Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Salah Memilih Keputusan Bukan Berarti Hidupmu Berantakan

ilustrasi merasa gagal (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Setiap orang pasti akan dihadapkan dengan beragam pilihan hidup. Dari mulai pilihan yang sederhana hingga pilihan krusial yang melibatkan beragam pertimbangan atau pengambilan keputusan.

Terkadang kita mungkin keliru dalam menentukan pilihan. Di kondisi tersebut, tak jarang kita menyimpulkan bahwa hidup yang dijalani telah berantakan. Seolah tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaikinya.

Pemikiran demikian wajar dialami lantaran kita kurang tenang dalam menyikapinya. Namun, pastikan kita tidak melakukan hal demikian lagi, ya, lantaran beberapa alasan seperti berikut.

1. Salah memilih juga bagian dari proses pendewasaan

ilustrasi perempuan merenung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sepanjang perjalanan hidup yang kita lalui tentu tidak akan selalu mulus. Akan ada beragam lika-liku maupun tantangan di dalamnya yang harus dihadapi. Salah satu bentuk tantangan tersebut yakni ketika kita merasa salah dalam mengambil pilihan hidup.

Sejatinya hal tersebut wajar dialami oleh setiap orang. Maka sudah semestinya kita tidak berlarut-larut dalam kesedihan maupun kekecewaan. Sebab kesalahan yang kita perbuat adalah bagian dari proses pendewasa. Apabila kita mampu memaknainya dengan tepat, maka kita akan bersyukur pernah keliru lantaran hal itu bisa menjadi bekal untuk langkah berikutnya.

2. Salah memilih menandakan bahwa kita adalah manusia

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Swarup Photography)

Tanpa disadari kita kerap menyalahkan diri sendiri ketika merasa keliru dalam mengambil pilihan. Apabila hal itu dilakukan terus-menerus tentu akan menimbulkan dampak kurang baik bagi kesehatan mental.

Maka, pahami bahwa melakukan kekeliruan adalah hal yang wajar. Pasalnya, hal tersebut menandakan bahwa kita adalah manusia.

Tidak ada manusia yang sempurna dalam hidupnya. Sesekali melakukan kesalahan tidak masalah selama kita mau berbenah dan menjadikan hal tersebut sebagai proses pengembangan diri dan pelajaran hidup.

3. Salah memilih menjadi kesempatan untuk belajar

ilustrasi perempuan merenung (pexels.com/Polina Zimmerman)

Jangan berasumsi bahwa hidup kita berantakan apabila salah memilih keputusan. Sebab hal tersebut bisa membuat kita berpikiran sempit terhadap dunia. Sehingga tindakan yang kita lakukan pun cenderung bersifat negatif yang bisa merugikan diri sendiri bahkan orang lain.

Maka, berlatihlah untuk menyikapi setiap kekeliruan dengan beragam sudut pandang. Jadikan setiap kesalahan yang kita lakukan sebagai media untuk belajar. Begitulah cara orang bijak dalam memaknai kehidupan yang tak lepas dari tantangan di dalamnya.

4. Salah memilih adalah momen yang terjadi dalam suatu kondisi, alih-alih selamanya

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Sam Lion)

Jangan beranggapan bahwa kita gagal saat salah memilih keputusan. Percayalah, setiap orang pernah berada di situasi demikian. Namun orang dengan kepribadian berkualitas tidak akan menyerah begitu saja. Justru kesalahan itu menjadi dorongan dalam diri untuk berbenah guna melakukan upaya yang lebih baik lagi.

Belajarlah memahami bahwa setiap kekeliruan yang kita lakukan hari ini bukan berarti selamanya akan demikian. Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk belajar dari kesalahan. Kondisi yang kita alami saat ini akan berubah jadi lebih baik selama kita bertekad untuk mengubahnya.

5. Salah memilih bisa diperbaiki selama kita tidak menutup diri pada setiap kesempatan

ilustrasi merenung (pexels.com/Liza Summer)

Salah memilih keputusan bukan berarti hidup berantakan. Kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaikinya selama kita bersikap terbuka pada kehidupan. Jangan terus-menerus fokus pada kesalahan, justru kita harus memusatkan perhatian pada kesempatan yang mungkin bisa membawa kita pada perubahan.

Jangan terlalu menyiksa diri sendiri apabila kita melakukan kesalahan dalam memilih keputusan. It's okay, karena setiap orang memiliki jatahnya masing-masing untuk melakukan kekeliruan. Justru kita perlu menjadikan momen tersebut untuk berlatih memaafkan diri sendiri.

Berdamai dengan segala pilihan yang kita buat adalah seni menciptakan ketenangan dalam hidup. Percayalah, tidak ada keputusan yang salah selama kita bersedia bertanggung jawab untuk setiap konsekuensinya. Setiap orang selalu punya kesempatan yang sama untuk melanjutkan hidup dengan lebih baik terlepas dari kekeliruan yang pernah dilakukan. Semangat untuk terus berproses, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us