Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kamu Sulit Meredakan Kemarahan pada Diri Sendiri

ilustrasi marah (pexels.com/Gomez Daniel)

Sebagai manusia biasa, kita pasti pernah merasa marah. Contohnya, marah karena tidak diperlakukan dengan baik oleh orang lain. Atau marah pada diri sendiri karena melakukan suatu kesalahan fatal.

Walaupun kemarahan adalah hal yang wajar tapi harus tetap dikendalikan. Meskipun begitu, tidak semua orang mampu melakukannya, terutama kemarahan pada diri sendiri. Kira-kira mengapa? Lima alasan inilah yang membuat seseorang sulit meredakan kemarahannya.

1. Kamu tidak bisa memaafkan kesalahan yang telah berlalu

ilustrasi marah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tentu kamu sudah paham jika Setiap individu pasti pernah berbuat kesalahan. Tidak terkecuali kesalahan yang kamu lakukan pada diri sendiri. Pada akhirnya, kamu harus menanggung konsekuensi tersebut dalam jangka panjang.

Tahukah kamu apa yang bikin seseorang susah meredakan kemarahannya sendiri? Salah satunya perilaku tidak bisa memaafkan diri. Kamu menganggap kesalahan yang sudah dilakukan tidak akan pernah terampuni.

2. Selalu mengungkit-ungkit kekurangan diri

ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kekurangan tidak seharusnya diungkit-ungkit. Terlebih menjadi alasan untuk meragukan diri sendiri. Kamu tidak berani melangkah gara-gara minder dengan kekurangan yang ada.

Tanpa disadari, ini bisa memancing emosi pada diri sendiri. Hal ini juga yang bikin kamu susah meredakan kemarahan tersebut. Selalu mengungkit kekurangan diri membuatmu kalut dan tidak bisa berpikir jernih.

3. Bisa juga karena kamu berekspektasi terlalu tinggi

ilustrasi marah (pexels.com/Victor Jauregui)

Setiap orang berhak melambungkan ekspektasinya. Tadi kamu juga harus paham ada beberapa hal yang tidak bisa dicapai. Kamu harus siap-siap jika berhadapan dengan kondisi tersebut.

Ekspektasi yang terlalu tinggi bikin kamu susah meredakan kemarahan pada diri sendiri. Kamu cenderung menyudutkan diri sendiri saat ekspektasi tersebut tidak tercapai. Termasuk menganggap kamu lemah dan tidak punya kekuatan apapun.

4. Kamu menghakimi diri sendiri ketika ada sesuatu yang tidak berjalan lancar

ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Yang namanya hidup pasti penuh permasalahan. Entah permasalahan besar atau kecil. Kadangkala kamu menghadapi kendala di luar dugaan. Tapi apapun itu, kamu harus siap menghadapinya.

Tapi bagaimana jadinya jika kamu malah menghakimi diri sendiri? Inilah sebab kemarahanmu susah diredakan. Kamu meremehkan diri secara berlebihan sampai hilang rasa optimis.

5. Kamu menuntut diri sendiri agar selalu sempurna

ilustrasi marah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Menginginkan kesempurnaan bukan sikap yang keliru. Tapi yang harus diperhatikan, jangan menuntut diri sendiri secara berlebihan. Bagaimanapun juga ini akan menimbulkan kekecewaan.

Menuntut diri agar selalu sempurna menjadi sebab kamu susah meredakan kemarahan sendiri. Hatimu terlanjur sakit dan kecewa ketika pencapaian belum sempurna. Bahkan kamu tidak mau menerima kenyataan tersebut.

Sudah seharusnya kita bisa mengontrol kemarahan, terutama rasa marah yang ditujukan pada diri sendiri. Emosi yang terkontrol dengan baik membuat seseorang mampu berpikir jernih. Ia bisa menyikapi segala permasalahan dengan bijaksana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us