi mereka. Nah, barang yang kamu pesan itu pun bisa digunakan sendiri sekaligus dibagikan kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan begini, rantai kebaikan tidak akan putus, deh.

Membantu pedagang kecil agar tetap bisa survive di tengah zaman yang semakin modern merupakan perbuatan yang mulia. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk melakukan kebaikan. Semakin banyak yang terbantu, semakin bahagia pula perasaanmu, bukan begitu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.