Perfeksionis kerap menjadi sebutan untuk orang-orang yang suka kesempurnaan dalam hidupnya, selalu menginginkan yang terbaik dan sesuai dengan apa yang ia ekspektasikan.
Seseorang yang punya sifat perfeksionis kerap dicibir, tapi sayangnya sering tak disadari bahwa memiliki sifat yang satu ini justru memiliki banyak dampak baik untuk diri sendiri. Beberapa alasan logis akan menjelaskannya lebih lanjut, jadi simak baik-baik ya!
Alasan logis yang pertamanya ialah kamu jadi ambisius untuk terus berkembang. Kamu selalu ingin kesempurnaan untuk berbagai hal dan kamu paham bahwa untuk mendapatkan itu kamu harus berusaha dan berkembang.
Bukankah sangat baik untuk diri sendiri? Sebab mengembangkan diri sendiri itu perlu untuk mencapai hal-hal baik dalam hidup.
Orang yang memiliki sifat perfeksionis umumnya memperhatikan segala hal yang bahkan mungkin tak diperhatikan orang lain, dan hal ini berdampak baik karena kamu jadi teliti pada hal-hal kecil. Sangat berguna untuk mendukung pekerjaan ketika dewasa, karena kesalahan kerja justru sering disebabkan oleh hal-hal kecil.
Alasan lainnya mengapa punya sifat perfeksionis justru berdampak baik adalah, kamu cenderung punya standar sendiri. Hal ini sangat baik karena kamu tahu apa yang kamu inginkan dan tidak ikut-ikutan, setiap orang itu berbeda dan kamu paham bahwa apa yang baik bagi mereka belum tentu baik untuk dirimu.
Kemudian seseorang yang punya sifat perfeksionis biasanya tahu apa yang jadi tujuan hidupnya, itulah sisi baiknya. Karena suka dengan kesempurnaan maka orang yang seperti ini akan merencanakan banyak hal secara detail, tujuan hidupnya selalu jelas dan terarah, lalu ia juga tahu apa yang harus dilakukan.
Kelima, sifat perfeksionis akan menuntunmu untuk bekerja dengan baik. Umumnya bahkan orang yang memiliki sifat ini justru sangat berdedikasi dan rela melakukan seluruh kemampuannya demi hasil kerja terbaik. Sangat berpengaruh baik untuk hidup karena salah satu kunci untuk mendapatkan hidup yang layak ialah dengan melakukan pekerjaan dengan baik.
Semua sifat yang kita miliki tentu ada pengaruhnya pada diri sendiri, seperti sifat perfeksionis yang tak disangka justru ada banyak dampak baiknya. Bukankah begitu?