Tahukah kamu bahwa sebenarnya menikmati hidup adalah sebuah keputusan? Kita memang tidak bisa mengontrol beberapa hal dalam hidup, seperti masa lalu, keluarga kita, serta bagaimana orang lain memperlakukan kita.
Namun, kita bisa mengontrol bagaimana meresponi hal itu. Seseorang yang tidak bahagia akan mengambil keputusan yang juga membuat diri mereka semakin tidak bahagia. Seperti yang tertulis pada lima hal di bawah.
Hobi mengritik orang lain adalah salah satu tanda seseorang tidak bahagia. Ia bisa memikirkan banyak hal yang salah dengan hidup orang lain, karena ia pun tidak puas dengan hidupnya sendiri. Alhasil, sikap itu pula yang terproyeksikan kala berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya.
Dekat-dekat dengan orang seperti ini pasti bikin risih. Selalu ada saja hal tentang diri kita yang salah di matanya. Bukannya merasa positif, kamu malah semakin insecure tentang dirimu.
Tidak berarti setiap orang yang kompetitif itu tidak bahagia. Namun, orang kompetitif yang selalu mendefinisikan keberhargaan seseorang dengan penghargaan atau pencapaian. Tipe orang seperti ini sendirinya tidak bahagia, lho.
Ia berusaha terlihat baik-baik saja, padahal sedang insecure tentang dirinya. Ini juga terlihat dari sikapnya yang hobi membanding-bandingkan hidup dengan orang lain. Apa kamu pernah menemui orang seperti ini?
Mungkin awalnya tidak terlihat, mengapa orang yang sulit percaya adalah orang yang sulit bahagia. Tapi, coba pikirkan, rasa percaya adalah fondasi dalam sebuah hubungan. Apabila seseorang tidak mampu membangun rasa percaya dengan orang-orang sekitarnya, maka akan sulit untuknya membangun hubungan yang sehat.
Mungkin ada pengalaman di masa lalu yang membuat ia selalu ekstra waspada dengan orang lain, bahkan yang sudah dekat sekalipun. Ada batas yang ia bangun secara sengaja, dan tentu saja, ini melelahkan.
Ciri lain orang yang sulit menikmati hidup adalah, tidak bisa menjadi apa adanya di depan orang lain. Tidak selalu harus bermuka dua, tapi dia selalu menutup diri secara sengaja. Saat ada orang yang berusaha mendekati, ia selalu menghindar.
Orang seperti ini tidak ingin dibaca atau dilihat orang lain, sehingga sulit untuk membangun hubungan yang sehat. Belum dekat, sudah negative thinking duluan. Siapa pun yang ia temui, ia tidak akan bisa menikmati relasinya dengan orang itu.
Empat ciri di atas bukan bahan untuk menghakimi kehidupan orang, ya. Melainkan sebagai bahan untuk introspeksi diri, agar kamu pun bisa menyadari bahwa perasaan negatif dalam diri kita ternyata bisa berdampak ke orang-orang sekitar kita. So, yuk, sama-sama jadi pribadi yang positif agar kamu pun bisa belajar menikmati hidup.