Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Afirmasi Positif untuk Mengatasi Kecemasan Sosial, Praktikkan!

ilustrasi perempuan memandang keluar (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi perempuan memandang keluar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Merasa takut dan cemas saat berada di situasi sosial atau di depan orang lain bisa jadi pertanda bahwa kamu mengalami gangguan kecemasan sosial. Menghadapi kecemasan sosial bukanlah hal yang mudah, terutama ketika muncul perasaan gugup dan takut dinilai oleh orang lain.

Namun, ada cara efektif untuk mengurangi kecemasan ini, misalnya dengan menggunakan afirmasi positif. Afirmasi positif adalah pernyataan sederhana yang dapat memperkuat keyakinan diri dan memberikan ketenangan saat berinteraksi dengan orang lain. Berikut adalah lima afirmasi yang bisa membantu kamu merasa lebih percaya diri dan nyaman dalam situasi sosial.

1. "Setiap orang pasti pernah merasa cemas, dan itu adalah hal yang manusiawi"

ilustrasi empat orang perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi empat orang perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Afirmasi ini mengingatkan dirimu bahwa kecemasan sosial adalah pengalaman yang dialami oleh banyak orang dan hal itu adalah sesuatu yang wajar. Dengan menyadari bahwa kamu tidak sendirian dalam merasakan kecemasan, beban emosional yang kamu pikul bisa terasa lebih ringan.

Afirmasi ini juga menumbuhkan rasa empati, baik kepada diri sendiri yang sedang berjuang, maupun kepada orang lain yang mungkin mengalami hal serupa. Dengan begitu, kamu menjadi lebih terbuka dan menerima bahwa kecemasan adalah bagian dari diri yang bisa dihadapi bersama.

2. "Orang-orang cenderung lebih fokus pada diri mereka sendiri daripada apa yang saya lakukan"

ilustrasi perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Afirmasi ini bisa membantu kamu meredakan perasaan cemas dengan mengingatkan bahwa perhatian orang lain sering kali tertuju pada hal-hal yang mereka alami sendiri. Banyak orang lebih sibuk memikirkan diri mereka sendiri sehingga tidak terlalu memperhatikan apa yang kamu lakukan atau katakan.

Dengan menyadari hal ini, kamu bisa lebih tenang dalam situasi sosial tanpa perlu khawatir berlebihan akan penilaian orang lain. Afirmasi ini juga memberimu ruang untuk fokus pada diri sendiri, sehingga membuatmu merasa lebih nyaman dan percaya diri ketika berinteraksi dengan orang lain. 

3. "Rasa canggung adalah bagian alami dari interaksi, dan itu tidak mengurangi nilai diriku"

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/fauxels)
ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/fauxels)

Rasa canggung saat berinteraksi sosial menjadi hal yang sangat wajar. Ini bukanlah pertanda bahwa interaksi yang kamu lakukan adalah salah, justru menunjukkan bahwa interaksi sedang terjadi.

Bahkan, saat kamu merasa canggung, sering kali orang lain tidak merasakannya dengan cara yang sama. Dengan memahami hal ini, kamu bisa lebih menghargai momen canggung dan meresapinya sebagai bagian dari pengalaman sosialmu.

4. "Rasa cemas dan kekhawatiran ini pasti akan berlalu"

ilustrasi perempuan memandang keluar (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi perempuan memandang keluar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Yakinkan dirimu bahwa perasaan cemas dan khawatir itu bersifat sementara. Rasa cemas dan kekhawatiran yang kamu rasakan adalah bagian dari perjalanan hidup yang dialami oleh banyak orang.

Dengan mengucapkan afirmasi ini, kamu dapat menumbuhkan harapan dan ketenangan dalam dirimu. Ini juga sebagai pengingat bahwa setiap perasaan, termasuk yang tidak nyaman, akan berlalu seiring waktu. Dengan keyakinan bahwa perasaan ini tidak akan bertahan selamanya, kamu bisa lebih mudah menghadapi tantangan yang ada di depan.

5. "Aku tidak perlu menjadi sempurna untuk diterima dan dihargai"

ilustrasi teman (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi teman (pexels.com/RDNE Stock project)

Seringkali, kecemasan sosial muncul dari ekspektasi berlebihan yang kamu tanamkan pada diri sendiri. Kamu merasa harus memenuhi standar yang tinggi agar diterima oleh orang lain, yang sebenarnya tidak realistis.

Dengan menerapkan afirmasi ini, kamu bisa menurunkan tekanan untuk tampil sempurna dan bisa diterima juga dihargai. Ingatlah bahwa nilai diri tidak bergantung pada penilaian orang lain. Dengan menerima diri sendiri apa adanya, kamu akan merasa lebih nyaman dan percaya diri saat berinteraksi dalam situasi sosial.

Menggunakan afirmasi positif secara rutin dapat memberikan dampak yang signifikan pada cara pandang terhadap dirimu sendiri dan situasi sosial. Meskipun membutuhkan waktu, setiap kata yang kamu ucapkan pada diri sendiri akan membantumu mengurangi kecemasan sosial dan menumbuhkan kepercayaan dirimu. Mulailah menggunakan afirmasi positif di atas secara rutin dan lihat perubahan positif yang terjadi dalam interaksi sosialmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Meyendah Lestari
EditorMeyendah Lestari
Follow Us