3 Tips agar Tidak Mudah Memaknai Kebaikan Orang sebagai Rasa Suka

Melakukan perbuatan baik sebenarnya merupakan hal yang normal dan memang harus dipahami oleh setiap orang. Hal ini akan mendukung terjadinya interaksi yang kondusif, sehingga hubungan antar manusia akan terjalin dengan penuh kedamaian. Namun, siapa sangka bila hal sesederhana ini pun terkadang masih bisa menimbulkan kesalahpahaman?
Sebagian orang merasa seolah sedang didekati saat ada seseorang yang berbuat baik kepadanya. Awalnya tentu biasa saja, tetapi lambat laun jadi melibatkan perasaan. Begitu realita yang ada ternyata berbeda dari ekspektasi, akhirnya kecewa sendiri. Padahal, sebenarnya kesalahan sejak awal ada pada diri sendiri yang terlalu cepat berasumsi. Oleh sebab itu, ikuti dan terapkan beberapa tips berikut ini agar tidak mudah memaknai kebaikan orang sebagai rasa suka.
1.Pahami bahwa perbuatan baik adalah sesuatu yang sudah semestinya dilakukan

Banyak orang merasa terbawa perasaan alias baper begitu diperlakukan dengan baik oleh lawan jenis. Tanpa pikir panjang, mereka percaya diri bahwa orang itu menaruh rasa suka yang lebih dari sekadar teman. Sayangnya, terkadang ekspektasi itu meleset, sehingga menimbulkan perasaan kecewa.
Nah, supaya kejadian seperti ini tidak menimpamu, lebih baik diantisipasi sejak awal dengan cara memahami bahwa perbuatan baik adalah hal yang memang semestinya dilakukan. Ini bukan hal spesifik yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan hati seseorang. Jika ada orang yang bersikap sopan dan lembut kepadamu, memang dia telah dididik dengan tepat oleh orangtuanya, sehingga timbul kesadaran untuk memperlakukan siapa pun dengan sebaik mungkin.
2.Perhatikan pola perilaku orang yang bersangkutan

Ketika berinteraksi dengan lawan jenis yang benar-benar memberikan perlakuan terbaik, bukan hal yang mengherankan bila perlahan kamu mulai menyimpan rasa kepadanya. Pasalnya, hal seperti ini memang dapat menimbulkan sensasi bahagia dan damai, sehingga timbul harapan bila suatu hari nanti bisa bersama dengan orang tersebut. Namun, bagaimana bila kamu hanya salah sangka?
Oleh sebab itu, jadilah sosok yang tidak mudah mengira bahwa sedang disukai hanya karena diperlakukan baik oleh seseorang. Sebaiknya, lihat dan perhatikan dulu pola perilaku sosok yang menarik perhatianmu itu, apakah berbuat baik sewajarnya saja dan bersikap sama kepada semua orang atau memang memberikan perhatian lebih kepadamu. Jika pun ada keistimewaan yang dia tunjukkan kepadamu, alangkah bijaksana untuk tidak banyak berharap selama tidak ada pernyataan resmi darinya yang menjelaskan dia suka kepadamu, ya.
3.Cari distraksi yang bersifat positif

Tidak dapat dimungkiri bahwa diperlakukan secara baik oleh seseorang memang membuat hati gembira. Sebagian orang bahkan tidak mampu mengendalikan dirinya, sehingga mulai berpikir bahwa mereka sedang didekati untuk menjalin suatu hubungan romantis. Akibatnya, pikiran dipenuhi oleh berbagai skenario dramatis yang belum tentu akan benar-benar terwujud.
Jika kamu tidak ingin mengalami keadaan seperti ini, maka jangan biarkan diri terus membuat asumsi bahwa seseorang yang baik kepadamu pasti menyukaimu. Cari distraksi positif untuk mengalihkan pikiran tersebut, seperti fokus pada kegiatan yang menyenangkan atau mencoba mengerjakan hal yang perlu perhatian penuh. Hasilnya, kamu tidak akan mudah salah paham dan tetap bisa berteman dengan asyik, bukan begitu?
Kebaikan adalah hal yang sangat wajar untuk dilakukan. Oleh sebab itu, jangan mudah memaknai hal tersebut sebagai perwujudan dari perasaan suka yang istimewa. Kalau kamu cepat berasumsi, nanti bisa menimbulkan ketidaknyamanan atau malah ekspektasi yang terlalu tinggi. Jadi, bersikaplah biasa saja dan balas kebaikan yang diterima dengan setara agar tercipta interaksi yang penuh kedamaian, ya.