Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kamu Tidak Boleh Menghakimi Pilihan Hidup Orang Lain

ilustrasi teman berbincang (pexels.com/allan mas)

Setiap orang di dunia ini harus membuat banyak pilihan dalam hidupnya. Mulai dari pilihan sederhana, seperti menu makanan atau warna pakaian, hingga pilihan yang lebih krusial seperti jenis karier. Semua orang pasti ingin membuat pilihan yang tepat demi mendapat kebahagiaan dalam hidupnya.

Sembari membuat pilihan hidup, kamu juga pasti melihat orang-orang di sekitarmu membuat pilihan hidupnya masing-masing. Terkadang, pilihan mereka mungkin tampak aneh atau bahkan salah menurut pandanganmu. Namun, tahan dirimu untuk tidak menghujat, apalagi menghakimi pilihan mereka. Inilah lima alasan mengapa kamu tak boleh melakukan itu.

1. Kamu gak tahu persis alasan mereka membuat pilihan itu

ilustrasi teman mengobrol (pexels.com/keira burton)

Pertama, sadari bahwa pemahaman kita terhadap hidup orang lain sangatlah terbatas. Sering kali kita hanya tahu secuil saja tentang kehidupan seseorang. Bahkan, terhadap anggota keluarga atau sahabat pun tetap ada hal-hal tertentu yang mungkin tidak kita ketahui, apalagi terhadap orang lain yang gak terlalu akrab.

Hal itu berarti kemungkinan besar kita gak akan tahu alasan seseorang mengambil pilihan hidup tertentu. Mungkin bagi kita itu aneh, namun bisa jadi pilihan itu bakal jadi sangat masuk akal seandainya kita tahu apa alasan yang ada di baliknya.

Sebagai contoh, mungkin kamu heran melihat temanmu yang belum pernah pacaran seumur hidupnya. Nah, tanpa kamu sadari, mungkin ia memilih untuk tidak pacaran karena ingin fokus mengejar karier demi membahagiakan orang tuanya. Setelah kamu tahu alasannya itu, justru pilihan hidup yang ia buat sangat masuk akal dan mulia, bukan?

2. Pilihan yang cocok buatmu belum tentu cocok buat orang lain

ilustrasi organisasi kampus (pexels.com/ivan samkov)

Sadari juga bahwa setiap orang itu berbeda. Orang di sekitarmu mungkin berbeda denganmu dalam hal latar belakang, pengalaman, kondisi keluarga, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya. Karena berbagai perbedaan tersebut, kemungkinan besar pilihan hidup yang cocok buatmu pun bakal berbeda dengan mereka.

Misalnya, mungkin kamu memilih kuliah sambil ikut organisasi karena itu cocok dengan kondisimu. Namun, hal itu mungkin tidak cocok buat temanmu yang tidak bisa multi-tasking. Daripada ia ikut organisasi lalu nilai kuliahnya malah jeblok, lebih baik ia fokus kuliah saja. Baginya, pilihan itu justru lebih cocok dan masuk akal.

3. Kebahagiaan setiap orang berbeda-beda

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/pixabay)

Selain situasi dan kondisi, cara setiap orang dalam memandang kebahagiaan juga berbeda-beda. Misalnya, mungkin bagimu kebahagiaan itu berarti bekerja sesuai passion alias minat. Hal itu sah-sah saja. Namun, jangan menghakimi orang lain yang bekerja tidak sesuai minat seolah mereka pasti tidak bahagia.

Bisa jadi, kebahagiaan versi mereka adalah bisa memenuhi kebutuhan keluarganya semaksimal mungkin. Bekerja tak sesuai passion itu bukan masalah bagi mereka, asal bisa membahagiakan keluarganya. Jangan ukur kebahagiaan orang menurut standarmu sendiri karena setiap orang punya standarnya masing-masing.

4. Hujatanmu bisa membuat orang lain mengambil pilihan yang tidak cocok untuknya

ilustrasi orang kesulitan menyelesaikan tugas (pexels.com/andrea piacquadio)

Tanpa kamu sadari hujatan atau penghakiman atas pilihan hidup orang lain bisa sangat berpengaruh pada dirinya. Itu bisa membuatnya tidak pede atas pilihannya, lalu mengikuti pilihan yang menurutmu benar. Kalau ternyata cocok sih, gak masalah. Namun, bagaimana kalau gak cocok?

Seperti contoh tadi, kalau kamu nyinyir pada temanmu yang tidak mau ikut organisasi kampus, mungkin ia akhirnya bakal ikut karena tak tahan dihakimi. Akhirnya, ia jadi kewalahan mengatur waktu dan kuliahnya pun berantakan. Kalau sudah begitu, apakah kamu mau tanggung jawab? Makanya, biarkan saja setiap orang membuat pilihannya masing-masing.

5. Jangan-jangan, justru pilihan hidupmu yang salah

ilustrasi orang bersedih (pexels.com/austin guevara)

Sebagai manusia yang tidak sempurna, tentu kita bisa saja membuat pilihan hidup yang salah. Pilihan hidup bisa dikatakan salah kalau pilihan tersebut tidak memberi kebahagiaan, tetapi malah membuat kita sengsara. Sering kali, kita membuat pilihan yang salah tentu karena awalnya kita tidak tahu bahwa pilihan tersebut salah.

Itulah alasan lain mengapa kita tidak boleh menghakimi pilihan hidup orang lain. Jangan-jangan, orang tersebut justru sudah membuat pilihan yang tepat dan malah pilihan hidup kita yang salah. Jadi, daripada sibuk mengurusi pilihan hidup orang lain, lebih baik pastikan bahwa pilihan yang kita ambil memang sudah benar.

 

Setiap orang berhak membuat pilihan hidupnya masing-masing. Jangan menghujat, apalagi menghakimi pilihan hidup orang lain, tetapi cukup berikan saran yang membangun kalau menurutmu ada pilihan yang lebih baik baginya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us