5 Solusi Mengatasi Silent Treatment Pasangan, Jangan Diam

Meskipun komunikasi adalah hal yang paling utama dalam hubungan untuk menciptakan ikatan yang kuat, tapi faktanya gak semua orang menyelesaikan masalahnya dengan komunikasi. Mungkin kamu juga salah satu orang yang sering menghadapi momen sulit di mana pasangan tiba-tiba diam tanpa ada alasan yang jelas atau yang disebut dengan istilah silent treatment. Nah, gimana, coba kalau sudah begini?
Sikap ini biasanya muncul saat salah satu pihak merasa terluka, kesal, atau kecewa sehingga memilih untuk gak berbicara agar menghindari konflik. Selain itu, kadang mereka juga butuh waktu sendiri untuk merenung tentang apa yang terjadi. Padahal, sikap ini justru bisa menimbulkan konflik yang lebih panjang. Lalu, bagaimana cara mengatasi silent treatment? Kita bahas selengkapnya cara mengatasi silent treatment di artikel ini, yuk!
1. Jangan membalas dengan diam

Saat pasangan dalam kondisi silent treatment memang kadang bikin kamu ikutan kesal bahkan bingung mengambil sikap. Jadi, secara gak langsung kalian terjebak dalam siklus yang saling diam, berharap salah satu pihak mau terlebih dahulu membuka diri.
Tapi, justru ini hanya memperburuk situasi dan gak bisa menemukan solusi yang tepat jika kalian hanya saling diam. Sebaliknya, usahakan untuk mengajak bicara pasangan dengan tenang tanpa terbawa emosi. Cobalah untuk mengatakan perasaan kamu tentang sikap diam pasangan.
2. Memberikan ruang dengan memberi batasan

Sebenarnya, silent treatment itu muncul karena pasangan perlu waktu untuk menyendiri agar bisa memahami perasaannya sendiri. Memberikan ruang pasangan untuk menenangkan diri memang penting, tetapi ingat kamu juga perlu membuat batasan yang sehat.
Jangan biarkan ruang yang kamu berikan untuk merenung tersebut justru menjadi jarak yang bisa merusak hubungan kamu. Beri tahu pasangan bahwa kamu paham dengan kebutuhannya sambil mengingatkan bahwa komunikasi juga diperlukan.
3. Fokus mendengarkan pasangan

Saat pasangan sudah mau berbicara langkah yang perlu kamu ambil adalah mendengarkan tanpa membela diri. Kesalahan yang sering dilakukan setelah siklus silent treatment ini selesai adalah sering terburu-buru untuk menjelaskan atau membela tindakan yang kamu lakukan.
Padahal, ini bisa membuat pasangan merasa gak didengar atau dihargai. Cobalah sejenak untuk mendengarkan dengan menerapkan empati dan memeberikan respons bahwa kamu juga bisa memahami perasaannya dengan baik. Ini bisa membuat suasana diskusi yang sehat tanpa perdebatan.
4. Memahami penyebab silent treatment

Salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi silent treatment adalah paham dengan penyebabnya. Mungkin pasangan merasa gak dihargai atau memang ada masalah yang belum diselesaikan yang masih mengganggu pikirannya.
Nah, agar kamu bisa paham dengan hal tersebut, coba tanyakan dengan bahasa yang lembut, sehingga gak membuat pasangan tersinggung. Terkadang, masalah muncul itu berasal dari hal sepele yang gak disadari sehingga berkembang menjadi masalah yang besar karena tidak segera ditangani dengan baik.
5. Membangun kebiasaan interaksi yang sehat

Jika kamu punya pasangan yang suka silent treatment jangan terlalu khawatir. Solusi paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan membangun kebiasaan komunikasi yang sehat dengan pasangan, mungkin bisa dengan cara rutin melakukan deep talk sebelum tidur atau saat makan bareng.
Biasakan untuk saling berbicara terbuka tentang perasaan bahkan rasa gak puas dan kekhawatiran sebelum masalah berkembang menjadi lebih besar. Meluangkan waktu untuk saling mendengarkan adalah solusi paling mudah untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
Silent treatment sering muncul sebagai bentuk respons karena merasa terluka, kesal, atau kecewa dengan pasangan. Meskipun ini merupakan cara kamu untuk mengelola emosi, tapi gak boleh dibiarkan berlangsung lama karena bisa merusak komunikasi dan kepercayaan antara pasangan. Diam gak bisa menyelesaikan masalah, maka dari itu lakukan cara mengatasi silent treatment agar komunikasi sehat tetap berjalan dengan baik.