Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Makna Bersikap Apa Adanya dalam Pergaulan, Tetap Jaga Etika

ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/Armin Rimoldi)

Kamu pasti sering dengar nasihat untuk bersikap "apa adanya", agar bisa menggaet banyak teman. Walau bermakna positif, sayangnya seringkali nasihat ini disalahartikan sebagai anjuran untuk bersikap ugal-ugalan dan menonjolkan ego tanpa memperhatikan orang lain.

Hal ini tentu tidak tepat, karena malah akan menjadi batu sandungan untukmu ke depannya. Hati-hati dalam mendefinisikan sesuatu, berikut lima makna penting yang harus kamu perhatikan saat bersikap di lingkungan pertemanan.

1.Sikap adanya berarti tulus pada siapa pun

ilustrasi wanita (pexels.com/Charlotte May)

Pertama, pahami dulu bahwa bersikap apa adanya berarti kamu tulus tanpa pandang bulu. Pada semua orang dari semua ras, suku, atau latar belakang apa pun, tetap kamu sambut dengan ramah tanpa membeda-bedakan. Bukan juga karena kamu menginginkan sesuatu dari orang itu. Kamu bersikap baik karena siapa dirimu, bukan siapa mereka.

Padahal kelihatan sederhana, tapi ketulusan dapat menyentuh hati orang-orang dan menghasilkan dampak nyata. Yuk, belajar lebih tulus dengan orang-orang di sekitarmu.

2. Apa adanya bukan berarti bersikap seenaknya sendiri

ilustrasi wanita sedang bicara (pexels.com/SHVETS production)

Banyak orang menyalahartikan sikap apa adanya sebagai kebebasan untuk bertingkah sesuka hati, bahkan ketika sikap dan kebiasaannya merugikan orang lain. Ini sering dijadikan alasan untuk membenarkan perbuatan yang salah.

Contoh, seseorang yang dikenal keras kepala akan beralasan, “Aku memang begini apa adanya”, atau seseorang yang pemarah akan selalu membela diri dengan berkata, “Memang ini diriku yang sebenarnya”.

Bukan bersikap apa adanya, bersikap seperti itu justru bikin kita terkesan bebal. Sudah tahu salah, tapi tetap tidak mau mengakuinya.

3.Bersikap apa adanya tetap perlu penguasaan diri

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Huy ProShoot)

Saat sedang nongkrong dengan teman-teman, kita jadi punya keberanian untuk melakukan apa pun. Rasanya seperti urat malu sudah putus, ingin untuk terus seru-seruan dengan teman-teman. Tidak salah, kok, hanya jangan lepaskan etika dan sopan santun.

Bersikap apa adanya bukan berarti dengan nekad dan sembarangan melakukan apa saja di depan umum. Bahkan di depan teman dekat atau sahabatmu pun, kamu tetap harus jaga sopan santun.

Disadari atau tidak, apa yang kamu lakukan pasti berdampak ke orang lain. Sesederhana menjaga kata-kata dan intonasi bicara, hal itu juga akan melatihmu untuk jadi pribadi yang lebih dewasa.

4.Punya prinsip yang tidak mudah diombang-ambingkan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dalam pertemanan, tidak tentu kamu dan temanmu akan terus sependapat. Sangat lumrah terjadi perbedaan pendapat. Namun, orang yang apa adanya tidak akan mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

Bukan maksudnya tidak mau mengalah, ya. Namun, tentu ada beberapa hal dalam hidup yang menjadi fondasi kuat. Jangan demi disenangi orang, kamu rela mengubah prinsip dasarmu sendiri.

Bersikap apa adanya terdengar sederhana, tapi banyak makna tersirat yang tersimpan. Sekarang kamu tahu definisi yang benar, tinggal bagaimana kamu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us