5 Alasan Harus Tetap Produktif Usai Libur Panjang, Semangat Yuk!

- Menyesuaikan diri setelah liburan agar tidak terlarut dalam euforia dan kebiasaan tidur sesuka hati.
- Kesadaran untuk memutus lingkaran penundaan pekerjaan yang berkelanjutan demi menghindari situasi sulit.
- Mengusahakan produktivitas untuk menjaga reputasi, menghindari penyesalan, dan merencanakan liburan berikutnya.
Libur panjang bakal segera usai, maka kita juga harus segera menyesuaikan diri. Segera beranjak dari kebiasaan lama seperti tidur sesuka hati, bermalas-malasan, atau hanya membiarkan waktu terbuang sia-sia. Sebab kita harus kembali menghadapi realita.
Ulasan di bawah ini akan menjelaskan secara menyeluruh, lima alasan mengapa kita harus tetap produktif setelah libur panjang. Nah, tanpa berlama-lama, mari kita simak bersama hingga akhir!
1. Supaya kita tidak kehilangan ritme

Poin ini jadi yang paling krusial. Karena ia berkaitan langsung dengan kinerja kita nantinya. Jikalau kita tidak segera berbenah, takutnya ritme yang sudah kita bangun selama ini runtuh seketika. Tentu kita tidak pernah inginkan itu terjadi.
Sebab, bagaimanapun juga, menemukan ritme kerja yang sesuai itu tidak gampang. Jadi, mari matang berpikir, bahwa tidak ada lagi alasan untuk kita terlarut dalam euforia. Juga tidak memungkinkan bagi kita untuk berpasrah dengan keadaan. Jalan terbaik adalah persiapkan diri untuk menyambut hari baru usai libur panjang.
2. Agar pekerjaan kita tidak menumpuk

Tahu kan, apa yang terjadi kalau kita suka menunda pekerjaan. Penundaan berikutnya bakal lahir, secara berkelanjutan, menciptakan sebuah lingkaran yang mengerikan. Kalau kita tidak berusaha untuk memutusnya, maka siap-siap menghadapi situasi yang menyulitkan. Seperti pekerjaan yang tumpukannya sudah tidak terbendung.
Untuk mencegah itu, maka jangan bermudah-mudahan dengan diri sendiri. Pacu diri untuk bekerja keras. Lupakan libur kemarin. Kalau kita hanya mau liburan terus, tidak akan pernah cukup rasanya. Maka mari lakukan perubahan. Jadikan hari pertama kerja dihiasi oleh produktivitas yang nyata.Â
3. Melindungi reputasi di tempat kerja

Masa kita mau reputasi mentereng kita selama ini tiba-tiba tercoreng karena keteledoran yang dapat diantsipasi. Rasanya kita tidak dapat membayangkan hal itu menimpa kita. Karena pasti sangat menyakitkan. Iya, kan?
Oleh sebab itu, jalan keluarnya adalah sadar diri. Tidak mungkin reputasi kita bertahan kalau kita sendiri mengabaikannya. Atau malah sudah tidak mempedulikannya lagi. Jangan seperti itu ya. Sayangi dan hargai diri sendiri.
4. Supaya di akhir bulan kita tidak menyesal

Benar kata orang-orang. Penyesalan itu selalu datang belakangan. Misal di akhir bulan. Ketika kita tidak memenuhi target perusahaan. Karena jumlahnya yang sudah di luar nalar. Kalau sudah begitu, siapa yang repot? Siapa yang panik? Jelas diri kita sendiri. Bukan orang lain.
Dengan begini sudah terang benderang. Untuk menghindari penyesalan, mari berkorban di awal waktu. Bekerja sedini mungkin. Agar sisanya kita bisa menggunakan waktu untuk rehat sejenak. Alhasil pekerjaan aman, energi yang tersimpan pun tercukupi untuk esok hari.
5. Biar kita bisa liburan lagi

Kalau pekerjaan kita lebih cepat selesai, tabungan hasil kerja disimpan sebagaimana mestinya, maka liburan berikutnya tidak hanya jadi angan-angan belaka. Karena itu adalah hal yang realistis untuk kita kerjakan.
Lantas, masihkah kita mau menahan untuk bertemu dengan liburan berikutnya? Tentu tidak, kan. Sebaliknya, kita justru tidak sabar untuk berpergian lagi. Bertemu keluarga jauh, atau sekedar jalan-jalan pada kota-kota yang dipenuhi dengan destinasi wisata yang menarik.
Kesimpulannya adalah, produktif setelah liburan itu bukan sebuah kemustahilan. Masing-masing dari kita dapat mengusahakannya. Tinggal bagaimana sikap yang kita ambil, apakah maju terus? Atau mundur dan mengaku menyerah. Kamu pilih yang mana?