5 Akibat Buruk Silent Treatment dengan Teman Saat Berkonflik

Pernah berantem sama teman atau justru sering berantem? Pertemanan yang sangat dekat sekalipun juga gak menutup kemungkinan terjadi konflik atau beda pendapat. Ketika ada masalah, cara kalian dalam menghadapinya bisa berpengaruh terhadap perkembangan hubungan tersebut. Respons yang sering terjadi adalah silent treatment yang justru memilih untuk saling diam sebagai respons terhadap rasa marah tersebut.
Meskipun silent treatment adalah cara yang mudah untuk menghindari konflik, tapi sikap ini sebenarnya punya dampak yang lebih buruk untuk hubungan pertemanan. Bukan menyelesaikan masalah, tapi silent treatment justru memperburuk keadaan yang membuat kedua belah pihak menjadi asing. Ini juga bisa mengurangi terbentuknya komunikasi yang sehat. Bahas yuk, dampak negatif dari silent treatment saat menghadapi masalah dengan teman.
1. Hubungan bisa berubah menjadi tegang

Silent treatment justru sering menciptakan ketegangan dalam hubungan, begitu juga dengan pertemanan. Kadang kamu gak mau menyelesaikan masalah secara langsung dan memilih untuk saling diam. Teman yang merasa diabaikan mungkin akan bingung dan cemas tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Mereka pasti bingung tentang kesalahan apa yang diperbuat. Stres ini bisa semakin meningkat jika masalah tersebut gak segera dibicarakan, sehingga membuat suasana semakin gak nyaman. Selain itu, ketegangan karena silent treatment bisa membuat komunikasi semakin sulit.
2. Menghancurkan rasa saling percaya

Kepercayaan itu adalah pondasi yang penting dalam setiap hubungan, termasuk dengan teman. Ketika kamu memilih untuk silent treatment saat ada masalah, teman yang menerima perlakuan tersebut bisa merasa dikhianati bahka gak dihargai.
Diam atau menghindar bisa dianggap sebagai sebuah hukuman atau bentuk dari ketidakjujuran. Hal inilah yang bisa merusak rasa saling percaya satu sama lain karena teman yang merasa diabaikan berpikir bahwa mereka sudah gak bisa bergantung pada teman nya saat menghadapi masalah.
3. Menambah rasa kesepian satu sama lain

Alasan mereka ingin memiliki teman supaya punya dukungan dan gak sendirian menjalani kehidupan. Tapi, saat seorang teman memberikan silent treatment, orang yang merasa diabaikan pasti akan merasa kesepian yang mendalam. Mereka mungkin merasa ditinggalkan tanpa tahu apa yang salah atau bagaimana cara untuk memperbaikinya.
Perasaan kesepian ini sebenarnya sangat merugikan, karena tanpa komunikasi sulit untuk memperbaiki ketegangan tersebut. Kesepian yang timbul akibat silent treatment bisa mengarah pada rasa gak aman yang semakin merusak hubungan pertemanan tersebut.
4. Menghalangi menyelesaikan masalah

Masalah yang muncul harus segera di diskusikan secara terbuka agar masalah cepat selesai. Saat seseorang memilih untuk memberikan silent treatment, mereka gak hanya menunda mencari solusi, tetapi justru bisa memperburuk masalah tersebut.
Jika teman yang merasa salah paham atau kecewa memilih diam, masalah yang sebenarnya sederhana bisa makin rumit karena gak ada komunikasi yang dilakukan. Pastinya bisa sulit untuk mengungkapkan perasaan dan kesalahpahaman dibiarkan berkembang yang akhirnya masalah menjadi makin rumit.
5. Mendorong munculnya rasa marah

Dampak yang sering muncul akibat silent treatment adalah kemarahan yang gak bisa terungkap. Ketika teman memilih untuk menghindari berbicara tentang masalah yang ada, mereka akan menyimpan perasaan marah, kecewa, atau terluka sendirian.
Nah, lama kelamaan perasaan ini bisa menjadi bom waktu yang mengarah pada kebencian atau ketidakpuasan yang lebih besar. Hal ini bisa membuat hubungan pertemanan berubah menjadi toxic, karena kedua belah pihak merasa tidak nyaman atau marah, tapi gak disalurkan dengan cara yang sehat.
Meskipun silent treatment bisa menjadi cara yang aman untuk menghindari konflik dalam pertemanan, tapi ini lebih berisiko jika dilakukan dalam waktu yang lama. Jika ada masalah, lebih baik bicarakan dengan teman secara langsung untuk mencari solusi bersama daripada membiarkan masalah tersebut menjadi semakin rumit. Yuk, bicara kalau ada masalah!