Dalam berinteraksi dengan orang lain, kamu tentunya akan menemui beragam sifat dan karakter orang. Makanya jangan heran, walau ada ajaran yang bilang perlakuan semua orang dengan sama, kamu gak bisa benar-benar menerapkannya.
Apalagi, jika dalam percintaan. Nah, berikut ini lima alasan kenapa kamu wajib punya standar saat diperlakukan oleh orang lain.
Bahkan semut yang kecil aja akan menggigit juga kalau diinjak. Namun, kamu sebagai orang yang punya akal budi, tentunya gak akan langsung gigit aja. Tapi, kamu harus tau batas toleransi menerima perlakuan sikap orang lain. Harga diri itu juga penting. Jika orangnya toxic, kalau gak bisa melawan lebih baik tinggalin aja.
Memang kamu harus rendah hati. Namun, ingat janganlah kamu membuatnya jadi rendah diri. Jangan biarkan orang semena-mena sama kamu. Merasa berhak atas hidupmu. Kamu manusia yang merdeka. Kamu harus pahami bahwa dirimu itu setara dengan yang lain. Sehingga, orang lain jangan sampai merendahkan kamu.
Kamu dan mereka itu sama. Masih manusia. Gak luput dari dosa dan salah setiap waktunya. Maka, jangan biarkan dirimu itu larut dalam penilaian orang lain. Memang gak ada yang berhak menilai, namun pada praktiknya, orang masih selalu akan menilai hidupmu.
Pilihannya hanya ada di tangan kamu. Ambil positifnya aja, atau kamu mau larut dan malah tenggelam dalam penilaian orang lain.
Karena orang berpikir bahwa mereka gak bisa memperlakukan kamu seenaknya, maka mereka akan mikir dua kali jika ingin memperlakukan kamu di luar batas. Bukannya sok kuasa, namun kamu harus menunjukkan dirimu juga punya kuasa atas perlakuan orang lain. Sehingga orang akan berpikiran bahwa kamu orang yang gak bisa dipandang sebelah mata.
Istilahnya di sini kamu itu punya value. Jadi, orang gak akan menganggap mendapat kamu itu hal yang mudah. Kadang tantangan itu diperlukan buat orang yang memang mau menjadikan kamu sebagai pasangannya. Supaya nantinya di masa sulit dia itu ingat perjuangannya mendapatkan kamu.
Kamu harus sadar, bahwa dirimu itu berharga. Jangan sampai kamu mau aja diperlakukan semena-mena. Jika memang gak berani buat bersuara, setidaknya kamu berani buat meninggalkan mereka yang toxic.