Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tantangan Hidup Terbesar Generasi Z, Sering FOMO

ilustrasi orang sedang konsultasi (pexels.com/Vitaly Gariev)

Satu hal yang membedakan generasi Z dengan generasi sebelumnya adalah generasi Z lahir di era digital. Dalam hal ini, mereka hidup berdampingan dengan berkembang pesatnya teknologi. Sehingga, keadaan ini mengharuskan mereka untuk berpetualang di dunia yang terus menerus berubah dan berkembang. Ini menjadi tantangan hidup mereka di samping tantangan lain seperti tekanan sosial, psikologis, dan lainnya.

Di satu sisi, apabila generasi Z dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik, mereka dapat membawa dampak positif bagi dunia karena karakter kreatif, unik, dan inovatif yang dimiliki. Ditambah lagi, isu sosial yang bertebaran mendorong mereka untuk mengambil langkah maju. Namun demikian, seperti apa tantangan hidup generasi Z yang sebenarnya? Berikut tantangan hidup terbesar yang dialami generasi Z.

1. Tekanan media sosial terhadap kesehatan mental

ilustrasi orang sedang frustasi (pexels.com/Yan Krukau)

Media sosial salah satu platform yang paling melekat dengan generasi Z. Media sosial membebaskan para penggunanya untuk membagikan atau mengekspresikan apa pun. Dalam hal ini, sebagian besar orang cenderung lebih sering membagikan momen bahagia yang dialaminya, seperti pencapaian hidup.

Nah, terkadang hal tersebut dapat berpengaruh besar terhadap mental orang yang melihatnya, baik secara positif maupun negatif. Secara positif, tentu orang akan termotivasi untuk bisa mendapatkan atau melakukannya juga. Namun, secara negatif dapat membuat orang membandingkan diri dan FOMO (Fear of Missing Out) yang berlebihan hingga memaksakan diri. 

Yang lebih parah lagi adalah terkadang ada oknum yang dengan sengaja memberikan komentar negatif atau saling bully. Jelas ini menjadi perhatian khusus akan sebegitu berpengaruhnya media sosial yang bukan hanya sebagai hiburan dan edukasi, tetapi juga tekanan bagi kesehatan mental generasi Z. 

2. Menjadi kecanduan gadget

ilustrasi orang memegang ponsel (pexels.com/Elijah O'Donnell)

Penggunaan gadget yang terus menerus, semakin lama membuat seseorang menjadi kecanduan. Ini dikarenakan mereka mungkin terlalu menggantungkan apa pun pada gadget atau teknologi yang ada. Sehingga, hidup mereka tidak bisa lepas dari gadget.

Dalam hal ini, kecanduan gadget dapat mengganggu produktivitas, hubungan sosial, dan hubungan dengan Tuhannya. Dengan kata lain, karena cenderung menghabiskan waktu dengan gadget, mereka lupa dengan kehidupan yang sesungguhnya. Karena itu, kecanduan gadget menjadi tantangan hidup generasi Z untuk bisa membangun prinsip hidup yang seimbang.

3. Posisi kerja terancam karena digantikan oleh AI

ilustrasi orang kebingungan (pexels.com/Anna Shvets)

Tidak bisa dimungkiri bahwa kehadiran AI (Artificial Intelegence) memberikan pengaruh yang positif dan juga negatif. Secara positif, kecanggihan AI dapat membantu seseorang dalam mengerjakan sesuatu, seperti mencari ide, mengedit foto, menerjemahkan teks atau suara, dan masih banyak lagi.

Apabila dilihat dari sisi negatif, itu jelas dapat menggantikan posisi manusia dalam dunia kerja. Sehingga, ini termasuk tantangan hidup bagi generasi Z, terutama yang sedang mencari kesempatan kerja. Namun, yang perlu diingat oleh generasi Z adalah AI hanyalah robot.

Robot yang tidak memiliki panca indra atau perasaan seperti manusia. Sehingga, keberhasilan AI tidak bisa sepenuhnya sempurna dan tentu tetap membutuhkan campur tangan manusia untuk beroperasi lebih maksimal.

4. Menghadapi ketidaksetaraan sosial

ilustrasi dua orang mengobrol (pexels.com/Jopwell)

Seperti yang kita ketahui bahwa ketidaksetaraan kerap terjadi di berbagai bidang. Salah satunya adalah ketidakadilan sosial. Mereka dihadapkan dengan ketidakadilan sosial yang yang cukup merambat. Misalnya, isu ketidakadilan gender, praktik korupsi, pembedaan layanan masyarakat, dan lainnya.

Karena itu, sebagai generasi yang bersinergi, itu menjadi tanggung jawab mereka untuk bersuara. Tidak lain dilakukan untuk menciptakan dunia yang adil bagi semua kalangan masyarakat. 

Itulah empat tantangan hidup terbesar yang dirasakan oleh generasi Z. Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh generasi Z sebagai salah satu generasi penerus bangsa? Yaitu dengan memperhatikan etika dalam menggunakan teknologi, memperbanyak literasi, dan memiliki prinsip hidup yang visioner.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah Tuzzahrah
EditorFatimah Tuzzahrah
Follow Us