5 Alasan di Balik Sulitnya Mengekspresikan Rasa Peduli, Bukannya Cuek

Kepedulian menjadi salah satu aspek yang penting dalam sebuah relasi. Sikap demikian menunjukkan bahwa kita mampu memahami kondisi orang lain dari sudut pandangnya. Hal tersebut tentu dapat meningkatkan dinamika keharmonisan dalam relasi yang dibangun.
Namun pada kenyataannya, tak semua orang bisa mengekspresikan rasa peduli dengan mudah. Sehingga tak jarang kita dianggap sebagai pribadi yang cuek. Padahal boleh jadi sulitnya mengungkapkan kepedulian gak melulu karena cuek, melainkan beberapa faktor seperti berikut.
1. Karakter seseorang juga berpengaruh dalam mengekspresikan perasaan

Karakter seseorang memiliki pengaruh besar untuk menentukan tindakan yang dilakukan. Orang yang memiliki karakter tertutup cenderung sulit mengungkapkan kepeduliannya. Bukan berarti cuek, hanya saja bentuk kepedulian itu tak selalu bisa dilakukan secara langsung.
Sebenarnya orang dengan karakter tersebut justru punya kepekaan yang mendalam. Sebab ia cenderung lebih suka mengamati keadaan. Namun untuk mengekspresikan perasaan menjadi tantangan tersendiri baginya.
2. Adanya trauma tertentu yang dialami seseorang

Alasan di balik sulitnya seseorang menunjukkan ekspresi kepedulian juga bisa dipengaruhi oleh pengalaman yang telah dilalui. Bisa dikatakan bahwa seseorang yang memiliki pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu cenderung sulit membuka diri pada orang lain. Sehingga, ia memilih untuk memendam setiap perasaan yang dialami.
Bukan berarti tak peduli pada lingkungan sekitar. Hanya saja ia mencoba melindungi dirinya barangkali pengalaman di masa lalu terulang kembali. Boleh jadi ia pernah mengalami penolakan atau sakit hati mendalam yang membuatnya butuh waktu untuk kembali terkoneksi perasaannya dengan orang lain.
3. Setiap orang punya persepsi yang berbeda mengenai rasa peduli

Setiap orang memiliki perbedaan dalam memaknai rasa peduli. Hal tersebut terjadi lantaran setiap orang punya pengalaman hidup beragam. Bahkan lingkungan yang ditempatinya juga mempengaruhi perbedaan tersebut.
Ada orang yang memaknai rasa peduli hanya sebatas perasaan. Ada pula yang terbiasa menunjukkan dengan sikap nyata. Atau sebagian lain ada yang menganggap sebagai tanggung jawab setiap orang. Perbedaan persepsi itulah yang kerap membuat banyak orang terkesan sulit mengungkapkan rasa pedulinya.
4. Setiap orang punya media yang berbeda dalam mengeskpresikan kepedulian

Sejatinya bentuk kepedulian itu tak bisa disamakan. Sebab setiap orang selalu punya caranya masing-masing untuk menunjukkan kepeduliannya. Misalnya, ada yang mengekspresikan melalui perkataan secara langsung, tindakan yang nyata, atau bisa juga secara tersirat.
Maka jangan terburu-buru menganggap seseorang memiliki pribadi yang cuek apabila tak mengenalnya. Boleh jadi kita yang keliru dalam memahami bentuk kepeduliannya. Percayalah, setiap orang punya media yang beragam untuk menunjukkan simpatinya.
5. Boleh jadi karena lingkungan di sekitarnya yang tidak mendukung

Sulit mengekspresikan kepedulian bukan artinya seseorang memiliki sikap cuek. Boleh jadi lingkungan di sekitarnya yang tidak mendukung hal tersebut. Sebab tak semua orang bisa menghargai sebuah kepedulian. Sehingga beberapa orang memilih memendamnya daripada memperoleh respons yang tak sesuai dengan harapan.
Banyak orang yang sulit mengungkapkan rasa peduli tak semata karena cuek, boleh jadi mereka memiliki beberapa tantangan layaknya kelima hal di atas. Sehingga dalam interaksi sehari-hari pastikan kita tak mudah berasumsi.
Mengenal seseorang secara mendalam untuk mengetahui karakter yang sebenarnya adalah keharusan. Dengan begitu, kita mampu menghindari konflik yang bisa saja terjadi hanya karena asumsi tak berdasar. Toh, sejatinya rasa peduli itu punya makna yang luas serta cara penyampaian yang beragam.