3 Jenis Sensitivitas yang Bisa Dialami Seseorang, Kamu yang Mana?

Sensitivitas adalah sifat bawaan manusia yang sangat beragam dan seringkali kompleks. Setiap individu memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda, dan ada beberapa jenis sensitivitas yang dimiliki seseorang. Meskipun sering kali sensitivitas dikaitkan dengan keadaan emosional, ternyata ada banyak dimensi lain dari sensitivitas yang mungkin juga kamu rasakan.
Orang tertentu bisa memiliki sensitivitas tinggi dalam suatu hal, begitu pun sebaliknya. Terkadang sulitnya mengontrol sensitivitas yang dirasakan bisa memicu perasaan stres atau pun gelisah. Sehingga, kamu harus lebih mengenali diri sendiri dan cara menanggulangi perasaan yang berlebihan tersebut. Berikut ini merupakan tiga jenis sensitivitas yang umumnya dirasakan oleh seseorang. Coba cek apakah kamu merasakan satu dari tiga sensitivitas berikut?
1.Sensitivitas sensorik

Jenis sensitivitas yang satu ini mengandalkan respon dari sensor tubuh. Kamu memiliki kepekaan terhadap berbagai rangsangan yang diterima melalui indera tubuh. Orang-orang dengan sensitivitas sensorik yang tinggi mungkin memiliki tingkat persepsi sensorik yang lebih intens. Seperti misalnya terhadap suara, cahaya, bau, maupun juga rasa. Kamu mungkin juga merasa tidak nyaman dalam lingkungan yang berisik atau terlalu terang.
Tak selalu buruk, keuntungan dari sensitivitas ini bisa membuatmu menjadi orang yang jeli dengan keadaan dan permasalahan. Kamu bisa merencanakan suatu hal, memecahkan masalah, dan melihat sesuatu secara lebih dalam dan detail. Dan kamu juga tahu apa yang harus diubah untuk membuatmu merasa lebih nyaman. Sayangnya, kamu hanya sering kelelahan dan kewalahan terhadap situasi yang gak bisa kamu kontrol.
2.Sensitivitas emosional

Jenis sensitivatas yang satu ini adalah yang paling umum dikenal. Orang yang memiliki tingkat sensitivitas emosional tinggi sering merasakan emosi lebih dalam. Sering merasa terhubung dengan emosi orang lain, dan lebih rentan terhadap perasaan cemas atau depresi. Kamu akan lebih peka terhadap emosi, baik dalam diri sendiri maupun orang lain. Cenderung bisa membaca ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan emosi orang lain dengan lebih baik.
Terlalu sensitif secara emosional membuatmu memiliki tingkat empati yang tinggi. Di sisi lain, kamu akan lebih banyak menyerap emosi orang lain, yang pada akhirnya membuatmu merasakan hal yang sama dengan mereka. Kamu membutuhkan waktu lebih banyak untuk menguras energi tersebut agar membuatmu lebih tenang. Seringnya juga kamu jadi terlalu sensitif terhadap rasa sakit fisik karena memiliki toleransi yang rendah terhadapnya.
3.Sensitivitas estetika

Sensitivitas estetik merujuk pada tingkat kepekaan atau kemampuan seseorang untuk menghargai dan merasakan estetika. Respon ini melibatkan persepsi terhadap keindahan, harmoni, proporsi, dan elemen-elemen visual atau sensorik lainnya. Seperti misalnya dalam seni, desain, musik, atau lingkungan sekitar. Orang yang memiliki sensitivitas estetik yang tinggi cenderung lebih peka terhadap unsur-unsur estetika dalam berbagai bentuk detail artistik.
Kamu memiliki dunia batin yang kaya, imajinatif, senang menikmati rasa, mendengarkan musik, melihat pertunjukan seni dan sebagainya. Kamu senang mengidentifikasi kecantikan suatu objek, menghargai sebuah harmoni, mengenal kualitas emosional dari sebuah karya seni atau bahkan menghasilkan karya seni sendiri. Orang dengan sensitivitas seperti ini sangat cocok untuk menjadi seniman atau berkecimpung dalam dunia seni.
Dengan memahami jenis sensitivitas yang dimiliki, kamu akan lebih bijak dalam mengelola respon sensitif yang hadir dari dalam. Sebab ini bisa memengaruhi caramu dalam berinteraksi dengan orang di sekitar dan juga menyikapi berbagai hal dalam hidup. Biar kamu gak gegabah dan tahu caranya memberikan respon yang baik.